Jarang Terdengar, Apakah Saham LPLI Masih Memiliki Masa Depan?

5 days ago 7

Sebagai emiten yang bergerak di bidang media, Saham LPLI sangat jarang terdengar pergerakannya. Bagaimana pergerakan saham dan apakah potensial saham ini?

Simak penjelasannya di artikel berikut ini ya!

Summary:

  • Pergerakan harga saham LPLI ini tidak jauh dari kisaran 300an, yang membuatnya terkesan sulit bangkit ke harga tertingginya

Profil Saham LPLI di Bursa Saham Indonesia

PT Star Pacific Tbk, yang kini dikenal dengan kode saham LPLI, berdiri pada bulan Mei 1983 dan awalnya beroperasi sebagai perusahaan yang menyediakan layanan asuransi jiwa.

Kegiatan usaha komersialnya resmi dimulai pada Januari 1984. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada bulan September 1989, perusahaan mengambil langkah strategis dengan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Pada Juni 2000, LPLI melakukan transformasi besar dengan mengalihkan fokus bisnis dari sektor asuransi jiwa ke bidang jasa, teknologi informasi, serta layanan pengelolaan dan pengembangan bisnis dan manajemen perusahaan.

Perubahan arah bisnis terus berlanjut. Pada November 2008, LPLI memperluas cakupan usahanya dengan menambahkan sektor media ke dalam lini bisnisnya. Aktivitas yang dijalankan dalam bidang ini meliputi penerbitan surat kabar, jurnal, buletin, dan majalah.

Secara keseluruhan, perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk menjalankan tiga sektor usaha utama serta satu jenis usaha pendukung, sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan LPLI tahun 2023. 

Pendapatan Bisnis Media yang Mulai Menghilang

Sayangnya bisnis Media yang dijalankan LPLI ini bisa dibilang ‘tidak ada kelanjutan’. Hal ini mempertimbangkan bisnis Media yang justru mengalami penurunan kinerja pada Laporan Keuangan Tahun 2019.

Tercatat pada tahun 2018, pendapatan Media adalah sebesar Rp83.20 miliar. Namun di tahun 2019 pendapatan Media ini turun sekitar -22.89% YoY menjadi Rp64.25 miliar. Berikut ini screenshot Laporan Tahunan LPLI 2019:

laporan keuangan LPLI

Segmen Investasi belum berkontribusi di 2019. Source: Laporan Tahunan LPLI Tahun 2019

Pada data di atas juga terlihat, bahwa di tahun 2019 segmen bisnis Investasi belum memberikan kontribusinya pada LPLI.

Bisa dikatakan bahwa di tahun-tahun tersebut, bisnis Medialah yang mendominasi pendapatan perusahaan. Disusul oleh bisnis Lainnya yang tidak dirincikan oleh LPLI. 

Hal yang mencengangkan dari kondisi bisnis LPLI ini, terjadi pada laporan keuangan 1Q2020. LPLI memang merilis laporan keuangan periode 1Q2020, hanya saja LPLI tidak mencatatkan adanya pendapatan yang diterima. Ini berarti operasional bisnis LPLI sempat terhenti sepanjang 1Q2020.

[Baca Juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Saham, Ini Pentingnya untuk Investor!]

Kinerja Fundamental Saham LPLI 

Perlu diketahui juga fundamental saham LPLI untuk menganalisis lebih dalam saham ini, berikut kinerja fundamental LPLI:

#1 Neraca Keuangan LPLI

Mengacu pada laporan neraca, total aset PT Star Pacific Tbk pada kuartal ketiga tahun 2024 tercatat sebesar Rp1,66 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,19% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,68 triliun.

Jika dirinci, aset lancar mengalami kenaikan 4,23% secara tahunan, dari Rp1,18 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp1,23 triliun di kuartal III 2024.

Sebaliknya, aset tidak lancar justru menunjukkan penurunan signifikan sebesar 14,32% secara tahunan, dari Rp498,13 miliar menjadi Rp426,75 miliar di periode yang sama.

neraca keuangan LPLI

Aset Lancar LPLI. Source: Laporan Keuangan LPLI

#2 Kinerja Laba Rugi LPLI

Berdasarkan laporan keuangan terbaru per kuartal ketiga tahun 2024, PT Star Pacific Tbk (LPLI) mencatatkan penurunan drastis pada laba bersihnya.

