Hari Pasar Modal Indonesia Diperingati 3 Juni, Ini Fakta Unik BEI!

1 week ago 33

Hari Pasar Modal Indonesia yang diperingati pada 3 Juni diharapkan membawa angin segar bagi investor. Sejak kapan peristiwa ini diperingati dan ada fakta apa saja yang terjadi?

Temukan jawabannya dalam ulasan Finansialku di bawah ini!

Summary:

  • Visi Pasar Modal Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas bertaraf internasional.
  • Jumlah investor pasar modal Indonesia (saham, obligasi, reksa dana, dan surat berharga lainnya) tumbuh signifikan sebesar 1,28 juta sejak 2023 menjadi 13,45 juta investor per 9 Agustus 2024.

Sejarah Hari Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal Indonesia—Indonesia Stock Exchange (IDX), telah hadir sebelum Indonesia merdeka. Keberadaan pasar modal di tanah air dimulai pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.

Saat itu, pasar modal dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda guna mendukung kepentingan kolonial, termasuk Perusahaan Dagang Belanda (VOC).

Kendati telah berdiri sejak awal abad ke-20, perkembangan pasar modal Indonesia sempat mengalami berbagai hambatan dan tidak berjalan secara konsisten.

Beberapa peristiwa besar, seperti Perang Dunia I dan II, transisi kekuasaan dari pemerintahan kolonial ke pemerintahan Republik Indonesia, serta situasi lain yang mengganggu stabilitas, menyebabkan aktivitas bursa efek sempat terhenti.

Pada 1977, pemerintah Republik Indonesia secara resmi mengaktifkan kembali kegiatan pasar modal nasional. Seiring waktu, pertumbuhan pasar modal semakin meningkat, didorong oleh berbagai kebijakan insentif dan regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah.

Adapun visi Pasar Modal Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas bertaraf internasional.
Sementara misinya adalah membangun infrastruktur pasar keuangan yang andal dan kredibel demi menciptakan pasar yang teratur, adil, efisien, serta inklusif bagi seluruh pemangku kepentingan melalui penyediaan produk dan layanan yang inovatif1.

Perkembangan Pasar Modal Indonesia 

Pasar modal di Indonesia memiliki akar sejarah yang jauh sebelum kemerdekaan bangsa. Pembentukan pasar modal ini diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tujuan utama untuk mendukung kepentingan ekonomi kolonial, khususnya terkait dengan pendanaan bagi pemerintah kolonial atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

#1 Evolusi BEI

Berikut adalah linimasa Bursa Efek Indonesia sejak awal berdiri:

Tahun Peristiwa Tahun Peristiwa

Desember 1912

Pembentukan bursa efek pertama di Indonesia oleh Pemerintah Hindia Belanda di Batavia.

2 Juni 1988

Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi di bawah pengelolaan PPUE, melibatkan broker dan dealer.

1914 – 1918

Penutupan Bursa Efek Batavia akibat Perang Dunia I.

Desember 1988

Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan insentif untuk go public dan kebijakan positif lainnya.

1925 – 1942

Reaktivasi Bursa Efek Jakarta, diikuti pembukaan bursa di Semarang dan Surabaya.

16 Juni 1989

Bursa Efek Surabaya (BES) didirikan dan dioperasikan oleh PT Bursa Efek Surabaya.

1942 – 1952

Penutupan kembali Bursa Efek Jakarta selama Perang Dunia II.

13 Juli 1992

Swastanisasi BEJ dan perubahan BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

1956

Program nasionalisasi perusahaan Belanda menyebabkan penurunan signifikan aktivitas Bursa Efek.

22 Mei 1995

Implementasi sistem perdagangan otomatis (JATS) di BEJ.

1956 – 1977

Periode vakum perdagangan di Bursa Efek.

10 November 1995

Pengesahan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang berlaku efektif mulai Januari 1996.

10 Agustus 1977

Peresmian kembali Bursa Efek oleh Presiden Soeharto. BEJ beroperasi di bawah pengawasan BAPEPAM. PT Semen Cibinong menjadi emiten perdana.

1995

Merger antara Bursa Paralel Indonesia dengan Bursa Efek Surabaya.

1977 – 1987

Aktivitas perdagangan di Bursa Efek sangat rendah, dengan jumlah emiten mencapai 24 pada tahun 1987.

2000

Implementasi sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) di pasar modal Indonesia.

1987

Penerbitan Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang mempermudah Penawaran Umum dan investasi asing.

2002

BEJ mulai mengadopsi sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).

1988 – 1990

Peluncuran paket deregulasi sektor Perbankan dan Pasar Modal, membuka BEJ untuk investor asing dan meningkatkan aktivitas bursa.

