Kebingungan mengenai keputusan menikah atau punya rumah dulu makin mengerucut di kalangan anak muda. Bagaimana solusi idealnya?
Simak ulasan Finansialku berikut untuk informasi selengkapnya!
Keraguan Memilih untuk Menikah atau Punya Rumah Dulu
Dilema antara menikah atau membeli rumah terlebih dahulu kerap dihadapi oleh individu yang memasuki usia dewasa.
Kedua pilihan ini memiliki bobot yang sama pentingnya dan membutuhkan alokasi finansial yang signifikan. Namun, para ahli keuangan menawarkan perspektif yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
Sejumlah perencana keuangan menyoroti bahwa pilihan ideal sangat bergantung pada kondisi individu. Meskipun demikian, mereka berpendapat bahwa membeli rumah sebaiknya menjadi prioritas utama. Hal ini dikarenakan harga properti yang cenderung terus meningkat.
Menunggu untuk menggabungkan penghasilan dengan pasangan setelah menikah mungkin tidak efektif karena harga properti juga akan ikut naik selama masa penantian tersebut.
Pertimbangan Ketika Memilih Menikah Terlebih Dahulu
Berikut adalah sejumlah pertimbangan pasangan yang memilih menikah dibanding beli rumah dahulu:
#1 Manajemen Keuangan Awal Pernikahan
Menunda pembelian rumah dan tinggal bersama orang tua memungkinkan pasangan muda untuk mengalokasikan dana lebih efektif.
Periode ini dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan dana tunai atau uang muka yang cukup untuk pembelian rumah di masa mendatang1.
Namun, penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak merasa nyaman dengan pengaturan tinggal bersama ini.
#2 Sinergi Pendapatan untuk Investasi Properti
Status pernikahan memungkinkan pasangan untuk menggabungkan penghasilan mereka (joint income) saat mengajukan KPR. Dengan demikian, daya beli mereka meningkat, sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki properti yang lebih baik atau mempercepat pelunasan KPR.
(Admin. 03 Juli 2023. Menikah atau Beli Rumah Dulu, Mana yang Paling Cocok untuk Anda? https://pashouses.id/pages/panduan/membeli-rumah/menikah-atau-beli-rumah-dulu)
#3 Preferensi Gaya Hidup Milenial
Survei menunjukkan bahwa sebagian besar generasi milenial memilih untuk menunda kepemilikan rumah dan lebih menikmati gaya hidup yang fleksibel.
Faktor seperti preferensi untuk tinggal dekat dengan tempat kerja dan aktivitas sosial menjadi pertimbangan utama dalam keputusan mereka.
(Ester Sondang. Lebih Baik Menikah atau Punya Rumah Dulu? Pertimbangkan dengan Matang. https://id.theasianparent.com/menikah-atau-punya-rumah-dulu)
#4 Prioritas Sosial
Beberapa pasangan memilih untuk menikah terlebih dahulu sebagai langkah untuk menghindari hubungan yang tidak sehat. Pertimbangan mengenai tempat tinggal dan kepemilikan rumah sering kali menjadi pertimbangan sekunder setelah keputusan untuk menikah.
Bagi mereka yang ada di titik ini, pertanyaan menikah atau punya rumah dulu kemungkinan agak dikesampingkan.
(Ester Sondang. Lebih Baik Menikah atau Punya Rumah Dulu? Pertimbangkan dengan Matang. https://id.theasianparent.com/menikah-atau-punya-rumah-dulu)
Pertimbangan Memilih untuk Punya Rumah Terlebih Dahulu
Sejumlah pasangan diketahui memilih punya rumah dibanding menikah dulu. Biasanya, pertimbangan mereka didasarkan pada:
#1 Stabilitas Finansial Jangka Panjang
Kepemilikan rumah menawarkan stabilitas finansial yang lebih baik dibandingkan dengan menyewa. Cicilan rumah yang tetap memberikan kepastian biaya tempat tinggal dalam jangka panjang, berbeda dengan sewa yang cenderung naik setiap tahun.
Hal ini memberikan rasa aman dan mengurangi risiko finansial akibat kenaikan harga sewa yang tidak terkendali.
#2 Investasi Aset yang Menguntungkan
Rumah merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Nilai properti cenderung meningkat seiring waktu, terutama di lokasi strategis.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan melalui penyewaan atau sebagai aset yang dapat dicairkan untuk keperluan mendesak seperti pendidikan anak atau modal usaha.
#3 Lingkungan yang Kondusif untuk Keluarga
Rumah sendiri memberikan kebebasan bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tanpa batasan waktu sewa, keluarga dapat merasa lebih tenang dan fokus pada pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.
Selain itu, kepemilikan rumah juga memungkinkan keluarga untuk melakukan renovasi atau penyesuaian sesuai dengan gaya hidup mereka.
#4 Pertimbangan Biaya Awal yang Signifikan
Membeli rumah, terutama melalui KPR, memerlukan persiapan finansial yang matang. Selain uang muka (DP), terdapat berbagai biaya tambahan seperti biaya administrasi, pajak, dan notaris yang dapat mencapai persentase yang cukup besar dari harga rumah.
