Waspada Investasi Bodong Telegram, Begini Cara Lapornya!

1 month ago 42
Web Liputan Hot Pagi Akurat

Investasi bodong Telegram menyasar orang awam yang ingin jadi jutawan dalam semalam. Bagaimana cirinya?

Simak ulasan Finansialku untuk informasi selengkapnya!

Summary:

  • Penipu menggunakan berbagai cara untuk menarik korban, termasuk mengundang calon korban ke grup obrolan di Telegram dan memberikan janji keuntungan yang tidak realistis. Mereka juga sering mencatut nama-nama publik figur di sektor keuangan untuk meyakinkan korban.
  • Beberapa ciri umum penipuan investasi termasuk janji keuntungan tinggi dalam waktu singkat, skema Ponzi atau piramida, produk atau usaha yang tidak jelas, kurangnya transparansi, dan tidak memiliki izin resmi.
  • Korban penipuan investasi di Telegram dapat melaporkan kejadian tersebut melalui situs web Aduan Nomor yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atau melaporkannya kepada pihak kepolisian terdekat dengan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.

Maraknya Akun Bodong Penipuan Investasi di  Telegram

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan peringatan kepada masyarakat akan maraknya investasi ilegal. Modus terbaru yang terungkap melibatkan penipuan yang mengatasnamakan anggota Dewan Komisioner OJK melalui akun bodong di platform Telegram.

OJK menegaskan bahwa mereka tidak pernah menawarkan produk investasi kepada masyarakat.

Untuk memastikan informasi yang diterima valid, masyarakat diimbau untuk melakukan verifikasi melalui saluran resmi OJK seperti kontak 157, WhatsApp 081-157-157-157, atau email konsumen@ojk.go.id.

Data menunjukkan kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai angka yang signifikan, meskipun terdapat tren penurunan. Modus penipuan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Beberapa contoh modus operandi yang marak saat ini adalah penawaran kerja paruh waktu online dengan skema penempatan dana awal, serta jual beli sinyal trading dengan sistem member get member1.

[Baca Juga: Waspada 39 Perusahaan Masuk Daftar Investasi Bodong 2024, Apa Saja?]

Investasi Bodong di Telegram Menggunakan Nama Melvin Mumpuni

investasi bodong telegram 01

Investasi bodong Telegram mengatasnamakan Melvin Mumpuni. Sumber: Dokumen Pribadi

Modus investasi bodong Telegram semakin canggih. Tidak hanya mengatasnamakan lembaga resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), para pelaku kejahatan ini juga mulai mencatut nama-nama publik figur di sektor keuangan, seperti CEO Finansialku, Melvin Mumpuni.

Berdasarkan pantauan Finansialku, setidaknya terdapat sepuluh akun dan grup Telegram palsu yang beroperasi dengan modus serupa.

Para pelaku secara aktif menyebarkan informasi menyesatkan dan bukti-bukti palsu terkait keuntungan investasi yang mereka tawarkan. Hal ini membuat banyak masyarakat awam tertipu dan menginvestasikan dana mereka.

Perlu dipahami bahwa tindakan penipuan semacam ini tidak hanya merugikan individu yang namanya dicatut, tetapi juga berdampak negatif pada masyarakat luas. Korban penipuan investasi tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga kepercayaan mereka terhadap sektor keuangan.

Untuk menghindari menjadi korban penipuan serupa, masyarakat diimbau untuk senantiasa melakukan verifikasi yang cermat terhadap setiap penawaran investasi.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengecek informasi melalui media sosial resmi pihak yang terkait, mencari berita terkini mengenai penipuan investasi, serta berkonsultasi dengan investor berpengalaman.

Anda bisa berkonsultasi langsung dengan Melvin Mumpuni atau Perencana Keuangan Finansialku dengan menghubungi WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.

konsul- INVESTASI Q3 23

Ciri-ciri Penipuan Investasi Bodong

Agar terhindar dari jerat penipuan investasi, penting bagi setiap individu untuk mengenali ciri-cirinya. Berikut beberapa indikator yang umum ditemukan pada skema penipuan investasi2:

#1 Janji Keuntungan Tidak Realistis

Sering kali, skema penipuan investasi menawarkan imbal hasil yang tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Ini bertolak belakang dengan prinsip dasar investasi yang sehat, di mana pertumbuhan aset umumnya memerlukan waktu yang cukup signifikan.

Bahkan dalam dunia bisnis konvensional, profitabilitas membutuhkan proses yang berkelanjutan. Opsi seperti trading memang menawarkan potensi keuntungan yang cepat, namun diiringi oleh risiko kerugian yang jauh lebih besar.

[Baca Juga: Jangan Panik! Ini Cara Tepat Lapor Investasi Bodong]

#2 Skema Ponzi atau Piramida

Salah satu ciri khas penipuan investasi adalah adanya mekanisme perekrutan anggota baru yang bersifat wajib.

Skema ini, yang sering disebut MLM, Ponzi, atau piramida, lebih mengutamakan pertumbuhan jumlah anggota daripada keuntungan yang berasal dari kegiatan bisnis yang sebenarnya.

Investasi yang legal cenderung fokus pada pengelolaan aset dan menghasilkan keuntungan dari aktivitas bisnis inti perusahaan.