2007

Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ), mengubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

   

02 Maret 2009

Peluncuran sistem perdagangan baru BEI: JATS-NextG.

#2 Capaian Terkini Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia, bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO), Otoritas Jasa Keuangan, dan pihak terkait, aktif meluncurkan berbagai inisiatif strategis sepanjang tahun 2024 untuk menjaga momentum pertumbuhan pasar modal di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Inisiatif-inisiatif tersebut meliputi implementasi Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Improved Trading Mechanism pada 19 Februari 2024, Papan Pemantauan Khusus Full Periodic Call Auction pada 25 Maret 2024 (dengan perubahan implementasi pada 21 Juni 2024 berdasarkan hasil evaluasi), peluncuran indeks IDX Cyclical Economy 30 pada 13 Juli 2024, dan soft launching produk derivatif Single Stock Futures (SSF).

Dari sisi pencatatan efek, hingga 9 Agustus 2024, BEI mencatatkan 34 saham baru, 97 emisi obligasi, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, dengan total dana IPO saham mencapai Rp5,15 triliun dari 28 perusahaan dalam pipeline.

Total perusahaan tercatat saham saat ini mencapai 936. Data EY Global IPO Trends kuartal II-2024 menunjukkan posisi BEI di peringkat ke-7 global untuk jumlah perusahaan tercatat dan sebagai bursa dengan jumlah IPO tertinggi di ASEAN sejak 2018, mengindikasikan minat pendanaan melalui pasar modal yang tetap tinggi.

Jumlah investor pasar modal Indonesia (saham, obligasi, reksa dana, dan surat berharga lainnya) tumbuh signifikan sebesar 1,28 juta sejak 2023 menjadi 13,45 juta investor per 9 Agustus 2024, dengan peningkatan investor saham lebih dari 600 ribu menjadi 5,90 juta.

Partisipasi investor ritel yang tetap tinggi di tahun 2024 mencerminkan kepercayaan terhadap investasi di pasar saham Indonesia meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.

#3 Hari Pasar Modal Indonesia

foto sejarah pasar modal indonesia

Dokumentasi Pasar Modal Indonesia. Sumber: www.tapkapital.co.id

Hari Pasar Modal Indonesia yang diperingati setiap 3 Juni menandai momentum penting dalam perkembangan perekonomian nasional.

Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, cikal bakal pasar modal telah hadir melalui pembentukan bursa efek pertama di Batavia pada 1912.

Setelah sempat mengalami penutupan akibat Perang Dunia I dan II, Bursa Efek Jakarta kembali beroperasi pada tanggal 3 Juni 1952.

Operasional bursa pada masa itu dijalankan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), yang beranggotakan bank negara, bank swasta, dan pialang efek. Tanggal 3 Juni kemudian ditetapkan secara resmi sebagai Hari Pasar Modal Indonesia.

Peringatan Hari Pasar Modal Indonesia ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat umum terhadap investasi di pasar modal.

Dalam upaya mencapai tujuan ini, OJK bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia serta para pelaku pasar modal untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada edukasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal.

Sebagai penghubung antara investor dan perusahaan maupun institusi pemerintah, pasar modal menyediakan instrumen perdagangan jangka panjang seperti obligasi dan saham.

Dalam catatan sejarahnya, operasional pasar modal pernah mengalami beberapa kali penghentian, terutama pada masa Perang Dunia I dan II, serta akibat krisis ekonomi yang berdampak pada penutupan bursa.

[Baca Juga: Kejahatan Pasar Modal yang Merugikan Investor di Indonesia, Waspada!]

Fakta Unik Pasar Modal yang Harus Anda Ketahui

Sembari menunggu peringat hari pasar modal Indonesia, kenali beberapa fakta unik terkait pasar modal berikut ini:

#1 Pasar Modal Indonesia Pernah Tiga Kali Ditutup

Perkembangan awal pasar modal Indonesia mengalami hambatan signifikan akibat pecahnya Perang Dunia I, yang menyebabkan penutupan Bursa Efek Batavia pada periode 1914-1918.

Setelah dibuka kembali bersama Bursa Efek Semarang dan Surabaya (1925-1942), isu politik terkait Perang Dunia II kembali memicu penutupan Bursa Efek Semarang dan Surabaya pada awal tahun 1939.

Selanjutnya, Bursa Efek Jakarta kembali nonaktif selama Perang Dunia II (1942-1952).

Tantangan berlanjut pasca-kemerdekaan, di mana program nasionalisasi perusahaan Belanda pada tahun 1956 berdampak pada stagnasi aktivitas perdagangan di bursa efek, bahkan menyebabkan kevakuman operasional pada periode 1956-1977.

