Generasi Muda Kuasai Investor di Sultra, BEI Gencarkan Literasi Pasar Modal di Kampus

3 hours ago 2

SULTRAKINI.COM: Antusiasme mahasiswa memenuhi Aula Bahtiar FISIP Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, dalam Seminar Nasional bertajuk “Dari Literasi ke Aksi: Membangun Generasi Investor Muda”, Rabu (17/9). Kegiatan yang diikuti dosen dan mayoritas mahasiswa ini menjadi ajang penting untuk memahami mekanisme pasar modal sekaligus peluang menjadi investor sejak dini.

Seminar nasional tersebut terselenggara berkat kerja sama Galeri Investasi FISIP UHO dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Indonesia SIPF, dan MNC Sekuritas. Acara ini juga mendukung program nasional Bulan Perlindungan Investor yang bertujuan meningkatkan pemahaman publik mengenai investasi yang aman dan teratur.

Literasi untuk Mahasiswa dan Masyarakat

Kepala Wilayah Sultra BEI, Bayu Saputra, menegaskan bahwa literasi pasar modal penting diperkenalkan sejak dini, tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Kegiatan ini kami lakukan bersama SRO lainnya seperti KSEI, KPEI, dan anak usahanya yaitu SPM. Program ini bagian dari Bulan Perlindungan Investor dan pengumpulan literasi yang juga dilaksanakan di beberapa daerah. Tidak semua daerah mendapat program yang sama, jadi Kendari patut bersyukur karena para stakeholder pasar modal punya kepedulian terhadap literasi di sini,” jelas Bayu.

Bayu menambahkan, program literasi ini tidak berhenti di tingkat perguruan tinggi.

“Kami berharap mahasiswa lebih melek sejak awal mengenai pasar modal dan mengenal bahwa pihak-pihak yang terlibat bukan hanya Bursa Efek, tetapi banyak lembaga lain. Nantinya program ini juga menjangkau masyarakat umum dan para pegiat investasi,” ujarnya.

Pesan: Hindari Investasi Ilegal

Dalam kesempatan tersebut, Bayu mengingatkan mahasiswa agar cermat memilih instrumen investasi.

“Kami berpesan agar mahasiswa tidak memilih investasi ilegal. Kehadiran SRO hari ini membuktikan industri pasar modal memiliki regulator dan penjamin yang lengkap. Modal untuk memulai pun tidak besar. Jadi jangan berinvestasi di tempat yang tidak diawasi sama sekali,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa Bursa Efek Indonesia bersama KPEI, KSEI, dan SPM siap berkolaborasi dengan mahasiswa yang ingin mengadakan pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat di bidang pasar modal.

Tren Investor Muda Meningkat

Bayu juga memaparkan pertumbuhan signifikan investor muda di Sulawesi Tenggara.

“Secara total, usia di bawah 30 tahun mendominasi hampir 70 persen investor di Sultra. Dari sekitar 100 ribu investor pasar modal, 60–70 persen di antaranya adalah generasi muda. Untuk pelajar dan mahasiswa, angkanya diperkirakan mencapai 50–60 persen,” paparnya.

Ia menilai tren ini menunjukkan pergeseran pola investasi di masyarakat.

“Dulu pasar modal identik dengan orang tua, sekarang justru anak-anak muda yang mendominasi,” tambahnya.

Kolaborasi dan Harapan ke Depan

Melalui program literasi ini, Bayu berharap mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam industri pasar modal.

“Kami siap mendukung jika mahasiswa ingin mengadakan pembelajaran, penelitian, atau kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pasar modal. Dengan adanya dukungan berbagai lembaga SRO dan meningkatnya kemudahan berinvestasi, kami optimistis mahasiswa semakin percaya diri menanam modal di instrumen resmi,” ujarnya.

Seminar nasional di Aula Bahtiar FISIP UHO, yang dihadiri dosen dan didominasi mahasiswa, menjadi salah satu upaya mendorong generasi muda Sultra untuk memahami mekanisme investasi yang aman dan legal. Dengan modal yang kini bisa dimulai dari nominal kecil, mahasiswa diharapkan tidak lagi ragu melangkah menjadi investor cerdas sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal Indonesia.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|