Simulasi Kenaikan PPN 12%: Menyikapi Efek Domino dan Ketakutan di Masyarakat

1 week ago 22

Inilah simulasi kenaikan PPN 12% yang bisa Anda lakukan agar keuangan tetap stabil meski biaya hidup akan ikut meningkat. Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Summary:

  • Kenaikan PPN menjadi 12% memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat karena berdampak langsung pada kenaikan harga barang dan jasa, yang meningkatkan biaya hidup.
  • Kenaikan PPN tidak hanya berdampak pada harga barang mewah, tetapi juga memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan menengah ke bawah.
  • Beberapa tips hidup hemat dalam menyikapi kenaikan PPN 12% antara lain dengan mengatur ulang anggaran, mengurangi penggunaan kartu kredit, mencari pemasukan tambahan, hingga mengurangi gaya hidup konsumtif.

Ketakutan Masyarakat Terhadap Kenaikan PPN 12%

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Kenaikan tarif pajak ini secara langsung berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa, sehingga berpotensi meningkatkan biaya hidup.

PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan pada setiap tahap produksi dan distribusi barang atau jasa. Kenaikan PPN berarti produsen dan penjual akan membebankan pajak yang lebih tinggi kepada konsumen.

Hal ini secara otomatis akan menaikkan harga barang dan jasa yang kita konsumsi sehari-hari.

Kenaikan PPN ini diperkirakan akan menambah beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

[Baca Juga: Sudah Berlaku! Ini Daftar Barang dan Jasa yang Terkena PPN 12%]

Efek Domino Kenaikan PPN 12%

Kenaikan PPN tidak hanya berdampak pada harga barang mewah. Efek domino dari kebijakan ini akan terasa hingga ke lapisan masyarakat bawah.

Meskipun barang-barang primer seperti kebutuhan pokok mungkin tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan, namun kenaikan biaya produksi akan memaksa produsen untuk menyesuaikan harga jual produk mereka.

Selain itu, kenaikan PPN juga dapat memicu inflasi. Ketika harga barang dan jasa secara umum meningkat, daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat konsumsi.

Kenaikan tarif PPN berarti harga barang dan jasa yang dikenakan pajak ini akan ikut meningkat. Akibatnya, masyarakat harus mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan pokok hingga layanan jasa.

Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang proporsi pengeluarannya lebih besar terhadap kebutuhan pokok.

Selain itu, kenaikan biaya operasional perusahaan, baik dari sisi logistik, bahan baku, maupun layanan lain, juga dapat berdampak pada kenaikan harga jual produk.

Hal ini secara tidak langsung membebani konsumen akhir. Ketidakpastian ini membuat masyarakat semakin waspada terhadap pola belanja mereka.

  • Sebelum kenaikan PPN

Sebuah keluarga menghabiskan Rp10 juta per bulan untuk kebutuhan yang terkena PPN 11%. Pajak yang dibayarkan adalah Rp1,1 juta (Rp10 juta × 11%).

  • Setelah kenaikan PPN

Dengan tarif 12%, keluarga tersebut harus membayar pajak sebesar Rp1,2 juta (Rp10 juta × 12%). Artinya, ada tambahan biaya Rp100 ribu per bulan atau Rp1,2 juta per tahun.

Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi bagi keluarga dengan pendapatan terbatas, beban ini cukup signifikan, terutama ketika dikombinasikan dengan potensi kenaikan harga kebutuhan lainnya.

simulasi kenaikan ppn 12% 01

Ilustrasi simulasi kenaikan PPN12%. Sumber: Freepik/pressfoto

Tips Hidup Hemat Menyikapi Kenaikan PPN

Berikut adalah beberapa tips untuk hidup hemat dalam menyikapi kenaikan PPN:

#1 Atur Ulang Anggaran Bulanan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur ulang anggaran bulanan. Buatlah daftar pengeluaran yang penting dan tidak penting.

Prioritaskan kebutuhan primer seperti makanan, listrik, dan air, serta kurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder seperti hiburan dan langganan layanan streaming. Catat dan evaluasi pengeluaran secara rutin untuk memastikan anggaran tetap terkendali.

[Baca Juga: PPN Naik 12%, Apa Dampak bagi Masyarakat dan Bagaimana Hadapinya?]

#2 Kurangi Penggunaan Kartu Kredit

Penggunaan kartu kredit dapat meningkatkan beban utang bulanan. Kurangi penggunaan kartu kredit untuk pembayaran yang tidak darurat dan fokus pada pembayaran tunai atau debit.

#3 Manfaatkan Diskon dan Promo

Cerdas dalam berbelanja dengan memanfaatkan diskon, promo, atau cashback dari platform e-commerce dan kartu kredit. Ini bisa membantu Anda menghemat lebih banyak. Selain itu, cari penawaran terbaik sebelum membeli suatu produk dengan membandingkan harganya.

#4 Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Jika Anda memiliki waktu luang, cobalah untuk mencari pekerjaan sampingan, bisnis kecil, atau jualan online. Penghasilan tambahan ini bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari atau ditabung untuk masa depan. Tonton video ini sebagai bahan referensi Anda.

#5 Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Kurangi pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting dan fokus pada kebutuhan utama. Misalnya, kurangi makan di luar dan mulai masak sendiri di rumah.

#6 Gunakan Transportasi Umum

Kurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk menghemat pengeluaran bahan bakar.

[Baca Juga: 10 Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah dan Efektif]

Hadapi Kenaikan PPN dengan Bijak

Kenaikan PPN 12% adalah kebijakan yang memiliki dampak luas bagi masyarakat. Meskipun pemerintah berargumen bahwa kenaikan PPN diperlukan untuk meningkatkan pendapatan negara, namun masyarakat perlu bersiap menghadapi tantangan ekonomi yang lebih berat.

Dengan menerapkan tips hidup hemat, diharapkan masyarakat dapat tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Jika Anda perlu bantuan ahli untuk membantu merencanankan kembali tujuan keuangan Anda, mari konsultasikan bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Itulah simulasi kenaikan biaya hidup dan tips menyikapi kenaikan PPN yang sudah mulai berlaku. Jika Anda punya opini lain, silakan tulis di kolom komentar di bawah dan jangan lupa share artikel ini. Terima kasih.

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/tirachardz
Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|