Tiap investor tentu berbeda tujuan keuangannya, sehingga komposisi portofolio investasi pun berbeda pula. Lalu, apa yang menyebabkan perbedaan tersebut? Mari simak lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Summary:
- Mengetahui profil risiko sangat penting dalam mengelola portofolio investasi karena membantu investor membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan keuangan, toleransi risiko, dan kondisi keuangan mereka.
- Strategi alokasi aset dan diversifikasi sangat penting untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi imbal hasil.
- Setiap profil risiko memiliki komposisi portofolio investasi yang berbeda-beda.
Pentingnya Mengetahui Profil Risiko dalam Mengelola Portofolio Investasi
Mengetahui profil risiko dalam mengelola portofolio investasi sangat penting karena hal ini membantu investor untuk membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan, toleransi risiko, dan kondisi keuangan mereka. Profil risiko umumnya dibagi menjadi tiga:
- Konservatif: Mengutamakan keamanan modal dengan risiko rendah, cenderung memilih deposito atau obligasi.
- Moderat: Mengambil risiko sedang dengan kombinasi aset pendapatan tetap dan saham.
- Agresif: Siap menghadapi risiko tinggi demi potensi imbal hasil yang besar, seperti investasi saham atau investasi spekulatif lainnya.
Dengan memahami profil risiko, investor dapat mengelola portofolio secara lebih bijak dan mencapai tujuan keuangan dengan cara yang lebih terencana dan terukur.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting memahami profil risiko:
#1 Menyesuaikan Investasi dengan Tujuan Keuangan
Profil risiko memungkinkan investor memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka, baik itu jangka pendek, menengah, atau panjang.
Misalnya, investor dengan tujuan jangka panjang, contohnya dana pensiun, mungkin lebih fleksibel dalam memilih investasi berisiko tinggi seperti saham, karena volatilitas dapat dikelola seiring waktu.
[Baca Juga: Cara Mengatur Portofolio Investasi yang Mudah Buat Pemula]
#2 Mengoptimalkan Hasil Investasi
Portofolio yang dirancang sesuai dengan profil risiko cenderung memberikan hasil yang optimal, karena alokasi asetnya telah disesuaikan dengan toleransi risiko dan upaya memaksimalkan imbal hasil yang diharapkan.
#3 Melindungi Keuangan dari Risiko Berlebihan
Tanpa pemahaman yang jelas tentang profil risiko, investor dapat terjebak dalam investasi yang terlalu berisiko atau terlalu konservatif, yang dapat merugikan keuangan mereka.
Misalnya, jika seseorang yang tidak toleran terhadap risiko berinvestasi dalam saham spekulatif, mereka mungkin kehilangan dana secara signifikan dalam waktu singkat.
#4 Membantu Diversifikasi Portofolio
Profil risiko juga membantu dalam menentukan alokasi aset yang tepat, seperti berapa banyak yang harus diinvestasikan dalam saham, obligasi, reksadana, atau instrumen investasi lainnya. Diversifikasi ini mengurangi risiko keseluruhan portofolio1.
Komposisi Portofolio Investasi yang ideal
Membangun komposisi portofolio investasi yang ideal memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman tentang tujuan keuangan serta profil risiko Anda.
Berikut ini adalah komposisi portofolio investasi sesuai dengan profil risiko.
#1 Komposisi Konservatif (Tujuan: Stabilitas Modal):
Komposisi portofolio investasi ini dirancang untuk investor konservatif yang mengutamakan stabilitas modal dengan sedikit eksposur terhadap fluktuasi pasar.
Komposisi ini ideal untuk tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah (1-5 tahun), seperti dana darurat besar, biaya pendidikan anak dalam waktu dekat, atau tujuan lainnya yang membutuhkan risiko rendah.
