Usai sebulan menjabat, Presiden Indonesia kedelapan Prabowo Subianto merilis Lembaga Investasi Danantara untuk memanajemen aset negara. Rencananya, lembaga ini akan mengelola aset 7 BUMN.
Cari tahu daftar BUMN dengan aset yang akan dikelola lembaga investasi Danantara dalam ulasan di bawah!
Mengenal Lembaga Investasi Danantara
Penunjukan dan pelantikan Muliaman D. Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) membuka titik terang mengenai keseriusan pemerintah mendirikan badan tersebut.
Lembaga investasi Danantara dibentuk dengan tujuan utama mengelola secara terpadu aset-aset negara yang saat ini tersebar di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar.
Nama “Daya Anagata Nusantara” dipilih untuk merefleksikan semangat baru Indonesia dalam menghadapi tantangan global, dengan fokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Sebagai lembaga baru, Danantara akan mengelola sejumlah BUMN strategis, di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan Mind ID. Total aset yang akan dikelola oleh Danantara diperkirakan mencapai Rp9.600 triliun.
Rencana integrasi Danantara dengan Indonesia Investment Authority (INA) tengah digodok, di mana Danantara akan menjadi entitas yang lebih besar dan berada langsung di bawah pengawasan Presiden1.
Peran dan Fungsi Danantara di Pemerintahan
Lembaga investasi Danantara bentukan Presiden Prabowo nantinya akan memiliki peran dan fungsi utama sebagai berikut:
#1 Pengumpulan Dana Investasi
Lembaga investasi Danantara bertugas mengumpulkan dana dari berbagai BUMN strategis untuk diinvestasikan pada proyek-proyek strategis nasional2.
#2 Seleksi dan Evaluasi Proyek
BPI Danantara menyeleksi dan mengevaluasi proyek-proyek investasi yang akan didanai. Proses seleksi dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa proyek yang dipilih memiliki potensi yang tinggi untuk memberikan keuntungan ekonomi dan sosial yang signifikan bagi Indonesia.
[Baca Juga: Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) & Manfaatnya, Sudah Daftar?]
#3 Pelaksanaan Investasi
Setelah proyek disetujui, BPI Danantara akan melaksanakan investasi tersebut, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Proses pelaksanaan ini melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, perusahaan, dan masyarakat3.
#4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Investasi
Lembaga investasi Danantara juga bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi kinerja investasi yang telah dilakukan secara berkala.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proyek dan memastikan bahwa investasi tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Perbedaan Lembaga Pengelola Investasi dan Danantara
Berikut adalah perbedaan Danantara dengan lembaga pengelola investasi—terutama Indonesia Investment Authority—yang lebih dulu terbentuk4,5:
Aspek |
BPI Danantara |
Indonesia Investment Authority |
Dasar Pembentukan |
Dibentuk di era Presiden Prabowo Subianto dengan kerangka kerja baru dan tambahan fungsi. |
Dibentuk melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di era Presiden Jokowi. |
Fokus Utama |
Tiga pilar: Sovereign Wealth Fund (SWF), investasi pembangunan, dan pengelolaan aset strategis negara. |
Sovereign Wealth Fund murni untuk menarik investasi asing dan mengelola dana investasi. |
Tujuan |
Selain menarik investasi, juga menjalankan pengelolaan aset negara untuk efisiensi dan produktivitas. |
Memfasilitasi investasi asing untuk proyek besar seperti infrastruktur dan energi. |
Struktur Organisasi |
Menggabungkan fungsi investasi pembangunan dan pengelolaan aset dalam satu lembaga. |
Fokus pada kemitraan strategis dengan investor global. |
Pendekatan Investasi |
Mengelola aset dalam negeri secara langsung sekaligus menarik investor asing. |
Berperan sebagai mitra strategis untuk investasi, tanpa pengelolaan langsung aset negara. |
Proyek Strategis |
Masih dalam tahap pengembangan awal untuk sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan energi. |
Sudah berjalan dengan proyek-proyek besar seperti jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri. |
7 BUMN yang Akan Dikelola Danantara
Berikut profil tujuh BUMN dan INA yang bakal dikelola lembaga investasi Danantara:
#1 BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah mengalami transformasi signifikan sejak tahun 1992.
Awalnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah, BRI kemudian menjadi perusahaan publik pada tahun 2003 setelah melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Saat ini, pemerintah masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 56,75%.
Sejak IPO, kinerja keuangan BRI terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini tercermin dari kenaikan harga saham yang signifikan sejak penawaran perdana hingga saat ini.
Pertumbuhan kinerja ini didukung oleh penyaluran kredit yang terus meningkat, terutama pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hingga kuartal III tahun 2024, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp45,36 triliun dengan pertumbuhan kredit sebesar 8,21% secara tahunan. Kinerja yang solid ini juga mendorong peningkatan total aset BRI menjadi Rp1.961,92 triliun6.
#2 Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.. didirikan pada tahun 1998 sebagai hasil konsolidasi empat bank BUMN besar dalam rangka restrukturisasi sektor perbankan pasca krisis moneter.
Melalui penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2003, Bank Mandiri resmi menjadi perusahaan terbuka dan memulai babak baru dalam sejarahnya.
Sejak saat itu, Bank Mandiri telah melalui berbagai transformasi strategis untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri perbankan di Indonesia.
Perusahaan secara konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid, tercermin dari peningkatan aset, kredit, dana pihak ketiga, dan laba bersih secara signifikan.
Pada tahun 2023, Bank Mandiri kembali menorehkan prestasi dengan pertumbuhan aset sebesar 9,12% (year-on-year) mencapai Rp2.174 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi kredit yang agresif serta peningkatan kepercayaan nasabah yang tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,78%.
