Struktur Kepengurusan Danantara Terbaru Resmi Diumumkan, SBY dan Jokowi Jadi Dewan Pengarah

6 days ago 13

INIPASTI.COM, Jakarta – Struktur kepengurusan terbaru Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diumumkan pada Senin, 24 Maret 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, yang menegaskan bahwa susunan ini dirancang untuk mendukung visi transformasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Danantara, yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025, merupakan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) kedua setelah Indonesia Investment Authority (INA). Badan ini bertugas mengelola aset strategis senilai Rp 9.600 triliun dari BUMN besar seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID.

Susunan Kepengurusan Utama

Rosan Perkasa Roeslani, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, memimpin Danantara sebagai CEO. Ia didampingi oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operational Officer (COO). Struktur ini diperkuat oleh:

  • Dewan Pengawas: Dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dengan Muliaman Haddad sebagai Wakil Ketua, serta jajaran dari kementerian terkait.
  • Dewan Pengarah: Menampilkan dua mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), yang menunjukkan dukungan lintas generasi.
  • Dewan Penasihat: Berisi tokoh internasional seperti Ray Dalio (pendiri Bridgewater Associates), Thaksin Shinawatra (eks PM Thailand), Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, dan Chapman Taylor, menambah dimensi global.

Komite dan Pengelola Operasional

Struktur ini juga mencakup Komite Pengawasan dan Akuntabilitas yang melibatkan Ketua PPATK, KPK, BPKP, BPK, Kapolri, dan Jaksa Agung untuk memastikan transparansi. Selain itu, terdapat Komite Manajemen Risiko di bawah John Prasetio dan Komite Investasi dan Portofolio yang dipimpin Yup Kim.

Untuk operasional, Holding Operasional di bawah COO Dony Oskaria dikelola oleh tiga Managing Director: Agus Dwi Handaya, Febriany Eddy, dan Riko Banardi. Sementara itu, Holding Investasi di bawah CIO Pandu Sjahrir memiliki direktur seperti Djamal Attamimi (Keuangan), Bono Daru Adji (Hukum), dan Stefanus Ade Hadiwidjaja (Investasi).

Fokus Transparansi dan Profesionalisme

Rosan menegaskan bahwa kepengurusan ini bebas dari “titipan” dan diisi oleh figur dengan rekam jejak pasar yang kuat. “Struktur ini masih bisa berkembang, tetapi kami pastikan semua dipilih berdasarkan kompetensi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Namun, beberapa pihak menyoroti potensi konflik kepentingan, terutama karena rangkap jabatan Rosan sebagai menteri. Peneliti CSIS, Deni Friawan, menyatakan bahwa keberhasilan Danantara akan bergantung pada independensi dan akuntabilitas, dengan catatan bahwa audit hanya bisa dilakukan dengan persetujuan DPR.

Ambisi Global

Dengan aset lebih dari US$900 miliar, Danantara diproyeksikan menjadi pemain global seperti Temasek (Singapura) atau Khazanah (Malaysia). Kehadiran tokoh internasional dalam dewan penasihat juga menjadi sinyal kuat untuk menarik investasi asing.

Tanggapan Publik

Pengumuman ini mendapat beragam respons. Ada yang memuji keterlibatan SBY dan Jokowi sebagai simbol stabilitas politik, tetapi ada pula kekhawatiran mengenai transparansi, mengingat kasus seperti 1MDB di Malaysia menjadi pembanding. Meski begitu, Danantara diharapkan menjadi “game changer” dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Struktur lengkap kepengurusan ini dapat dilihat di situs resmi Danantara atau melalui rilis resmi pemerintah. Dengan langkah ini, Indonesia menegaskan ambisinya untuk mengelola kekayaan negara secara profesional dan berkelanjutan.

Penulis: Tim Redaksi Inipasti.com
Tanggal: 24 Maret 2025

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|