Sejumlah Jabatan Strategis di UHO Kosong, Warek III Kembalikan Fasilitas Dinas

1 day ago 8
Ketgam: Dr. Nur Arafah, Wakil Rektor III UHO.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejumlah jabatan strategis di lingkungan Universitas Halu Oleo (UHO) mengalami kekosongan seiring berakhirnya masa jabatan Wakil Rektor, pimpinan lembaga/dewan, dan Direktur Pascasarjana pada 29 Juli 2025.

Hal ini sesuai dengan SK Rektor UHO Nomor 163/UN29/SK/KP.07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Nonstruktural (Jabatan Tugas Tambahan Dosen) di lingkungan Universitas Halu Oleo.

Wakil Rektor III UHO, Dr. Nur Arafah, yang dikonfirmasi SultraKini.com, membenarkan bahwa masa jabatannya berakhir hari ini.

“Benar, SK saya telah berakhir hari ini,” ujarnya, Selasa (29 Juli 2025) sore.

Saat ditanya apakah akan ada perpanjangan jabatan wakil rektor, Nur Arafah menjawab belum mengetahui.

“Saya belum tahu soal ini,” katanya via telepon.

Kendati demikian, jika pun ada perpanjangan masa jabatan, secara pribadi dirinya tidak bersedia lagi diperpanjang. Jabatan tersebut telah ia emban selama dua periode.

Sedikitnya ada dua alasan mantan aktivis mahasiswa itu enggan melanjutkan masa jabatannya. Pertama, ia ingin beristirahat dari rutinitas dan kembali menjadi dosen biasa.

“Apalagi akhir-akhir ini kondisi kesehatan saya kurang fit. Mungkin karena tekanan pekerjaan, meskipun ada orang yang tidak percaya saya kurang sehat,” ungkap Nur Arafah yang juga pernah menjabat Ketua SMPT UHO di era 1990-an.

Ia menyampaikan komitmennya untuk kembali fokus pada pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang selama delapan tahun terakhir kurang maksimal.

“Untuk amanah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor UHO yang telah mempercayakan jabatan tersebut, juga kepada sivitas UHO atas dukungan. Saya mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Saya tidak bersedia diperpanjang,” katanya.

Alasan lain, menurut aktivis KAHMI tersebut, adalah karena secara hukum jabatan Wakil Rektor III sudah ia jalani selama dua periode.

“Banyak orang di UHO yang memenuhi syarat untuk menjadi pengganti yang lebih baik,” katanya.

Ia membuktikan ketidaksediaannya dengan mengembalikan fasilitas dinas berupa mobil dinas DT 1220 E.

“Hari ini saya tidak berkantor lagi, namun beberapa tugas koordinasi kegiatan masih saya lakukan,” ujarnya.

Saat ditanya harapannya terhadap UHO saat ini, Nur Arafah memilih tidak memberikan komentar. Ia menyebut situasi sekarang sangat sensitif.

“Jangankan berbicara, diam saja bisa saja ditafsirkan macam-macam yang saya nilai bisa menjurus pada perpecahan. Sayang kalau UHO kembali ke titik nol,” tegasnya.

Ketika didesak mengenai pelajaran berharga selama dua periode menjabat Warek III, Nur Arafah menyampaikan bahwa diperlukan keberanian moral untuk menaati aturan yang telah ditetapkan.

“Pada saat eksekusi, hindari konflik kepentingan dengan mempertimbangkan kemaslahatan umum, bangsa, dan negara di atas segalanya, sehingga trust (kepercayaan) dari sivitas akademika akan terbangun. Ini yang membantu saya dalam pelaksanaan tugas,” ungkapnya menutup telepon.

Laporan: Shen Keanu

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|