Komposisi Portofolio |
Fokus |
Pilihan Instrumen |
Manfaat |
60% Obligasi |
Memberikan pendapatan tetap yang stabil dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibanding saham. |
|
|
30% Reksa Dana Pasar Uang |
Menyediakan likuiditas tinggi dengan risiko minimal. |
|
|
10% Emas |
Diversifikasi aset dan lindung nilai terhadap inflasi. |
|
|
Komposisi Portofolio Investasi Tipe Konservatif
#2 Komposisi Moderat (Tujuan: Keseimbangan)
Portofolio ini dirancang untuk investor moderat yang menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan aset dan stabilitas modal.
Komposisi ini ideal untuk tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang (5-10 tahun), seperti mempersiapkan biaya pendidikan anak, membeli properti, atau membangun dana pensiun awal.
Komposisi Portofolio |
Fokus |
Pilihan Instrumen |
Manfaat |
40% Saham |
Pertumbuhan modal jangka panjang. |
Reksa Dana Saham, ETF berbasis saham, atau saham individual dari sektor yang solid. |
|
30% Obligasi |
Memberikan pendapatan tetap dan menstabilkan portofolio. |
|
|
20% Reksa Dana Campuran |
Keseimbangan antara pendapatan tetap dan pertumbuhan modal. |
Reksa Dana Campuran dengan porsi 50% saham dan 50% obligasi. |
|
10% Emas |
Diversifikasi dan perlindungan terhadap inflasi. |
|
|
Komposisi Portofolio Investasi Tipe Moderat
#3 Komposisi Agresif (Tujuan: Pertumbuhan Jangka Panjang)
Portofolio ini dirancang untuk investor agresif yang berorientasi pada pertumbuhan aset maksimal dalam jangka panjang.
Dengan fokus besar pada saham dan diversifikasi ke aset alternatif, komposisi ini ideal untuk tujuan investasi seperti membangun kekayaan jangka panjang, dana pensiun, atau investasi warisan.
Komposisi Portofolio |
Fokus |
Pilihan Instrumen |
Manfaat |
70% Saham |
Mendorong pertumbuhan modal melalui investasi pada perusahaan dengan prospek jangka panjang. |
|
|
20% Obligasi |
Menyeimbangkan portofolio dengan pendapatan tetap dan stabilitas. |
|
|
10% Aset Alternatif |
Diversifikasi ke aset berisiko tinggi tetapi dengan potensi return besar. |
|
|
Komposisi Portofolio Investasi Tipe Agresif
Strategi Menentukan Komposisi Portofolio Investasi
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Anda ikuti untuk menentukan komposisi portofolio investasi.
#1 Menggunakan Strategi Alokasi Aset
Strategi alokasi aset adalah pembagian investasi ke berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, reksa dana, properti, dan emas. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko karena kinerja aset yang berbeda cenderung tidak berkorelasi.
Strategi umum yang bisa dilakukan:
- Alokasikan ke aset berisiko tinggi (saham) untuk potensi pertumbuhan.
- Alokasikan ke aset defensif (obligasi, pasar uang) untuk stabilitas dan perlindungan modal.
[Baca Juga: Saatnya Diversifikasi Portofolio dengan Alternatif Investasi]
#2 Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi portofolio investasi dapat dilakukan dengan menyebar pembelian instrumen investasi ke berbagai sektor, geografi, atau jenis aset untuk mengurangi risiko konsentrasi2.
- Contoh diversifikasi saham: Memilih saham dari berbagai sektor (keuangan, teknologi, konsumsi).
- Contoh diversifikasi lintas aset: Menggabungkan instrumen seperti reksa dana saham, obligasi, dan emas.
Simak video ini untuk mengetahui bagaimana manajemen investasi yang baik.
#3 Memperhatikan Jangka Waktu Investasi
Jangka waktu investai membantu menentukan tingkat risiko yang dapat diambil. Jangka waktu lebih panjang memungkinkan kita lebih fleksibel menghadapi volatilitas yang lebih tinggi karena memungkinkan Anda memiliki waktu untuk pulih bila menderita kerugian.
Jangka waktu pendek memerlukan instrumen stabil untuk menjaga modal.
