Mengupas Tuntas “Sell in May and Go Away”: Apakah Masih Relevan?

3 days ago 12

Salah satu strategi investasi yang pernah tren digunakan adalah strategi sell in may and go may. Namun, apakah strategi ini memberikan dampak yang baik atau tidak?

Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini ya! 

Summary:

  • Strategi investasi terbaik adalah strategi yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan portofolio masing-masing
  • Investor biasanya menghimbau untuk berhati-hati menggunakan strategi investasi musiman

Sejarah Strategi Investasi Sell in May and Go Away

Strategi investasi Sell in May and Go Away merupakan salah satu strategi musiman (seasonal strategy) yang sudah dikenal sejak lama, khususnya di pasar saham negara-negara Barat.

Strategi ini menyarankan investor untuk menjual saham mereka pada bulan Mei dan kembali masuk ke pasar pada bulan November, dengan asumsi bahwa periode Mei hingga Oktober cenderung memberikan imbal hasil lebih rendah.

Istilah ini berasal dari pepatah lama di Inggris: “Sell in May and go away, and come back on St. Leger’s Day.” St. Leger’s Day adalah hari balapan kuda di Inggris yang biasanya diadakan pada bulan September.

Strategi ini semakin dikenal luas setelah diteliti oleh para akademisi dan pelaku pasar, termasuk hasil riset yang dimuat dalam American Economic Review dan jurnal-jurnal keuangan lainnya, yang menunjukkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, kinerja pasar saham memang cenderung lebih baik pada bulan November hingga April dibandingkan Mei hingga Oktober. 

[Baca Juga: 5 Investasi yang Menguntungkan dan Strateginya ala CFP, Catat!]

Apakah Sell in May and Go Away Berlaku di Indonesia?

sell in may and go away

Analisis Kinerja IHSG di Bulan Mei (5 Tahun Terakhir). Sumber: Stockbit

Meskipun strategi ini cukup populer di pasar saham AS dan Eropa, penerapannya di pasar saham Indonesia tidak selalu relevan. 

Anda merujuk pada data Stockbit yang menunjukkan IHSG cenderung merah pada Mei dalam 5 tahun terakhir. Mari kita uji apakah pola “Sell in May and Go Away” benar berlaku di Indonesia berdasarkan fakta historis.  

Berikut performa IHSG di bulan Mei sejak 2019–2023: 

sell in may and go away

Performa IHSG di bulan Mei sejak 2019–2023

Dari data ini kita dapat melihat bahwa 4 dari 5 tahun (80%) IHSG negatif di Mei (kecuali 2022).  Rata-rata return Mei: -2,9% (jika termasuk 2022: -1,8%).  Lalu, apakah “Sell in May” Relevan untuk Indonesia?

Beberapa tahun terakhir, pola ini cukup konsisten (May sering kali lemah), terutama saat ada faktor eksternal (Fed, geopolitik, atau risiko domestik).  

Selain itu terdapat faktor pendukung yang membuat kondisi ini terjadi, yaitu diantaranya:

  1. Dividen season (banyak emiten bagi dividen April–Mei → profit-taking setelah ex-date).  
  2. Capital outflow (foreign selling karena risiko global atau kenaikan bunga AS).  
  3. Liquidity slowdown (aktivitas investor cenderung turun jelang liburan Lebaran).  

Namun, terdapat pengecualin seperti jika ada katalis positif (misal: kenaikan harga komoditas, stimulus pemerintah, atau pemulihan ekonomi), IHSG bisa menguat meski di Mei.  

[Baca Juga: Investasi Gak Harus Ribet, Ini Strategi Bird in Hand yang Bisa Diterapkan!]

Tentukan Strategi Investasi Terbaik Anda

Daripada mengikuti strategi musiman secara membabi buta, investor disarankan untuk membuat strategi yang sesuai dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan kondisi pasar saat ini.

Diversifikasi, disiplin dalam investasi berkala (dollar cost averaging), serta evaluasi portofolio secara berkala adalah beberapa pendekatan yang terbukti lebih efektif dan relevan di pasar domestik.

Strategi terbaik bukanlah strategi yang sedang tren, tetapi yang paling sesuai dengan rencana keuangan dan toleransi risiko Anda. 

Jika Anda membutuhkan panduan lebih lanjut, pertimbangkan untuk melakukan Konsultasi Review Investasi dengan perencana keuangan Finansialku.

Buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ya!

konsul- INVESTASI Q3 23

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|