Menghitung nilai wajar saham adalah langkah penting dalam investasi saham. Dengan memahami berbagai metode yang tersedia, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih strategis.
Apa saja metode untuk menghitung nilai wajar saham? Investor pemula, wajib baca artikel ini sampai akhir.
Summary:
- Memahami nilai wajar saham dapat membantu investor untuk menilai apakah harga pasar saham mencerminkan nilai sebenarnya.
- Ada beberapa pilihan cara dalam menghitung nilai wajar saham tergantung pada jenis saham dan kebutuhan investor.
- Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi penting untuk menggunakan lebih dari satu pendekatan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai nilai wajar saham.
- Dengan menggunakan beberapa metode menilai harga wajar saham, investor dapat lebih percaya diri dalam memilih saham yang tepat untuk portofolio mereka.
Analisis Fundamental dalam Memilih Saham
Investasi saham merupakan salah satu cara untuk membangun kekayaan. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting bagi investor untuk memahami dan menerapkan analisis fundamental.
Analisis fundamental adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi nilai intrinsik suatu saham dengan melihat kinerja keuangan perusahaan, kondisi pasar, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.
Dengan analisis ini, investor dapat menentukan apakah suatu saham tergolong undervalued (murah) atau overvalued (mahal).
Salah satu komponen kunci dalam analisis fundamental adalah menentukan nilai wajar saham.
Nilai wajar adalah estimasi harga yang seharusnya dimiliki saham berdasarkan analisis keuangan dan proyeksi masa depan perusahaan. Mengetahui nilai wajar saham membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik.
[Baca Juga: Analisis Fundamental Saham, Seberapa Penting Dilakukan Investor?]
Manfaat Mengetahui Nilai Wajar Saham
Mengetahui nilai wajar saham memiliki berbagai manfaat, di antaranya:
- Pengambilan keputusan yang lebih baik
Dengan mengetahui nilai wajar, investor dapat memutuskan kapan harus membeli atau menjual saham. Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai wajar, itu bisa menjadi sinyal untuk membeli. Sebaliknya, jika harga pasar lebih tinggi, mungkin saatnya untuk menjual.
- Menghindari kerugian
Pengetahuan tentang nilai wajar membantu investor menghindari saham yang overvalued, yang berisiko mengalami penurunan harga.
- Strategi investasi jangka panjang
Dengan menentukan nilai wajar, investor dapat fokus pada saham yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang, bukan hanya mengikuti tren pasar.
- Diversifikasi portofolio
Mengetahui nilai wajar saham memungkinkan investor untuk lebih bijaksana dalam diversifikasi portofolio, memastikan bahwa mereka memiliki kombinasi saham yang sehat.
- Memahami risiko dan imbal hasil investasi
Dengan analisis yang tepat, investor dapat memahami risiko yang terkait dengan saham tertentu dan potensi imbal hasilnya.
[Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Kursus Investasi Saham Terbaik 2024]
Investor menggunakan konsep nilai wajar saham untuk menilai apakah harga pasar saham mencerminkan nilai sebenarnya.
Penilaian ini membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik dengan mengidentifikasi peluang dari saham undervalued atau menghindari risiko dari saham overvalued.
Saham dianggap murah atau undervalued jika harganya di bawah nilai wajarnya, menunjukkan potensi keuntungan karena harga berpeluang naik.
Sebaliknya, saham mahal atau overvalued memiliki harga pasar yang lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, sehingga kurang menarik untuk investasi. Sementara itu, saham yang fairly valued memiliki harga yang seimbang dengan nilai wajarnya, mencerminkan kondisi pasar yang adil.
Untuk lebih pasti, Anda bisa gunakan jasa konsultasi bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya. hubungi dan buat janji konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lengkapnya.
7 Cara Menghitung Nilai Wajar Saham
Sebagai investor, Sobat Finansialku perlu mengetahui cara menghitung nilai wajar saham sebelum mengambil keputusan investasi. Ada beberapa metode untuk menghitung nilai wajar saham yang dapat digunakan oleh investor. Yuk, kita bahas satu-persatu.