Dengan kinerja keuangan yang kuat dan strategi bisnis yang terarah, Bank Mandiri terus berupaya memperkuat posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia dan pemain utama di kawasan ASEAN.
Target jangka panjang perusahaan adalah menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dan masuk dalam jajaran tiga besar bank di ASEAN.
[Baca Juga: Contoh Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Lengkap!]
#3 BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI merupakan salah satu bank tertua dan terbesar di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1946, BNI telah mengalami transformasi dari bank umum milik negara menjadi perusahaan perseroan terbatas. Saat ini, kepemilikan saham BNI terbagi antara pemerintah (60%) dan publik (40%).
Sebagai bank nasional, BNI berperan penting dalam perekonomian Indonesia.
Kinerja keuangan BNI terus menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga kuartal III/2024, BNI berhasil membukukan laba bersih yang tumbuh 3,5% secara tahunan, didorong oleh peningkatan penyaluran kredit dan pertumbuhan aset.
BNI juga aktif dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif melalui sejumlah anak perusahaan. Dengan dukungan jaringan yang luas dan portofolio produk yang beragam, BNI berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perbankan nasabah baik individu maupun korporasi.
#4 Pertamina
PT Pertamina (Persero) yang didirikan tahun 1957 berperan penting dalam pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi di Indonesia.
Melalui berbagai transformasi organisasi dan regulasi, Pertamina telah berkembang menjadi perusahaan energi terintegrasi yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional.
Sejak restrukturisasi pada tahun 2020, aset Pertamina mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam kurun waktu empat tahun, aset perusahaan meningkat sebesar 32% menjadi USD 91,1 miliar atau setara dengan Rp1.390 triliun pada akhir tahun 2023.
Pertumbuhan ini menunjukkan keberhasilan Pertamina dalam memperkuat posisi keuangan dan ekspansi bisnis.
[Baca Juga: Definisi Lembaga Pembiayaan, Fungsi, dan Bedanya dengan Lembaga Keuangan]
#5 PLN
Selama empat tahun terakhir, PLN telah berhasil meningkatkan nilai asetnya secara signifikan, dari Rp1.588 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp1.691 triliun pada semester I/2024. Kenaikan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Sejalan dengan peningkatan aset, PLN juga berhasil menambah jumlah pelanggan sebanyak 15,3% dalam kurun waktu yang sama. Pencapaian ini didukung oleh konsolidasi bisnis yang efektif dan adaptasi terhadap perubahan iklim bisnis global.
#6 Telkom Indonesia
Dengan kepemilikan saham mayoritas oleh pemerintah, Telkom memiliki komitmen kuat untuk melayani kepentingan publik. Melalui beragam anak perusahaan, Telkom memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan laporan keuangan hingga akhir Juni 2024, Telkom mencatat total aset sebesar Rp285,99 triliun. Struktur keuangan perusahaan yang sehat, ditandai dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang terkendali, menunjukkan kinerja keuangan Telkom yang solid.
#7 MIND ID
MIND ID telah mengalami pertumbuhan signifikan sejak didirikan pada tahun 2017.
Awalnya dibentuk dengan basis PT Inalum, MIND ID kini telah berevolusi menjadi entitas yang lebih besar dan kompleks, mengelola beberapa perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, termasuk Antam, Bukit Asam, Freeport Indonesia, dan Timah.
Dalam lima tahun, aset MIND ID telah meningkat secara substansial, didorong oleh akuisisi perusahaan tambang besar seperti Freeport Indonesia dan Vale Indonesia, serta investasi masif dalam proyek hilirisasi.
Proyek-proyek strategis seperti pembangunan fasilitas pemurnian tembaga di Gresik dan proyek SGAR di Mempawah telah menjadi tonggak penting dalam upaya MIND ID untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia.
Pertumbuhan aset MIND ID yang mencapai 57,22% dalam lima tahun terakhir menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi bisnisnya. Selain itu, CAGR sebesar 9,47% mengindikasikan konsistensi kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Ketujuh perusahaan di atas juga bisa mendatangkan keuntungan bagi investor. Yuk, simak video ini supaya investasi saham yang Anda lakukan semakin untung.
Investasi Negara untuk Bantu Masyarakat
Lembaga investasi Danantara memiliki peran strategis dalam mengelola aset-aset negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan menggabungkan sejumlah BUMN besar seperti Pertamina, PLN, dan beberapa bank BUMN, Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator dalam mewujudkan proyek-proyek strategis nasional.
Perbedaan utama Danantara dengan lembaga investasi lainnya seperti INA terletak pada fokusnya yang lebih luas, mencakup pengelolaan aset negara secara langsung dan investasi pembangunan.
Hal ini menjadikan Danantara sebagai instrumen yang lebih komprehensif dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Bagi masyarakat, pembentukan Danantara memiliki implikasi yang positif dan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Masyarakat, secara bersama-sama—tapi dalam skema inbvestasi terpisah— juga dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara seperti lembaga investasi Danantara melalui investasi di Surat Berharga Negara (SBN).
SBN merupakan instrumen investasi berisiko rendah dan menguntungkan, dengan potensi imbal hasil hingga 6% per tahun. Dengan berinvestasi di SBN, masyarakat turut serta dalam membiayai proyek-proyek strategis nasional dan mendapatkan keuntungan finansial.
Untuk mendapatkan rekomendasi investasi yang lebih spesifik, Anda bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.
Kami akan membantu Anda menyusun strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk booking jadwal konsultasi sekarang!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Demikian ulasan tentang lembaga keuangan Danantara. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak masyarakat muda yang tahu perkembangan informasi terkini. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – https://shorturl.at/zH9rM
Referensi Tambahan