Pengaruh Perang dagang Amerika-Tiongkok dan Fakta Uniknya!

5 days ago 14

Pengaruh perang dagang Amerika dan Tiongkok mulai terasa di beberapa bidang. Sebenarnya, sejak kapan keduanya terlibat perselisihan sengit?

Temukan jawabannya dalam ulasan Finansialku berikut ini!

Summary

  • Keputusan Trump memulai perang dagang membuat beberapa negara mengeluarkan keputusan melawan kebijakan Amerika
  • Tiongkok menjadi sumber defisit utama yang menyebabkan ketidakseimbangan neraca perdagangan

Sejarah Perang Dagang Amerika dan Tiongkok

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu, 2 April 2025, mengumumkan penerapan tarif impor baru bagi seluruh mitra dagangnya.

Kebijakan ini, yang disebutnya sebagai tarif resiprokal, memicu respons balasan dari sejumlah negara dan meningkatkan risiko terjadinya perang dagang global.

Langkah agresif Trump di bidang perdagangan bukanlah hal baru. Sejak 1987, ketika masih menjadi pengusaha properti berusia 41 tahun, Trump telah menyuarakan kritik terhadap sistem perdagangan internasional.

perang dagang amerika

Ilustrasi perang dagang Amerika

Dalam iklan satu halaman penuh yang dimuat di The New York Times dan media lainnya, ia mengecam dampak negatif dari kekuatan dolar AS terhadap sektor manufaktur domestik, kelebihan neraca perdagangan Jepang, serta tingginya biaya bantuan militer untuk sekutu.

Ia menyerukan pengurangan defisit, pemangkasan pajak, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Mengacu pada analisis Brookings, dalam kampanye presiden 2016, Trump menuding hubungan dagang AS-Tiongkok sebagai penyebab utama hilangnya industri manufaktur dan pencurian kekayaan intelektual Amerika.

Ia menyebut defisit perdagangan sebesar US$ 346 miliar sebagai bentuk “pencurian terbesar dalam sejarah,” dan berjanji menegosiasikan ulang perjanjian perdagangan demi kepentingan pekerja dan pelaku usaha AS.

Trump mengusulkan strategi empat poin untuk menghadapi Tiongkok: menetapkan Tiongkok sebagai manipulator mata uang, menindak pencurian kekayaan intelektual serta transfer teknologi paksa, menghentikan praktik subsidi ekspor dan standar ketenagakerjaan serta lingkungan yang longgar, serta menurunkan pajak perusahaan di AS.

Saat menjabat, Trump merealisasikan strategi tersebut dengan meluncurkan perang dagang terhadap Tiongkok, berharap dapat menekan perubahan struktural dalam ekonomi negara tersebut.

Sejak Juli 2018 hingga Agustus 2019, AS memberlakukan tarif atas produk Tiongkok senilai lebih dari US$ 550 miliar, yang dibalas Tiongkok dengan tarif terhadap barang AS senilai lebih dari US$ 185 miliar.

Naasnya, pengaruh perang dagang Amerika merambah ke negara lain yang bahkan tidak terlibat langsung dengan ketegangan kedua negara adidaya tersebut1.

[Baca Juga: Menjelajah Prospek Ekonomi Indonesia 2025: Optimisme vs Kewaspadaan]

Tujuan Amerika Melakukan Perang Dagang

Donal Trump mengklaim bahwa Tiongkok melakukan sejumlah kecurangan dalam kegiatan ekonomi. Sebagai balasan, ia melakukan aksi balasan dengan yang dianggap tak masuk akal.

Berikut adalah beberapa alasan Amerika melakukan perang dagang: 

#1 Pengurangan Defisit Neraca Perdagangan

Amerika menghadapi ketidakseimbangan neraca perdagangan yang cukup besar, di mana Tiongkok menjadi penyumbang utama defisit tersebut.

Aksi perang dagang ini diinisiasi dengan maksud untuk meminimalisasi defisit ini melalui implementasi tarif impor yang lebih tinggi dan diversifikasi sumber impor dari negara-negara lain2.

#2 Proteksi Sektor Industri Nasional

Salah satu motivasi utama AS dalam melancarkan perang dagang adalah untuk mengamankan keberlangsungan industri domestik dari kompetisi yang dipandang kurang setara dari Tiongkok, terutama dalam ranah manufaktur.

Langkah-langkah dalam perang dagang diharapkan dapat menstimulasi produksi di dalam negeri dan berimplikasi positif pada penciptaan lapangan kerja3.