#1 Metode EPS (Earnings Per Share)
Metode ini menghitung nilai wajar saham berdasarkan laba per saham (EPS) dan rasio harga terhadap laba (P/E ratio). Rumus untuk menghitung nilai wajar saham menggunakan metode EPS adalah:
Nilai Wajar Saham = EPS x P/E Ratio
Contoh Perhitungan:
Misalkan sebuah perusahaan memiliki EPS sebesar Rp1.000 dan P/E ratio industri adalah 15. Maka, nilai wajar sahamnya adalah:
#2 Metode Diskonto Arus Kas (DCF)
Metode ini menghitung nilai wajar saham berdasarkan proyeksi arus kas masa depan yang didiskontokan ke nilai saat ini. Langkah-langkah untuk menghitungnya adalah:
- Proyeksikan arus kas masa depan.
- Tentukan tingkat diskonto (biasanya menggunakan WACC).
- Diskontokan arus kas tersebut ke nilai saat ini.
Contoh perhitungan:
Proyeksi arus kas (Free Cash Flow) perusahaan ABC selama 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut:
- Tahun 1: Rp500 juta
- Tahun 2: Rp600 juta
- Tahun 3: Rp700 juta
- Tahun 4: Rp800 juta
- Tahun 5: Rp900 juta
Asumsi:
Tingkat diskonto (Cost of Capital) sebesar 10% per tahun.
Nilai terminal (Terminal Value) dihitung menggunakan pertumbuhan abadi (g) sebesar 3%.
Langkah-langkah Perhitungan:
- Diskontokan arus kas tiap tahun menggunakan formula:
Di mana:
- FCFt: Free Cash Flow pada tahun t
- r : Tingkat diskonto
- t : Tahun ke-
Sehingga didapatkan nilai saat ini atau Present Value (PV) arus kas untuk setiap tahun adalah sebagai berikut:
- Hitung nilai terminal dengan formula:
Dengan menggunakan FCF tahun 5, maka nilai terminal adalah:
Kemudian diskontokan nilai terminal ke nilai saat ini:
- Hitung nilai wajar dengan menjumlahkan total Present Value (PV) dari FCF ditambah PV Terminal Value:
Sehingga nilai wajar saham perusahaan ABC, berdasarkan metode diskonto arus kas, adalah Rp10,8 miliar.
#3 Metode Book Value Per Share (BVPS)
Metode ini menghitung nilai wajar saham berdasarkan nilai buku perusahaan. Rumusnya adalah:
Langkah-langkah Perhitungan:
- Hitung Total Ekuitas Pemegang Saham: biasanya terdapat di laporan keuangan, di bagian neraca. Total ekuitas termasuk modal saham, laba ditahan, dan komponen ekuitas lainnya.
- Tentukan Jumlah Saham Beredar: juga bisa ditemukan di laporan keuangan perusahaan.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki data keuangan sebagai berikut:
- Total Ekuitas Pemegang Saham: Rp10.000.000.000
- Jumlah Saham Beredar: 2.000.000 saham
Maka, nilai wajar sahamnya adalah:
Nilai wajar harga saham berdasarkan metode BVPS adalah Rp5.000 per saham. Jika harga pasar saham saat ini di bawah Rp5.000, maka saham tersebut mungkin dianggap undervalued (nilai pasar lebih rendah dari nilai buku), sedangkan jika di atas, saham mungkin dianggap overvalued.
#4 Metode Price to Earnings Growth (PEG)
PEG adalah rasio yang digunakan untuk menilai harga wajar saham dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba perusahaan.
Caranya dengan menghitung rasio Price to Earnings Ratio (PER) dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan laba per saham (Earnings Per Share/EPS) tahunan.
Rumusnya adalah:
- PEG = 1: Harga saham dianggap wajar (fairly valued).
- PEG < 1: Saham undervalued (berpotensi murah dibanding pertumbuhannya).
- PEG > 1: Saham overvalued (kemahalan dibanding pertumbuhannya).
Contoh kasus:
- Data Saham:
- Harga Saham: Rp50.000
- EPS (Laba per Saham): Rp5.000
- PER: 10
- Tingkat Pertumbuhan EPS: 15%
- Perhitungan PEG:
Kesimpulan:
PEG < 1 menunjukkan saham ini undervalued. Artinya, harga saham ini lebih murah dibandingkan potensi pertumbuhan labanya, sehingga menarik untuk investasi.
Metode PEG membantu investor mengidentifikasi saham dengan pertumbuhan laba yang sesuai atau lebih besar dibandingkan harga saham saat ini.
