SULTRAKINI.COM: BAUBAU-Dalam rangka mewujudkan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah, Dinas Pendidikan terus melakukan berbagai program peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Salah satu upaya tersebut adalah pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi bagi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jenjang Sekolah Dasar (SD).
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, mulai Selasa, 20 Mei 2025 hingga Jumat, 23 Mei 2025, bertempat di Hotel Mira, Kota Baubau. Sebanyak 70 guru PPPK SD menjadi peserta dalam kegiatan ini, yang difasilitasi oleh narasumber dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara. Fokus utama kegiatan adalah penguatan Pembelajaran Mendalam (PM/Deep Learning).
Materi umum dalam bimtek ini membahas kebijakan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Buton Tengah. Adapun materi pokok meliputi rasional PM, pengertian, kerangka kerja, implementasi, praktik, serta refleksi PM. Materi penunjang antara lain mencakup Rapor Pendidikan Kabupaten Buton Tengah 2024, program prioritas Kemendikdasmen, serta eksplorasi delapan ruang dalam platform Rumah Pendidikan.
Kegiatan bimtek dilaksanakan dengan pendekatan ceramah, tanya jawab, praktik, dan refleksi. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Tengah, Abdullah, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa visi Bupati Buton Tengah adalah menjadikan daerah ini sebagai kota pendidikan dan kota santri. Ia menekankan agar para guru terus meningkatkan kompetensinya untuk mendukung visi tersebut.
“Jadilah guru yang selalu dirindukan peserta didik,” ujar Abdullah. Ia menambahkan, pihaknya akan mengalokasikan anggaran sebesar 50% untuk kegiatan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, dan 50% untuk kegiatan fisik.
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Tengah, Mulyadi, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan salah satu program prioritas Kemendikdasmen dalam rangka peningkatan mutu guru. Karena itu, bimtek ini menjadi momentum penting bagi para peserta untuk berdiskusi dan memperdalam pemahaman tentang pendekatan PM.
Narasumber kegiatan, Dr. La Mashuri, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa dalam Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam: Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua yang diterbitkan Kemendikdasmen (2025), disebutkan bahwa Pembelajaran Mendalam bukanlah kurikulum, melainkan pendekatan pembelajaran. PM juga bukan hal baru di Indonesia. Sebelumnya telah dikenal pendekatan CBSA, PAKEM, dan PAIKEM. Namun, implementasi pendekatan-pendekatan tersebut masih menghadapi berbagai kendala.
Pendekatan PM hadir untuk melengkapi praktik pedagogi dengan menekankan pada suasana belajar dan proses pembelajaran yang sadar, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Tujuannya adalah mendorong peserta didik belajar secara mendalam dan antusias, serta menemukan makna dari apa yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
Lebih lanjut, pendekatan ini diharapkan dapat mencetak lulusan dengan profil: (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi.
Salah satu ciri khas implementasi PM adalah pemanfaatan teknologi digital oleh guru dan peserta didik untuk mendukung efisiensi dan efektivitas dalam perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian pembelajaran. Platform Rumah Pendidikan menjadi salah satu sarana pendukung utama dalam hal ini.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan kegiatan bimtek dan pencapaian output yang optimal, narasumber menyampaikan analogi antara peran guru dalam pembelajaran di sekolah dengan pendekatan PM, merujuk pada pendapat Terry (1986): seseorang akan termotivasi jika ia (1) merasa mampu mengerjakan tugas (mindful), (2) yakin akan manfaat tugas tersebut (meaningful), (3) tidak terbebani masalah pribadi (joyful), dan (4) merasa dipercaya (mindful).
Praktik dan refleksi PM dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama menggunakan modul ajar dari praktisi PM, sedangkan sesi kedua menggunakan modul ajar hasil pengembangan guru peserta. Setelah praktik, dilakukan refleksi bersama dan revisi modul berdasarkan temuan lapangan.
Para peserta dan narasumber juga bersama-sama mengamati, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengklasifikasi sejumlah soal simulasi Asesmen Nasional (literasi dan numerasi) melalui laman pusmendik.kemdikbud.go.id. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan guru dalam membedakan soal LOTS (Low Order Thinking Skill) dan HOTS (High Order Thinking Skill).
Sebagai penutup, peserta menjelajahi delapan ruang dalam Rumah Pendidikan, yaitu ruang GTK, ruang murid, ruang sekolah, ruang bahasa, ruang pemerintah, ruang mitra, ruang publik, dan ruang orang tua.
Testimoni Peserta Bimtek
> “Terima kasih banyak, Pak, atas penyampaian materi yang sangat inspiratif selama pelatihan. Semoga ilmu yang kami dapatkan bermanfaat di sekolah nanti.” — Hasnasnah18, Darvin, S.Pd., Gr.
> “Terima kasih banyak atas ilmunya.” — Ni@, Asnah Odhet, LanggaraSpd2016, Suhartin, Andi Fitrah
> “Kami mengucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan selama bimtek, semoga ilmunya berkah.” — Rosliana Nadira
> “Banyak ilmu yang kami dapat selama empat hari. Kalau bimtek berikutnya, Bapak lagi pematerinya, ya! Info-info ya, semoga kami bisa jadi peserta lagi.” — Mm VN
> “Kebersamaan kita di bimtek PPPK SD Buteng akan kami jadikan pelajaran berharga dan kenangan paling indah.” — Lis F. Basdogan
> “Lautanku arungi, gelombang kudaki demi mencapai kompetensi guru yang baik, untuk ladang ibadah ilmu kepada generasi masa depan bangsa ini. Terima kasih Tuhan, terima kasih Pak Pembimbing, terima kasih rekan-rekan guru hebat Buton Tengah.” — [email protected] (dari Pulau Talaga Raya)
Referensi:
Suyanto, dkk. (2025). Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam: Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua. Kemendikdasmen: Jakarta.
Terry, George R. (1986). Asas-asas Manajemen. Winardi (Penerjemah). Alumni: Bandung.