#3 Produk atau Usaha Tidak Jelas

Investasi yang sah dan terpercaya selalu didasarkan pada produk yang jelas dan teridentifikasi. Ketidakjelasan produk serta penawaran investasi pada produk atau usaha baru merupakan indikator risiko tinggi dan berpotensi merugikan investor.

#4 Kurangnya Transparansi

Pengelola investasi wajib memberikan informasi yang terbuka dan akuntabel kepada investor. Hal ini mencakup penjelasan mengenai strategi investasi, alokasi aset, serta kinerja yang telah dicapai. Investor berhak mengetahui secara detail bagaimana dana investasinya dikelola.

#5 Tidak Memiliki Izin Resmi

Perusahaan pengelola investasi diharuskan memiliki izin resmi. Legalitas perusahaan perlu diverifikasi sebelum melakukan investasi.

Supaya aman, Anda bisa berinvestasi di tempat yang terpercaya. Tonton video ini untuk mengetahuinya.

Apakah Penipuan Investasi di Telegram Bisa Dilaporkan Polisi?

Investasi bodong Telegram bisa dilaporkan ke polisi karena melanggar sejumlah Undang-undang di Indonesia, antara lain:

#1 KUHP Pasal 372 terkait Penggelapan dan 378 terkait Penipuan

Berdasarkan tindakan para pelaku investasi bodong Telegram yang meminta para korban menitipkan dana, terdapat dugaan kuat telah terjadi tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP.

Dugaan ini muncul karena uang korban telah berada di bawah penguasaan para pelaku, namun kemudian digunakan secara melawan hukum, seolah-olah uang tersebut adalah milik mereka atau diberikan kepada pihak lain yang tidak berhak.

Selain itu, tindakan para pelaku dalam mengundang korban ke grup Telegram, membatasi interaksi dalam grup, dan hanya memberikan informasi sepihak juga memenuhi unsur-unsur tindak pidana penipuan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP.

Dengan cara-cara tersebut, para pelaku diduga telah dengan sengaja menipu korban untuk menyerahkan dana dengan janji keuntungan yang tidak realistis, semata-mata untuk memperkaya diri sendiri3.

[Baca Juga: QRIS Palsu Beredar di Kotak Amal Masjid, Waspada Modus Penipuan Baru! ]

#2 UU ITE dan UU TPPU

Selain ketentuan dalam KUHP, pelaku tindak pidana juga dapat dijerat dengan Undang-undang lain seperti Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU).

Dalam kasus ini, tindakan pelaku yang secara sengaja menyebarkan berita bohong atau hoaks melalui aplikasi Telegram, yang mengakibatkan kerugian bagi pihak pelapor, diduga kuat melanggar Pasal 28 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (2) UU ITE.

Lebih lanjut, tindakan pelaku yang diduga melakukan tindak pidana awal seperti penggelapan (Pasal 372 KUHP) dan penipuan (Pasal 378 KUHP) terhadap harta milik orang lain, dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pencucian uang.

Oleh karena itu, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 3, 4, dan 5 UU TPPU.

#3 Cara Melaporkan Investasi Bodong Telegram

Para korban penipuan investasi bodong Telegram bisa melaporkan kejadian tersebut melalui beberapa cara. Pertama, laporan dapat diajukan secara online melalui situs web Aduan Nomor (https://aduannomor.id/home) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Laporan ini diharapkan dapat mendorong Kemenkominfo untuk melakukan pemblokiran terhadap nomor telepon yang digunakan pelaku penipuan.

Kedua, korban juga disarankan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian terdekat. Petugas kepolisian akan memberikan panduan lebih lanjut terkait proses pelaporan dan tindakan hukum yang perlu diambil.

Sebagai bukti pendukung, disarankan untuk mengumpulkan seluruh bukti yang relevan, seperti tangkapan layar percakapan di Telegram, bukti transfer dana, serta foto atau dokumen lain yang dapat memperkuat laporan.

Semakin lengkap bukti yang diajukan, semakin besar kemungkinan kasus penipuan tersebut dapat diproses secara hukum4.

Bijak dalam Memilih Investasi

Maraknya penipuan investasi melalui platform digital seperti Telegram telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Modus operandi para pelaku terus berkembang, sering kali dengan mengatasnamakan lembaga resmi atau tokoh publik.

Untuk menghindari menjadi korban, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melakukan verifikasi secara cermat terhadap setiap penawaran investasi.

Hindari investasi yang menjanjikan keuntungan instan yang tidak masuk akal, serta pastikan perusahaan atau manajer investasi yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan terdaftar secara resmi.

Jika ragu, konsultasikan dengan pihak OJK atau perencana keuangan profesional. Ingatlah bahwa investasi yang sah dan terpercaya selalu didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan jangka panjang.

Bagi Anda yang membutuhkan saran keuangan yang lebih spesifik dan terperinci, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.

Sebagai perencana keuangan profesional, tim kami akan membantu Anda menyusun strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

Dengan perencanaan keuangan yang matang, Anda dapat mencapai kebebasan finansial dan masa depan yang lebih sejahtera. Hubungi kami melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.  

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Demikian pembahasan tentang investasi bodong telegram. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/PTD6x

Referensi Tambahan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|