Sejumlah bank menunjukkan kinerja terbaiknya di tahun 2025. Banyak indikator yang menjadi penilaian kinerja ini, lantas mana bank kinerja terbaik tahun ini?
Cari jawabannya di artikel berikut ini!
Summary:
- Dalam memilih bank untuk menyimpan dana, individu disarankan untuk mempertimbangkan banyak indikator
- Untuk menambah value uang yang dimiliki, anda bisa mencoba untuk mempelajari investasi selain hanya menabungnya di bank
Bank Berlomba-lomba Menunjukkan Kinerja Terbaik
Analisis profitabilitas merupakan metode penting untuk mengukur bank kinerja terbaik yang berorientasi pada keuntungan. Metode ini mengevaluasi efisiensi dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba.
Salah satu rasio yang umum digunakan adalah Return on Assets (ROA), yang mencerminkan efektivitas manajemen bank dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROA, semakin baik kinerja bank dalam mengelola asetnya1.
Berikut adalah indikator yang digunakan untuk mengukur bank kinerja terbaik:
#1 Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) mencerminkan kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dari total aset yang dimilikinya.
Semakin tinggi ROA, semakin efisien bank dalam mengelola asetnya untuk mendapatkan laba. Pada periode 2013–2020, rasio ROA perbankan konvensional di Indonesia berkisar antara 1,84% hingga 3,29%.
Nilai ROA yang lebih tinggi menunjukkan profitabilitas yang baik, sedangkan ROA yang rendah dapat mengindikasikan kurangnya efektivitas dalam pengelolaan aset atau tingginya biaya operasional yang mengurangi keuntungan2.
#2 Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator yang mengukur kecukupan modal suatu bank dalam menanggung risiko keuangan.
CAR yang tinggi mencerminkan kesehatan permodalan bank dalam menghadapi potensi kerugian. Pada periode 2013–2020, CAR perbankan konvensional di Indonesia berada dalam kategori kuat, berkisar antara 18,13% hingga 21,43%.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, bank wajib menyediakan modal minimum antara 8% hingga 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), tergantung pada profil risiko masing-masing bank.
Semakin tinggi CAR, semakin besar kemampuan bank dalam menyerap risiko dan mempertahankan stabilitas keuangan.
#3 Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan indikator likuiditas bank yang mengukur perbandingan antara total kredit yang disalurkan dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun.
Rasio LDR perbankan konvensional pada periode 2013–2020 berkisar antara 80,11% hingga 90,65%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/11/PBI/2015, batas bawah LDR ditetapkan sebesar 78%, sementara batas atasnya adalah 92%.
Jika LDR terlalu tinggi, bank memiliki risiko likuiditas yang lebih besar karena porsi dana yang digunakan untuk pembiayaan kredit semakin tinggi dibandingkan dengan dana yang tersedia.
Sebaliknya, LDR yang terlalu rendah menunjukkan bank kurang agresif dalam menyalurkan kredit, yang dapat berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga.
Oleh karena itu, bank perlu menjaga keseimbangan dalam rasio LDR agar tetap berada dalam kisaran ideal sesuai dengan regulasi yang berlaku.
#4 Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) mengukur efisiensi bank dalam menghasilkan pendapatan bunga dari aktiva produktifnya, seperti kredit dan surat berharga.
Pada periode 2013–2020, rasio NIM bank konvensional berkisar antara 4,23% hingga 6,50%. Semakin tinggi NIM, semakin besar pendapatan bunga yang diperoleh bank dari selisih antara pendapatan bunga dan biaya bunga yang dibayarkan kepada deposan.
Namun, NIM yang terlalu tinggi dapat mencerminkan tingginya suku bunga kredit yang berpotensi membebani nasabah dan mempengaruhi daya saing perbankan.
#5 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengukur efisiensi bank dalam mengelola biaya operasionalnya.
Pada periode 2013–2020, rasio BOPO perbankan konvensional berkisar antara 70,31% hingga 82,69%. Semakin rendah rasio BOPO, semakin efisien bank dalam mengontrol pengeluaran operasional untuk menghasilkan pendapatan.
Jika rasio BOPO terlalu tinggi, bank berisiko mengalami penurunan profitabilitas karena biaya operasional yang besar tidak sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan.
Oleh karena itu, bank perlu menjaga keseimbangan antara pengeluaran operasional dan pendapatan agar tetap kompetitif dan berkelanjutan.
Bank Kinerja Terbaik Laba Terbesar
Berikut adalah bank kinerja terbaik dengan laba terbesar di awal tahun 2025:
#1 Bank Central Asia (BCA)
Pada Januari 2025, Bank Central Asia (BCA) mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan perolehan laba bersih individual sebesar Rp4,73 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bank kinerja terbaik ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6,68% menjadi Rp6,7 triliun, serta kenaikan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebesar 7,57% mencapai Rp1,52 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, bank kinerja terbaik satu ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15,07% menjadi Rp893,03 triliun, dan aset yang meningkat 4,58% menjadi Rp1.430,86 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp1.120,47 triliun, dengan dana murah (CASA) sebagai penopang utama, mencapai 82,56% dari total simpanan3.
