Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sempat menjadi perbincangan di awal tahun 2025 karena mengalami kenaikan hingga ratusan persen. Namun, bagaimana analisis fundamental saham RATU dan prospek kedepannya?
Simak analisisnya di artikel berikut ini!
Summary:
- RATU mencatatkan cash ratio sebesar 157% di tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sebesar 433%
- Berdasarkan prospek bisnis, strategi usaha, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki, RATU memiliki potensi pertumbuhan yang berkelanjutan
Pergerakan Saham RATU sejak IPO
RATU menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.150 per saham, yang merupakan batas atas dalam proses bookbuilding. Berdasarkan data dari Stockbit, saham RATU mengalami lonjakan signifikan dan ditutup pada level auto rejection atas (ARA) di Rp 5.400 per saham pada 17 Januari 2025.
Dibandingkan dengan harga saat IPO, saham RATU telah meningkat sebesar 370%1. Suspensi perdagangan ini menjadi yang kedua bagi emiten sektor investasi minyak dan gas sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2025.
Analisis Candlestick Chart Saham Ratu
Dalam kurun waktu satu minggu setelah IPO, saham RATU telah naik 276,52% ke level Rp 4.330 sebelum akhirnya disuspend pada perdagangan Kamis lalu.
Saham RATU diketahui mencapai ARA selama lima hari berturut-turut sejak debutnya di bursa. Namun, pada perdagangan 21 Februari 2025, harga sahamnya ditutup di Rp 8.600, turun 3,9% dibandingkan penutupan hari sebelumnya, 20 Februari 2025. Grafik pergerakan harga menunjukkan potensi tertahan pada tren resistance di kisaran Rp 8.950 – 9.000.
Kinerja Laporan Keuangan Saham RATU
Dalam melakukan analisis fundamental saham, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa rasio, di antaranya rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas2.
Laporan Keuangan RATU
#1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dalam jangka pendek.
Pengukuran rasio likuiditas dapat dilakukan dengan membandingkan pada beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas Perseroan dari waktu ke waktu.
Tingkat likuiditas Perseroan dapat dilihat dari beberapa ratio di antaranya cash ratio, current ratio, dan quick ratio.
#1 Cash Ratio
RATU mencatatkan cash ratio sebesar 157% di tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sebesar 433%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kas dan setara kas Perseroan untuk menutupi semua utang lancar atau liabilitas jangka pendeknya mengalami penurunan di tahun 2023. Hal tersebut terutama didukung oleh peningkatan liabilitas jangka pendek yang signifikan.
#2 Current Ratio
Perusahaan mencatatkan current ratio sebesar 290% di tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sebesar 844%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki pada tahun 2023 menurun.
#2 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan ukuran untuk menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang dimilikinya menggunakan seluruh aset atau modal perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas tinggi memiliki risiko kerugian yang lebih besar daripada perusahaan dengan rasio solvabilitas yang rendah. Pengukuran solvabilitas menggunakan Liability/Debt to Equity Ratio (DER) dan Liability/Debt to Assets Ratio (DAR).
#1 Liability/Debt to Equity Ratio (DER)
Di tahun 2023, Perseroan memiliki DER sebesar 109%, meningkat bila dibandingkan tahun 2022 sebesar 25%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan untuk melunasi seluruh utang dengan menggunakan modal Perseroan mengalami penurunan di tahun 2023.
#2 Liability/Debt to Assets Ratio (DAR)
Di tahun 2023, Perseroan mencatatkan DAR sebesar 52%, meningkat bila dibandingkan tahun 2022 sebesar 20%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan dalam melunasi total utang dengan menggunakan total aset telah menurun di tahun 2023.
#3 Rasio Profitabilitas
Rasio Pertumbuhan Keuangan RATU
Rasio profitabilitas adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan menggunakan rasio profitabilitasnya.
