Membangun habit investasi menjanjikan dampak jangka panjang yang baik. Individu perlu menginisiasi langkah terprogram agar perjalanan investasi terus menanjak.
Mari cari tahu kiat membangun habit investasi dalam ulasan Finansialku berikut ini. Selamat membaca!
Summary:
- Menumbuhkan habit investasi harus mulai dari kesadaran dan kebutuhan diri sendiri
- Banyak instrumen investasi yang bisa dicoba untuk pertama kali yang memiliki low risk
Habit Investasi yang Bikin Kaya
Ilustrasi belajar investasi
Mewujudkan kemapanan finansial lebih dari sekadar perolehan pendapatan, melainkan butuh implementasi kebiasaan dan kedisiplinan yang efektif dalam pengelolaan keuangan demi mencapai stabilitas jangka panjang.
Langkah untuk mengakselerasi akumulasi kekayaan adalah transformasi fundamental dalam perspektif dan praktik pengelolaan finansial.
Inisiasi hendaknya dilakukan dengan membangun rutinitas keuangan yang solid serta menghindari kekeliruan finansial yang umum terjadi.
Di era modern ini, upaya peningkatan aset menjadi imperatif untuk keberlanjutan finansial di masa depan, dan investasi merupakan salah satu instrumen yang relevan.
Kendati membangun habit investasi dipandang sebagai wahana untuk mencapai target-target finansial, dan beragam opsi investasi tersedia, pemahaman yang esensial adalah bahwa partisipasi dalam investasi tidak secara otomatis menjamin keuntungan.
Setiap alokasi modal untuk pertumbuhan potensi mengandung risiko inheren. Namun demikian, dengan pembelajaran yang komprehensif dan implementasi strategi yang tepat, individu dapat mengembangkan kompetensi sebagai investor yang cakap.
[Baca Juga: 5 Mindset yang Salah saat Memilih Instrumen Investasi]
Kenapa Sangat Sulit Membangun habit investasi?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang—termasuk anak muda—sulit membangun habit investasi, yakni:
- Perilaku konsumtif yang impulsif, tercermin dalam kecenderungan mengakumulasi utang untuk pengadaan barang-barang sekunder seperti perangkat elektronik terkini atau komoditas konsumsi lainnya, alih-alih mengedepankan perencanaan keuangan melalui penabungan.
- Minimnya prioritas terhadap pembentukan dana darurat mengakibatkan kerentanan finansial generasi muda dalam menghadapi situasi krisis tak terduga, seperti halnya pandemi global yang lalu.
- Orientasi gaya hidup yang cenderung hedonistis, dengan alokasi dana signifikan untuk aktivitas rekreasi dan perjalanan, menjadi kendala substansial dalam upaya menyisihkan sumber daya finansial untuk tujuan investasi jangka panjang.
- Adanya perspektif bahwa masa muda merupakan periode eksklusif untuk menikmati kesenangan semata, berimplikasi pada penundaan inisiasi investasi dengan asumsi ketersediaan waktu yang melimpah di masa mendatang.
- Kurangnya pemahaman terhadap potensi keuntungan yang muncul selama periode pandemi, di mana perubahan pola hidup yang lebih hemat seharusnya dapat dioptimalkan sebagai momentum strategis untuk menumbuhkan budaya berinvestasi
Salah satu alasan kenapa seseorang sulit membangun habit investasi karena kurangnya pengetahuan investasi.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan investasi dengan mudah, ikuti online course Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses dari Finansialku.
Materi dibuat untuk membantu meningkatkan pengetahuan Anda mengenai investasi menjadi lebih baik. Untuk mengikutinya, klik banner di bawah ini ya!
Langkah Awal Membangun Habit Investasi
Membangun habit investasi tidak memerlukan kekayaan besar terlebih dahulu. Justru, langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang.
Berikut adalah langkah awal memulai habit investasi:
#1 Menetapkan Tujuan
Penetapan sasaran investasi yang terstruktur dan terukur merupakan fondasi utama dalam berinvestasi. Investor disarankan untuk merumuskan target yang spesifik agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sasaran serta memilih instrumen yang paling relevan.
Penerapan metodologi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) akan membantu dalam mengartikulasikan tujuan investasi secara detail, termasuk horizon waktunya.
Idealnya, alokasi dana investasi berkisar antara 10% hingga 20% dari pendapatan bulanan. Evaluasi terhadap target ini dalam kerangka waktu tertentu, misalnya tiga tahun, akan membantu membangun habit investasi dan menilai realistis tidaknya tujuan tersebut terhadap kebutuhan finansial pribadi1.
#2 Perluas Wawasan dan Pengalaman Investasi
Untuk meningkatkan pemahaman, penting untuk terus belajar dan langsung mempraktikkan ilmu investasi.