[Baca Juga: BCA vs BRI, Mau Pilih yang Mana? Ini Perbandingannya!]
#2 Bank Mandiri
Bank Mandiri juga menunjukkan kinerja positif dengan laba bersih mencapai Rp4,01 triliun pada Januari 2025, tumbuh 4,46% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bank kinerja terbaik ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 11,37% menjadi Rp6,54 triliun dan peningkatan fee-based income sebesar 25,24% menjadi Rp1,54 triliun.
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan, mencapai Rp1.307,18 triliun, atau naik 19,29% secara tahunan.
Aset bank kinerja terbaik ini juga meningkat 15,49% menjadi Rp1.923,4 triliun. Dari sisi pendanaan, DPK yang dihimpun mencapai Rp1.394,4 triliun, dengan komposisi CASA sebesar 79,28% dari total simpanan.
#3 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Pada Januari 2025, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,01 triliun, mengalami koreksi sebesar 58,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh menyusutnya pendapatan bunga bersih sebesar 7,63% menjadi Rp8,92 triliun dan peningkatan beban pencadangan (impairment).
Meskipun demikian, penyaluran kredit bank kinerja terbaik ini masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,61% menjadi Rp1.209,52 triliun.
Aset BRI tercatat sebesar Rp1.826,72 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 1,41%. DPK yang dihimpun mencapai Rp1.360,17 triliun, dengan komposisi CASA sebesar 66,07% dari total simpanan.
[Baca Juga: Pengajuan KUR BRI 2024: Keunggulan, Syarat, Angsuran, dan Tahapan]
#4 Bank Negara Indonesia (BNI)
BNI mencatatkan laba bersih individual sebesar Rp1,63 triliun pada Januari 2025, tumbuh 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bank kinerja terbaik ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 1,7% menjadi Rp3,17 triliun dan penurunan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 20,86%.
Penyaluran kredit BNI tumbuh 10,29% menjadi Rp749,82 triliun, dan aset meningkat 5,04% menjadi Rp1.075,38 triliun. Dari sisi pendanaan, DPK yang dihimpun bank kinerja terbaik ini mencapai Rp74,28 triliun, dengan komposisi CASA sebesar 70,73% dari total simpanan.
Simpan Dana di Bank Kinerja Terbaik
Sektor perbankan menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang positif di awal 2025. Kinerja ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan pendapatan bunga bersih, pertumbuhan kredit, dan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) yang efektif.
Dalam memilih bank untuk menyimpan dana, individu disarankan untuk mempertimbangkan indikator-indikator kinerja keuangan bank. Bank dengan kinerja terbaik cenderung berisiko rendah.
Untuk memaksimalkan potensi keuangan, Anda tidak hanya perlu menyimpan dana di bank, tetapi juga perlu belajar tentang investasi. Investasi dapat membantu meningkatkan pendapatan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Namun, investasi juga memiliki risiko, sehingga nasabah perlu memahami profil risiko dan memilih instrumen investasi yang sesuai.
Jika membutuhkan saran yang lebih komprehensif mengenai alokasi simpanan dan investasi, Anda dapat melakukan Konsultasi Perencanaan Keuangan dengan Finansialku.
Perencana keuangan Finansialku akan membantu menyusun strategi dan tips untuk mewujudkan tujuan keuangan masa depan Anda.
Buat jadwal booking melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!
Demikian pembahasan tentang bank kinerja terbaik 2025. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Apakah informasi di atas bermanfaat buat Sobat Finansialku? Jika iya, jangan lupa bagikan artikel ini ke rekan-rekan kerja dan orang terdekat Anda.
Tuliskan juga pendapat Anda di kolom komentar, ya! Semoga bermanfaat.
Editor: Ratna Sri H
Sumber Referensi:
- Mentari Puspadini. 01 November 2023. Daftar 5 Bank dengan Laba Terbesar 2023, BRI Juara Bertahan. Cnbcindonesia.com – https://shorturl.at/cjV26
- Anggie Ariesta. 01 November 2023. Ini Deretan Bank dengan Laba Paling Moncer di Kuartal III-2023. Idxchannel.com – https://shorturl.at/imFQ9
- Fajar Widhiyanto. 26 Mei 2023. Kinerja Unggul, 18 Bank Sabet Predikat Bank Terbaik 2023. Investor.id – https://shorturl.at/ajyY5
- Rabiat El Adawiya. 2020. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih Bank Umum Syariah di Indonesia. Researchgate.net – https://shorturl.at/jlqFZ
Sumber Gambar:
- Cover – https://shorturl.at/drCH3
Referensi Tambahan