#3 Penentangan Terhadap Praktik Niaga yang Merugikan

Pemerintah Amerika Serikat melayangkan tuduhan kepada Tiongkok atas berbagai praktik perdagangan yang dianggap merugikan, termasuk pemberian subsidi oleh negara, pelanggaran hak kekayaan intelektual, serta kebijakan ekspor yang tidak fair.

Perang dagang ini ditujukan untuk memberikan tekanan agar praktik-praktik tersebut dihentikan dan mewujudkan suatu tatanan persaingan ekonomi yang lebih berkeadilan4.

[Baca Juga: Menyikapi Tantangan Ekonomi Indonesia 2025, Ini Kata Ahli!]

Pengaruh Perang Dagang Amerika Terhadap Ekonomi Indonesia

Perang dagang yang dilakukan amerika tentu membuat ekonomi di banyak negara terdampak, baik buruk ataupun baik. Lantas, apa saja dampak perang dagang Amerika terhadap ekonomi Indonesia?

#1 Gangguan Rantai Pasok Global

Perang dagang mengganggu rantai pasok internasional, berdampak pada Indonesia yang bergantung pada ekspor bahan baku ke AS dan Tiongkok.

Penurunan permintaan dari kedua negara menyebabkan perlambatan ekspor dan tekanan pada sektor industri domestik.

#2 Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dari 5,17% (2018) menjadi 5,02% (2019), dipengaruhi oleh ketidakpastian global akibat perang dagang. Menurut Menteri Keuangan, dampak tarif AS dapat memangkas pertumbuhan hingga 0,3–0,5 persen.

#3 Depresiasi Rupiah dan Dampaknya

Ketegangan global memicu pelemahan rupiah, meningkatkan biaya impor bahan baku dan energi, serta menekan performa sektor manufaktur nasional.

Pelemahan rupiah ini tentu akan secara langsung membuat barang mengalami kenaikan harga dan hal ini akan membuat banyak orang kesulitan mendapatkannya. 

Mengatasi hal ini Anda harus memulai investasi untuk mengurangi rupiah beredar dan membuat nilai kekayaan Anda lebih aman. 

Investasi bisa dimulai dengan berbagai macam cara dan instrumen, seperti saham, reksa dana, emas, hingga deposito. 

Jika Anda masih bingung untuk memulainya, Anda juga bisa mempelajari investasi melalui online course Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses dari Finansialku!

online course investasi

#4 Keamanan Teknologi dan Siber

Pembatasan teknologi AS terhadap Tiongkok mendorong potensi relokasi ke negara ketiga, termasuk Indonesia. Meski membuka peluang investasi teknologi, hal ini juga memunculkan risiko keamanan siber akibat potensi infiltrasi teknologi dari kedua pihak.

#5 Potensi Kenaikan Harga Komoditas Impor

Menurut analisis dari Ekonom Makroekonomi dan Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, pengaruh perang dagang Amerika – Tiongkok mengakibatkan lonjakan biaya barang-barang impor.

Meskipun proporsi komponen produksi asal Amerika Serikat yang diekspor sebagai material penunjang relatif terbatas, potensi kenaikan harga tetap terbuka. Implikasi dari kondisi ini adalah adanya tekanan inflasioner terhadap perekonomian domestik5.

#6 Reduksi Volume Transaksi Perdagangan Internasional

Konflik perdagangan antarnegara adidaya ini juga berkonsekuensi pada menyusutnya aktivitas perdagangan global.

Pemberlakuan tarif yang tinggi akan secara otomatis meningkatkan harga barang impor, sehingga mengurangi daya tarik transaksi lintas batas.

Negara-negara di kawasan ASEAN, yang umumnya memiliki ketergantungan pada ekspor ke negara-negara ekonomi utama, berpotensi mengalami penurunan profitabilitas dalam aktivitas niaga internasional mereka.

#7 Eskalasi Ketegangan Geopolitik Regional

Sebagaimana dilansir dari uma.ac.id, perang dagang acapkali memperuncing relasi diplomatik antar kekuatan ekonomi besar dunia. Kondisi ini secara tidak langsung berdampak pada stabilitas politik dan kohesi kerja sama ekonomi di tingkat regional.

Negara-negara dalam kawasan perlu menghadapi tantangan kompleks dalam menjaga harmoni hubungan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam konflik perdagangan tersebut.

Lebih lanjut, resolusi konflik perang dagang memerlukan proses negosiasi diplomatik yang rumit dan memakan waktu yang substansial.

Melihat beberapa pengaruh ini, tentu membuat banyak masyarakat yang merasa panik bagaimana kondisi ekonomi kedepannya. Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk menanggapi permasalahan ini?