Pelajari strategi investasi yang bijak, konsultasikan dengan perencana keuangan Finansialku, dan temukan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
Semakin tinggi pemahaman dan pengalaman, semakin baik pula kualitas keputusan investasi ke depannya.
#3 Mulai dengan Modal yang Ada
Inisiasi investasi sedini mungkin adalah langkah krusial, bahkan dengan modal awal yang terbatas.
Persepsi bahwa membangun habit investasi memerlukan modal besar tidak lagi relevan, mengingat ketersediaan berbagai instrumen seperti reksa dana yang dapat diakses dengan investasi mulai dari nominal yang kecil.
Prioritas utama adalah konsistensi dalam menyisihkan dana dan komitmen, bukan besaran modal awal yang diinvestasikan.
[Baca Juga: Gaji 2 Juta Mau Beli Saham? Ini Strategi Investasinya!]
#4 Tidak Termakan Tren
Investor sebaiknya menghindari perilaku herd mentality atau latah mengikuti tren investasi tanpa kajian yang mendalam. Keputusan investasi yang didasarkan pada euforia pasar berpotensi menimbulkan kerugian akibat faktor emosional.
Penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki profil risiko dan aspirasi keuangan yang unik.
Kesesuaian suatu instrumen investasi bagi orang lain tidak secara otomatis menjamin kecocokannya bagi Anda. Oleh karena itu, strategi dan pilihan investasi hendaknya didasarkan pada analisis yang komprehensif, bukan sekadar mengikuti sentimen pasar.
#5 Investasi Menggunakan Uang Dingin
Penggunaan dana yang tidak diperuntukkan bagi kebutuhan mendesak dalam waktu dekat, atau yang lazim disebut sebagai dana dingin, sangat dianjurkan dalam berinvestasi.
Praktik ini akan membantu investor menjaga ketenangan psikologis ketika nilai investasi mengalami fluktuasi, karena tidak ada tekanan untuk melakukan likuidasi aset pada saat pasar sedang terkoreksi.
Sebelum membangun habit investasi, prioritaskan pembentukan dana darurat dan kepemilikan asuransi sebagai langkah proteksi finansial.
Penggunaan dana pinjaman untuk investasi sebaiknya dihindari guna mencegah potensi gangguan terhadap stabilitas keuangan pribadi apabila kinerja investasi tidak sesuai harapan.
#6 Analisis Instrumen Investasi
Analisis yang komprehensif terhadap instrumen investasi yang akan dipilih merupakan tahapan esensial dalam membangun habit investasi.
Penerapan pendekatan analisis fundamental dan teknikal diperlukan untuk mengevaluasi potensi pertumbuhan dan tingkat risiko suatu aset.
Sebagai contoh, sebelum berinvestasi pada reksa dana, investor perlu memahami jenis reksa dana, profil risikonya, potensi imbal hasilnya, serta reputasi Manajer Investasi yang mengelola dana tersebut.
Pastikan bahwa seluruh aspek ini selaras dengan tujuan finansial Anda dan memiliki prospek pertumbuhan yang realistis berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
Namun, jika Anda bingung bagaimana cara memulai analisis investasi yang cocok dengan portofolio, Anda bisa melakukan Konsultasi Review Investasi Finansialku.
Perencana keuangan dan investasi akan membantu Anda dalam menghitung dan memberikan strategi investasi yang sesuai dengan tujuan Anda.
Segera buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!
#7 Bangun Komitmen dan Jaga Konsistensi
Langkah awal membentuk kebiasaan investasi adalah menetapkan komitmen yang kuat dan menjalankannya secara konsisten.
Mulailah dengan tindakan sederhana seperti rutin menyisihkan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan. Pastikan uang yang digunakan merupakan uang dingin atau tidak digunakan untuk kebutuhan harian.
Capai Ketagihan Dalam Berinvestasi
Membangun kebiasaan berinvestasi merupakan langkah krusial dalam mewujudkan kemapanan finansial jangka panjang, lebih dari sekadar menghasilkan pendapatan semata.
Transformasi mendasar dalam pengelolaan keuangan, yang dimulai dengan rutinitas finansial yang solid dan menghindari kesalahan umum, menjadi kunci akselerasi akumulasi kekayaan.
Tantangan dalam membangun kebiasaan ini kerap muncul dari perilaku konsumtif, kurangnya prioritas dana darurat, gaya hidup hedonistis, perspektif keliru tentang masa muda, serta kurangnya pemahaman akan peluang investasi.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi setiap individu untuk mulai meningkatkan literasi finansial, salah satunya melalui investasi, sebagai strategi cerdas dalam mengakumulasi aset dan melawan dampak inflasi di masa depan.
Tonton video berikut ini untuk mengetahu cara memulai investasi untuk pemula dengan cara klik video di bawah!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Demikian ulasan tentang cara membangun habit investasi. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!
Referensi Tambahan