Laba bersih perusahaan anjlok hingga 88,08% secara tahunan, menjadi Rp32,35 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan perolehan Rp217,48 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan ini terasa cukup janggal, mengingat total pendapatan yang dibukukan LPLI selama kuartal III 2024 justru lebih kecil dari nilai laba bersihnya.

Pendapatan perusahaan mengalami penyusutan sebesar 4,09% YoY, dari sebelumnya Rp16,11 miliar pada kuartal ketiga 2023 menjadi hanya Rp15,45 miliar di periode yang sama tahun 2024.

Jika ditelusuri lebih lanjut berdasarkan lini usahanya, pendapatan LPLI sepenuhnya berasal dari segmen investasi dan properti, khususnya dari pengelolaan aset real estate yang dimiliki dan disewakan.

Sementara itu, segmen usaha lainnya—terutama media massa—tidak lagi memberikan kontribusi pendapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada periode tersebut, perusahaan hanya mengandalkan satu sumber pendapatan utama dari keseluruhan portofolio bisnisnya.

Secara garis besar, kinerja LPLI tergolong tidak baik, di mana jumlah Beban Pokok Pendapatannya nyaris menyamai total Pendapatan perusahaan di satu periode 3Q2024.

Ditambah lagi dengan melonjaknya Beban Usaha yang sangat signifikan, secara tidak langsung mencerminkan operasional perusahaan yang tidak efisien.

Bahkan sekalipun perusahaan tidak melakukan pembayaran Listrik, Air, Pengelolaan Lingkungan, Keamanan hingga Kebersihan. 

Sumber Keuntungan Bisnis LPLI

Kendati pendapatan dari bisnis inti hanya Rp15.45 miliar. Namun LPLI masih mendapatkan sokongan dari penerimaan Laba di Aset Keuangan mencapai Rp59.03 miliar, dengan rincian berdasarkan catatan 6a:

sumber pendapatan lpli

Sumber Pendapatan LPLI

Kemudian, LPLI juga masih memiliki Pendapatan Lain-lain yang sebesar Rp565 juta pada periode 3Q2024. Sayangnya di periode 3Q2024, LPLI mengalami Rugi Selisih Kurs mencapai -Rp9.92 miliar, padahal pada 3Q2023 LPLI untung sebesar Rp6.05 miliar.

Ditambah lagi dengan tidak adanya Laba atas Inbreng Aset alias nihil di 3Q2024, padahal sebelumnya mencatatkan Untung mencapai Rp89.19 miliar pada 3Q2023.

[Baca Juga: Pahami Value Investing, Manfaat dan Strateginya, Bikin Profit Lebih Tinggi!]

Apakah Saham LPLI Memiliki Potensi Tinggi Meraup Keuntungan?

Meski saham LPLI masih tercatat di Bursa Efek Indonesia, informasi terkait perusahaan ini—termasuk aksi korporasi dan kegiatan usahanya—terbilang minim dan sulit diakses publik.

Bahkan dalam laporan keuangan per kuartal III 2024, terlihat bahwa pendapatan perusahaan hanya berasal dari sektor investasi, tanpa adanya penjelasan yang jelas mengenai detail aktivitas investasinya, sehingga menimbulkan kesan kurang transparan.

Sebagai bagian dari Lippo Group—konglomerasi besar yang dikenal dengan ekspansi cepat dan agresif—LPLI justru belum mampu menunjukkan potensi sebagai entitas bisnis yang menjanjikan.

Baik dari sisi performa finansial maupun kelangsungan usahanya, LPLI tampak masih menghadapi tantangan besar untuk menciptakan nilai dan prospek jangka panjang yang solid.

Itulah penjelasan mengenai saham LPLI yang bisa kami sampaikan, jika Anda masih ingin menganalisis lebih dalam Anda dapat menggunakan Jasa Review Investasi dari Finansialku.

Anda akan dibantu untuk menyusun strategi keuangn dan investasi yang Anda butuhkan kedepannya. Segera buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ya!

konsul- INVESTASI Q3 23

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.  

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|