Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Implementasikan Program AI Ready ASEAN Bersama Mafindo Kendari untuk Pendidik

8 hours ago 2

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kendari melaksanakan kegiatan Implementasi AI Ready ASEAN – Mafindo Kendari (Batch 2) yang menyasar pendidik, khususnya penyuluh agama. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program AI Ready ASEAN, kelanjutan kemitraan antara ASEAN Foundation dan Google.org, yang bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan dasar kecerdasan artifisial agar siap menghadapi perkembangan teknologi AI. Program AI Ready ASEAN dilaksanakan di 10 negara ASEAN dan menargetkan lebih dari 5.500.000 penerima manfaat di kawasan ASEAN.

Di Indonesia, program ini dijalankan bersama berbagai Learning Implementation Partner (LIP), salah satunya Mafindo.

Pelatihan AI Ready ASEAN dirancang untuk membangun literasi dan kompetensi fundamental AI bagi empat kelompok sasaran, yaitu pemuda (youth), orang tua (parents), pendidik (educators), dan master trainer. Materi pelatihan mencakup AI Fundamental, AI Usage & Implementation, AI Ethics, Privacy & Security, serta Teaching About AI, dan didukung oleh akses Learning Management System (LMS) di institute.mafindo.or.id.

Kegiatan di Sulawesi Tenggara ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari 20 peserta laki-laki dan 30 peserta perempuan, yang merupakan penyuluh agama dari berbagai kabupaten dan kota di bawah naungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara. Para peserta dibekali pemahaman kritis tentang pemanfaatan AI dalam konteks edukasi dan penyampaian informasi keagamaan kepada masyarakat.

Koordinator Wilayah Mafindo Kendari, Marsia Sumule, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi penyuluh agama untuk memperkuat kapasitas literasi digital.

“Pelatihan AI Ready ASEAN ini kami rancang sebagai ruang belajar bagi para penyuluh agama agar mampu memanfaatkan teknologi AI secara kritis, etis, dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi keagamaan kepada masyarakat,” ujar Marsia Sumule, Korwil Mafindo Kendari.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan para penyuluh agama tidak hanya memahami teknologi kecerdasan artifisial, tetapi juga mampu menjadi agen literasi digital yang mendorong penggunaan AI secara bijak, aman, dan kontekstual di tengah masyarakat.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|