#2 Implementasi Perdagangan Tanpa Warkat dan Jarak Jauh

Pasar modal Indonesia mengadopsi sistem perdagangan tanpa warkat (scriptless trading) pada tanggal 21 Juli 2000, diikuti dengan implementasi sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) pada tanggal 28 Maret 2002.

Efisiensi penyelesaian transaksi di bursa efek juga ditingkatkan secara bertahap, dengan siklus penyelesaian dipersingkat dari T+4 menjadi T+3 mulai tanggal 9 September 2002.

#3 Merger Bursa Efek Jakarta dan Surabaya

hari pasar modal indonesia

Ilustrasi saham merger. Sumber: Hukum Online

Tonggak sejarah penting dalam perkembangan pasar modal Indonesia tercatat pada tanggal 30 November 2007, dengan penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang kemudian mengubah namanya menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani, menyampaikan bahwa penggabungan ini dilandasi semangat untuk membangun kebersamaan dan menciptakan budaya bursa yang lebih optimis, sejalan dengan momentum stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin baik.

Pembentukan BEI diharapkan tidak hanya menjadi perubahan nama, tetapi juga representasi bursa yang mampu mengakomodasi dan mengembangkan seluruh potensi perekonomian Indonesia, serta menciptakan budaya baru yang adaptif terhadap dinamika perkembangan ekonomi.

#4 Pengoperasian Bursa Efek Surabaya dan Deregulasi Pasar Modal

Bursa Efek Surabaya (BES) memulai operasinya pada tanggal 16 Juni 1989, dikelola sebagai perseroan terbatas swasta.

Periode 1988-1990 ditandai dengan peluncuran paket deregulasi di sektor perbankan dan pasar modal, yang membuka akses Bursa Efek Jakarta (BEJ) bagi investor asing dan mendorong peningkatan aktivitas perdagangan.

Sistem perdagangan di BEJ terus mengalami modernisasi, dengan implementasi sistem otomasi perdagangan JATS (Jakarta Automated Trading Systems) pada tanggal 22 Mei 1995.

Landasan hukum pasar modal semakin diperkuat dengan disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang mulai berlaku pada Januari 1996.

#5 Bursa Efek Indonesia Memiliki 32 Indeks Saham

Pasar modal Indonesia terus berkembang seiring bertambahnya jumlah saham tercatat yang mencapai ratusan emiten.

Untuk memudahkan analisis dan pengelompokan saham, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengembangkan berbagai indeks saham.

Indeks saham merupakan kumpulan saham yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu.

Sebagai contoh, Jakarta Islamic Index mencakup saham-saham yang memenuhi prinsip syariah, sementara Indeks LQ45 terdiri dari saham-saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta memiliki kinerja fundamental yang solid.

Salah satu indeks yang banyak dijadikan acuan oleh investor pemula adalah IDX LQ45.

[Baca Juga: Ada 11 Indeks Saham di Bursa Efek Indonesia, Apa Manfaatnya?]

#6 Otomatisasi Dimulai Sejak Tahun 1995

Kemudahan berinvestasi di pasar modal saat ini tidak lepas dari kemajuan teknologi. Kini, membeli saham semudah berbelanja di platform e-commerce

Namun, sebelum era digital, transaksi saham dilakukan secara manual melalui sambungan telepon dengan bantuan perantara atau broker.

Tonggak penting dalam modernisasi terjadi pada 22 Mei 1995, saat Bursa Efek Jakarta memperkenalkan sistem transaksi terotomatisasi pertama yang dikenal dengan nama Jakarta Automated Trading Systems (JATS)

Salah satu cara merayakan hari pasar modal adalah dengan banyak belajar mengenai pasar modal dan instrumennya, seperti reksadana, saham, dan lain-lain.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari saham dan investasi, ikuti Program Pendampingan Investasi (Bookplan) dari Finansialku.

Selain belajar investasi, Anda akan dibimbing dalam mengelola portofolio investasi, menyusun strategi, hingga menghitung value saham yang Anda miliki.

Segera buat jadwal program melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ya!

bookplan

Belajar Investasi Agar Tidak Tergerus Inflasi

Hari Pasar Modal Indonesia bukan sekadar peringatan historis, melainkan juga momentum untuk meningkatkan literasi keuangan dan partisipasi publik dalam investasi.

Mengingat potensi pasar modal sebagai sarana untuk meraih penghasilan tambahan dan proteksi finansial, mempelajari investasi merupakan langkah bijak. 

Pelajari strategi investasi melalui Youtube Finansialku bersama Melvin Mumpuni membahas banyak topik seperti keuangan, investasi, hingga gaya hidup di bawah ini!

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Referensi Tambahan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|