Oleh karena itu, calon pembeli rumah perlu merencanakan dengan baik sumber dana untuk memenuhi semua biaya tersebut.
#5 Pertimbangan Aksesibilitas Harga dan Lokasi
Pasangan yang memilih menikah sebelum membeli rumah umumnya mempertimbangkan aspek finansial dan lokasi hunian. Idealnya, harga rumah tidak melebihi lima kali penghasilan tahunan gabungan pasangan.
Namun, untuk perencanaan yang lebih konservatif, disarankan untuk menghitung berdasarkan penghasilan individu.
Kawasan suburban dengan akses transportasi publik yang memadai dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan pusat kota1.
#6 Analisis Kemampuan Finansial
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, pasangan perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan mereka. Selain memperhitungkan tabungan dan investasi, pasangan juga harus mempertimbangkan utang-utang yang masih berjalan.
Rasio utang terhadap pendapatan (Debt-to-Income Ratio/DTI) yang sehat sangat penting untuk menjaga stabilitas finansial jangka panjang. Idealnya, cicilan KPR tidak lebih dari 30% dari total pendapatan.
[Baca Juga: 11 Pos Keuangan Keluarga yang Wajib Ada Anggarannya, Sudah Dicek?]
3 Cara Jitu untuk Punya rumah sebelum menikah
Mari pelajari cara punya hunian agar tidak terjebak dalam pertanyaan menikah atau punya rumah dulu:
#1 Identifikasi Kemampuan Keuangan
Pengelolaan keuangan yang efektif menuntut pendekatan realistis. Setelah merumuskan tujuan keuangan dan memprioritaskannya, langkah krusial berikutnya adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi finansial.
Melalui analisis mendalam terhadap jumlah tabungan, portofolio investasi, dan aset yang dimiliki, pasangan dapat mengukur sejauh mana ketahanan finansial mereka.
Untuk membantu mengidentifikasi kemampuan keuangan, Anda bisa menggunakan Fitur Financial Check-up di web Finansialku dan ikuti petunjuk yang diberikan.
#2 Sinergikan Tujuan Keuangan dengan Pasangan
Bagi pasangan yang telah mantap menuju jenjang pernikahan, perencanaan keuangan bersama menjadi fondasi yang kuat. Diskusi terbuka mengenai pendapatan, aset, utang, dan rencana hunian sangat penting. Hal ini akan membantu pasangan menyusun tujuan keuangan yang jelas dan realistis.
Sayangnya, banyak milenial yang masih belum memiliki tujuan keuangan yang konkret, seperti yang ditegaskan oleh Douglas Boneparth. Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial untuk mulai mengidentifikasi dan mewujudkan tujuan keuangan mereka.
#3 Manfaatkan KPR sebagai Solusi Pemilikan Hunian
Setelah memiliki tujuan keuangan yang jelas, langkah selanjutnya adalah merealisasikannya. Bagi pasangan muda yang belum memiliki dana tunai yang cukup, KPR dapat menjadi solusi yang efektif untuk memiliki hunian sendiri.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, seperti jangka waktu kredit yang panjang dan suku bunga yang kompetitif, KPR memungkinkan generasi milenial untuk memiliki rumah impian tanpa harus menunda terlalu lama.
[Baca Juga: Membeli Rumah Secara KPR Banyak Kerugiannya, Benarkah?]
Alokasikan Dana untuk Punya Hunian Pertama
Dilema antara menikah atau membeli rumah terlebih dahulu seringkali membingungkan pasangan muda. Kedua pilihan ini sama-sama penting dan memerlukan perencanaan finansial yang matang.
Meskipun banyak pertimbangan yang perlu dipertimbangkan, baik menikah terlebih dahulu atau membeli rumah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keputusan terbaik akan sangat bergantung pada kondisi finansial, gaya hidup, dan prioritas individu.
Untuk membantu Anda mengambil keputusan yang tepat, penting untuk menata pondasi keuangan dengan baik. Mulai dengan menabung secara teratur, mengumpulkan dana darurat, dan melakukan investasi.
Dengan begitu, Anda akan lebih siap menghadapi risiko di masa depan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menyusun rencana keuangan yang komprehensif, jangan ragu untuk menggunakan Jasa Konsultasi Keuangan dari Finansialku.
Anda akan dibantu untuk menyusun strategi keuangan dan investasi agar mencapai tujuan keuangan.
Buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagaimana menurut Anda? Lebih baik menikah dulu atau beli rumah? Yuk, sampaikan pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar!
Jangan lupa share artikel ini agar teman-teman Anda juga bisa menemukan solusinya.Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Ratna Wahyuningsih. 3 September 2018. Nikah atau Punya Rumah Dahulu? Ini Pilihan Tepat buat Generasi Milenial. https://goo.gl/ZgJJuf
Sumber Gambar:
- Nikah atau Punya Rumah Dulu 1 – https://goo.gl/36hNuf
- Nikah atau Punya Rumah Dulu 2 – https://goo.gl/dvyPxF
Referensi Tambahan