#5 Metode Dividen Discount Model (DDM)
Dividend Discount Model (DDM) adalah metode valuasi saham yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik suatu saham berdasarkan proyeksi dividen masa depan yang didiskontokan ke nilai saat ini. Metode ini cocok untuk perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten.
Untuk dividen yang tumbuh dengan tingkat tetap, rumusnya adalah:
Di mana:
- P0: Harga wajar saham
- D1: Dividen per saham tahun depan
- r: Tingkat pengembalian yang disyaratkan investor
- g: Tingkat pertumbuhan dividen tahunan
Contoh kasus:
Misalkan:
- Dividen tahun depan (D1) = Rp500
- Tingkat pengembalian yang disyaratkan (r) = 10% atau 0,10
- Tingkat pertumbuhan dividen tahunan (g) = 5% atau 0,05
Perhitungan:
Jadi, harga wajar saham menurut DDM adalah Rp10.000. Jika harga pasar saat ini lebih rendah dari nilai ini, saham tersebut dapat dianggap undervalued.
[Baca Juga: Pengertian PBV Dalam Saham, Fungsi, dan Cara Perhitungannya, Penting!]
#6 Metode Relative Valuation
Metode Relative Valuation adalah pendekatan untuk menilai harga wajar saham dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan saham perusahaan lain yang sejenis atau rata-rata industri.
Metode ini menggunakan rasio-rasio keuangan seperti Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), atau Enterprise Value to EBITDA (EV/EBITDA) sebagai acuan untuk membandingkan kinerja saham.
Rumus umum:
Misalkan:
- EPS (Laba per Saham) perusahaan = Rp000
- PER rata-rata industri = 15
Maka, harga wajar saham:
Jika harga pasar saham saat ini di bawah Rp15.000, saham tersebut bisa dianggap undervalued. Metode ini sangat cocok digunakan dalam pasar yang memiliki banyak perusahaan serupa dan data industri yang tersedia secara akurat.
Kelebihan dari metode ini yaitu perhitungannya yang sederhana, mudah diterapkan, dan relevan untuk membandingkan perusahaan sejenis.
Sedangkan kekurangannya yaitu metode ini bergantung pada data industri yang valid dan dapat terpengaruh oleh faktor eksternal seperti sentimen pasar.
#7 Metode Net Asset Value (NAV)
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai wajar perusahaan berdasarkan nilai aset bersih. Caranya dengan menghitung selisih antara total aset perusahaan dengan total kewajiban. Lalu dibagi dengan jumlah saham beredar untuk mendapatkan nilai wajar per saham.
Rumusnya:
Misalkan:
- Total aset = Rp500 miliar
- Total kewajiban = Rp200 miliar
- Jumlah saham beredar = 10 juta lembar saham
Maka, perhitungan harga wajar sahamnya:
Jika harga pasar saham saat ini di bawah Rp30.000, saham tersebut dapat dianggap undervalued. Metode ini berguna bagi investor untuk menentukan apakah aset tersebut layak dibeli berdasarkan nilai fundamentalnya
Terapkan untuk Dapatkan Keuntungan
Nilai wajar saham adalah estimasi harga yang mencerminkan nilai intrinsik suatu saham berdasarkan analisis fundamental. Mengetahui nilai wajar saham sangat penting bagi investor untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Jika ingin dibantu dibuatkan strategi perencanaan investasi saham atau membutuhkan pendampingan dalam melakukan investasi saham, Sobat Finansialku bisa berkonsultasi langsung secara privat dengan saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya.
Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji.
Simak video ini untuk ketahui waktu yang tepat membeli saham.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-teman investor saham lain agar tidak salah mengambil keputusan investasi. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admin. 22 Januari 2023. Ketahui Nilai Intrinsik Saham untuk Hasilkan Cuan Maksimal. ajaib.co.id – https://shorturl.at/GfTZK
- Bayu Samudera. 6 November 2024. 10 Cara Menghitung Harga Wajar Saham Paling Efektif. blog.hsb.co.id/ – https://shorturl.at/pjEop
- Rivan Kurniawan. 31 Juli 2024. 4 Cara Menghitung Harga Wajar Saham Paling Mudah Diikuti. blog.rivankurniawan.com – https://shorturl.at/824Tc
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/our-team