Saran dari perencana keuangan dan investasi Finansialku, Melvin Mumpuni ST., MBA., CFP®, QWP® mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik terhadap pemberitaan ini. 

Anda bisa meningkatkan literasi keuangan, mempersiapkan dana darurat, hingga melakukan diversifikasi investasi untuk mencegah ekonomi yang tidak bisa diduga nantinya. 

Jika Anda masih bingung untuk memulai investasi, Anda bisa belajar dan konsultasi melalui Konsultasi Review Investasi dari Finansialku.

Perencana keuangan dan investasi akan membantu Anda memahami value investasi dan review portofolio yang cocok dengan tujuan investasi Anda. 

Buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini, kami tunggu ya!

konsul- INVESTASI Q3 23

Fakta Unik Perang Dagang Amerika dan Tiongkok

Ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meningkat, menyusul aksi saling memberlakukan tarif impor oleh kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Berikut adalah beberapa fakta menarik dalam aksi saling balas tarif tersebut:

#1 China Menunjukkan Sikap Tegas

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengkritik keras penggunaan tarif secara sepihak oleh Amerika Serikat.

Ia menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hak sah negara lain, serta bertentangan dengan ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Lebih jauh, langkah tersebut dianggap mengganggu sistem perdagangan global yang berbasis aturan dan menimbulkan ketidakstabilan dalam tatanan ekonomi dunia.

Menurut Lin Jian, pendekatan semacam ini mencerminkan sikap unilateralis, proteksionis, dan bentuk tekanan ekonomi yang tidak dapat diterima dan banyak ditentang oleh komunitas internasional.

Ia menegaskan bahwa Tiongkok bukan pencetus konflik, tetapi tidak akan mundur ketika dihadapkan pada tantangan.

#2 Perusahaan Teknologi Besar Terpukul oleh Kebijakan Trump

Penerapan tarif balasan oleh pemerintahan Trump memberikan dampak signifikan terhadap industri teknologi global.

Nilai saham gabungan dari tujuh perusahaan teknologi terbesar anjlok drastis, mengakibatkan kerugian pasar hingga mencapai US$2 triliun (sekitar Rp33.700 triliun).

Menurut laporan Reuters, saham Tesla mencatat penurunan paling tajam dengan merosot 7% ke level US$223 (sekitar Rp3,7 juta).

Saham Apple turun 4,8%, sementara perusahaan besar lainnya seperti Alphabet (perusahaan induk Google), Microsoft, Amazon, Meta (yang membawahi Instagram, Facebook, dan WhatsApp), serta Nvidia mencatat penurunan antara 1,5% hingga 4,8%.

Kekhawatiran investor terhadap dampak jangka panjang dari perang tarif global memicu penurunan ini. Analis Dan Ives menyebut kondisi ini sebagai potensi “bencana ekonomi akibat tarif”.

Ia menyoroti bahwa Apple adalah salah satu yang paling terdampak, mengingat proses perakitan utama produk iPhone dilakukan di Tiongkok.

[Baca Juga: Ekonomi Kelas Menengah Menurun, Beban Hidup Meningkat!]

Amankan Aset di Tengah Ekonomi yang Bergejolak

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang diinisiasi oleh kebijakan tarif Donald Trump sejak 2018 dan bahkan jauh sebelumnya telah menjadi perhatian, membawa konsekuensi signifikan tidak hanya bagi kedua negara adidaya tersebut, tetapi juga bagi perekonomian global, termasuk Indonesia.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh perang dagang, penting bagi setiap individu untuk mulai meningkatkan pemahaman dan literasi finansial. 

Langkah awal yang bijak adalah dengan mempertimbangkan instrumen investasi rendah risiko seperti reksa dana.

Untuk perencanaan keuangan yang lebih terstruktur dan komprehensif, Anda dapat berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional dari Finansialku. Hubungi 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.

Sekian pembahasan tentang dampak perang dagang Amerika – Tiongkok. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!

Sumber Referensi:

  • Admin. 27 Maret 2018. Apa Itu Perang Dagang? 9 Hal yang Jadi Mimpi Buruk Ahli Ekonomi. Matamatapolitik.com – https://bit.ly/2wAFMnb
  • Admin. Apa itu Perang Dagang? Berikut Pengaruh Perang Dagang! Simulasikredit.com – https://bit.ly/2wB2VGc
  • Admin. 9 Maret 2018. Mengadang Efek dari Perang Dagang. Kontan.co.id – https://bit.ly/2MrrIr0

Sumber Gambar:

  • Perang Dagang 01 – https://bit.ly/2W7mqAs
  • Perang Dagang 02 – https://bit.ly/2HTfqmI

Referensi Tambahan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|