#1 Laba Usaha terhadap Pendapatan
Di tahun 2023, Perseroan mencatatkan rasio ini sebesar 52% meningkat dibandingkan tahun 2022. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan untuk menghasilkan keuntungan dari hasil pendapatan mengalami peningkatan di tahun 2023.
#2 Laba Usaha terhadap Aset
Di tahun 2023, Perseroan mencatatkan rasio ini sebesar 43%, naik bila dibandingkan dengan tahun 2022. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan dalam menggunakan seluruh aset yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan mengalami peningkatan di tahun 2023.
#3 Laba Usaha terhadap Ekuitas
Di tahun 2023, Perseroan mencatatkan rasio ini sebesar 89%, naik bila dibandingkan tahun 2022 sebesar. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tingkat efektivitas Perseroan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tersedia mengalami peningkatan.
[Baca Juga: Mengenal Internal Liquidity dan Operating Perfomance Dalam Laporan Keuangan]
Menghitung Nilai Intrinsik Saham RATU
Dalam menentukan dan menghitung nilai intrinsik saham, salah satunya dapat digunakan dengan metode Relatif.
Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham
Keterangan:
EPS = Earning-per-Share atau Laba per Saham berdasarkan Laporan Keuangan
PER = Price-to-Earning Ratio atau harga per saham dibagi dengan laba per saham
Dilansir dari tradingview.com, saham beredar RATU berjumlah 2,72 miliar lembar saham, dengan laba bersih sebesar Rp 400 miliar dan EPS sebesar Rp 147. Per 21 Februari 2025 harga saham RATU ditutup di level 8.600, sehingga PER tercatat di angka 58.4 dimana ini mengindikasikan bahwa harga sahamnya telah overvalued atau mahal.
Bila kita merujuk pada formula Benjamin Graham dimana PER yang ideal untuk perusahaan yang tidak tumbuh itu di angka 8.5, dan asumsi yang kita gunakan sedikit di atasnya yaitu di angka 10 berarti nilai intrinsik saham RATU diperkirakan ada di level Rp 1.472.
Proyeksi Saham RATU 2025
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan meningkatnya aktivitas bisnis, kebutuhan energi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menjadi peluang positif bagi prospek usaha RATU, yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi.
Dari sisi geopolitik, ketegangan yang masih berlangsung di Timur Tengah berdampak pada produksi minyak dan gas global.
Gangguan terhadap infrastruktur energi, seperti jaringan pipa, kilang, dan fasilitas produksi, dapat menyebabkan terganggunya pasokan dan meningkatkan volatilitas harga energi dunia.
PT Raharja Energi Cepu Tbk
Saat ini, Grup Perseroan memiliki Participating Interest di Blok Cepu, yang membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas bisnisnya sekaligus mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Dengan kombinasi aset strategis, cadangan yang besar, serta posisi yang kuat di industri migas Indonesia, Grup Perseroan berperan sebagai pemain utama dalam sektor energi nasional.
Berdasarkan prospek bisnis, strategi usaha, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki, RATU memiliki potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Analis dari Henan Putihrai Sekuritas memperkirakan pendapatan RATU pada tahun 2025 akan mencapai US$65 juta (sekitar Rp1,04 triliun), dengan EBITDA sekitar US$31 juta (sekitar Rp498,58 miliar).
Berdasarkan perhitungan nilai intrinsik, harga saham RATU diperkirakan idealnya berada di kisaran 1.800 – 1.900.
[Baca Juga: 7 Cara Mudah Menghitung Nilai Wajar Saham dengan Contoh Kasusnya]
Pentingnya Analisis Saham Sebelum Membeli Saham
Setelah mengetahui prospek yang dimiliki saham RATU, apakah Anda tertarik untuk membeli saham ini untuk kedepannya?
Sebelum memastikan saham yang ingin dibeli ada baiknya Anda menggunakan Jasa Konsultasi Review Investasi dari Finansialku.
Buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ya!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Referensi Tambahan