Contoh:
Untuk rencana pensiun dalam 20 tahun ke depan, mayoritas instrumen investasi ditempatkan pada saham (70-80%). Sementara, untuk tujuan jangka pendek dalam 2 tahun, sebagian besar dana diinvestasikan pada obligasi dan pasar uang (70-90%).
#4 Meninjau dan Menyesuaikan Strategi Secara Rutin
Lakukan evaluasi portofolio secara rutin, misalnya setiap enam bulan sekali, untuk memastikan komposisi portofolio tetap sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.
Beberapa kondisi yang mengharuskan Anda meninjau kembali portofolio:
- Perubahan tujuan keuangan
- Fluktuasi pasar yang signifikan
- Perubahan toleransi risiko
[Baca Juga: Seberapa Penting Peran Portofolio Investasi?]
#5 Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jika Anda merasa kesulitan dalam menyusun portofolio investasi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau ahli investasi. Mereka bisa memberikan saran yang sesuai dengan situasi keuangan dan tujuan Anda.
Hubungi dan buat janji konsultasi bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya melalui WhatsApp 0851 5866 2940, klik banner untuk info lengkapnya.
Simulasi Investasi Sesuai Komposisi Portofolio yang Ideal
Untuk lebih memahami, mari simak simulasi komposisi portofolio investasi berikut ini.
Tujuan keuangan: Dana Pensiun (20 Tahun)
Parameter:
Horizon Waktu: 20 tahun
Dana Awal: Rp50.000.000
Investasi Bulanan: Rp2.000.000
Alokasi Aset:
Instrumen Investasi |
Komposisi Portofolio
Asumsi Return Tahunan
||||
Konservatif | Moderat | Agresif | ||
Saham |
0% |
40% |
70% |
10% |
Obligasi |
60% |
30% |
20% |
6% |
Reksa Dana Pasar Uang |
30% |
0% |
0% |
8% |
Reksa Dana Campuran |
0% |
20% |
0% |
4% |
Emas |
10% |
10% |
0% |
5% |
Aset Alternatif |
0% |
0% |
10% |
8% |
Berdasarkan data dan komposisi portofolio di atas, progres dana pensiun yang didapatkan adalah:
Tahun |
Total Dana Porfofolio Konservatif (Rp) |
Total Dana Porfofolio Moderat (Rp) |
Total Dana Porfofolio Agresif (Rp) |
1 |
75.142.518 |
76.689.538 |
77.344.465 |
5 |
199.286.271 |
217.203.656 |
224.994.783 |
10 |
396.743.146 |
470.465.795 |
503.484.341 |
15 |
654.960.276 |
852.816.436 |
944.006.015 |
20 |
993.246.105 |
1.434.779.400 |
1.644.104.605 |
Progress Akumulasi Dana per Tahun
Kunci Keberhasilan Investasi
Komposisi portofolio investasi perlu dimiliki oleh seorang investor. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai diversifikasi, yang dapat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi imbal hasil.
Dengan menyusun portofolio yang terdiri dari berbagai jenis aset, investor dapat mengurangi dampak negatif dari fluktuasi pasar dan meningkatkan potensi imbal hasil secara keseluruhan.
Evaluasi dan penyesuaian portofolio secara rutin juga penting untuk memastikan bahwa komposisi portofolio tetap sesuai dengan tujuan dan profil risiko investor.
Tak perlu ragu untuk menggunakan jasa Perencana Keuangan Finansialku untuk membangun portofolio sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Booking jadwal konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 sekarang juga!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Sobat Finansialku, itulah informasi seputar komposisi portofolio investasi yang perlu Anda ketahui. Jika Anda memiliki pertanyaan maupun opini, silakan tulis pada kolom komentar di bawah. Jangan lupa untuk bagikan artikel ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Referensi:
- Admin. 27 Februari 2023. Komposisi Portofolio untuk Investor Pemula. blog.bibit.id – https://shorturl.at/O0rUA
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/pressfoto
Referensi Tambahan