Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama perceraian yang tinggi di Indonesia. Mari kita simak bagaimana memahami pentingnya perencanaan finansial dalam mencegah perceraian serta langkah yang dapat diterapkan!
Tingkat Perceraian Di Indonesia
Suatu keluarga pastinya menginginkan untuk terwujudnya keharmonisan dengan cinta. Namun, keberhasilan suatu pernikahan tak hanya berbicara mengenai cinta saja melainkan kemampuan pasangan untuk mengelola keuangan untuk mencapai tujuan keuangan keluarga.
Terlebih lagi, faktor ekonomi sering kali menjadi salah satu penyebab utama perceraian di Indonesia. Kurangnya pendapatan, pengeluaran berlebih, utang menumpuk, hingga tidak memiliki tabungan yang akan menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga.
Sebelum membahas langkah antisipasinya lebih lanjut, kita akan membahas tingkat perceraian di Indonesia.
Data Jumlah Perceraian. Sumber: Badan Pusat Statistik
Selama 6 tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan jumlah perceraian. Sebagaimana terlihat pada grafik di atas, meskipun saat tahun 2020 mengalami penurunan, tahun 2021 terjadi pelonjakan tingkat perceraian di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perceraian di Indonesia cukup mengkhawatirkan.
Tingkat perceraian terjadi merata di seluruh provinsi dan terbanyak ada di Pulau Jawa. Provinsi yang memiliki tingkat perceraian terbesar pada tahun 2023 adalah Jawa Barat sebanyak 91.146 perceraian. Menyusul di urutan setelahnya adalah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah1.
[Baca Juga: 11 Pos Keuangan Keluarga yang Wajib Ada Anggarannya, Sudah Dicek?]
Faktor Ekonomi Menjadi Penyebab Utama Perceraian
Penyebab utama perceraian di Indonesia terjadi karena berbagai faktor. Dilansir dari laman web Badan Pusat Statistik bahwa faktor terbanyak penyebab perceraian di Indonesia pada tahun 2023 adalah perselisihan dan pertengkaran terus menerus dan masalah ekonomi2.
Faktor Penyebab Perceraian Di Indonesia. Sumber: Diolah dari Data Jumlah Perceraian oleh Badan Pusat Statistik
Masalah ekonomi dalam keluarga di antaranya dapat berupa:
- pendapatan tidak mencukupi
- pengeluaranyang tidak terkendali
- utang yang menumpuk
- tidak memiliki tabungan dan investasi
- menurunnya pendapatan keluarga
- tekanan gaya hidup
- kerugian akibat investasi
- terdampak dari kondisi ekonomi (PHK, pandemi, krisis moneter, inflasi, dan lainnya)
Penyebab perceraian akibat masalah ekonomi dilatarbelakangi kurangnya perencanaan keuangan keluarga. Ketidakmampuan pasangan dalam merencanakan dan mencukupi tujuan keuangan keluarga kerap menjadi konflik.
Tekanan ekonomi dapat merusak keharmonisan pernikahan akibat timbulnya kecemasan secara emosional. Kualitas hubungan berkeluarga pun rusak. Akibatnya, pertengkaran dapat terjadi terus menerus hingga ke jenjang perceraian.
Pentingnya Perencanaan Keuangan Keluarga
Fondasi dasar untuk kesejahteraan ekonomi suatu keluarga adalah dimulai dari merencanakan keuangan keluarga secara matang. Bukan hanya sekadar berbicara angka saja, melainkan juga komunikasi pasangan dalam mewujudkan tujuan keuangan bersama.
Beberapa alasan pentingnya merencanakan keuangan keluarga adalah sebagai berikut:
- Merencanakan kebutuhan keuangan keluarga jangka pendek hingga jangka panjang
- Mengetahui strategi dalam mewujudkan tujuan keuangan keluarga
- Mengelola aset secara efektif
- Mengatasi utang berlebih
- Siap dalam menghadapi kondisi darurat
- Mengurangi konflik atas perbedaan pendapat dalam prioritas keuangan
Mungkin Anda berpikir bahwa perencanaan keuangan keluarga hanya sebatas membuat anggaran dan mencatat pengeluaran saja. Ternyata lebih dari itu, perencanaan keuangan keluarga melibatkan komunikasi yang sehat dari seluruh anggota keluarga.
Dengan begitu, suatu keluarga mampu untuk menghadapi permasalahan ekonomi.
Langkah Mengantisipasi Perceraian karena Faktor Ekonomi
Berikut adalah langkah untuk mengantisipasi terjadinya perceraian karena faktor ekonomi.
#1 Bangun Komunikasi Terbuka
Langkah awal yang penting adalah membangun komunikasi secara jujur dan terbuka. Keterbukaan dalam komunikasi akan menumbuhkan kepercayaan satu sama lain.
Melibatkan pasangan dalam keputusan finansial keluarga akan membantu meminimalkan risiko keuangan keluarga. Diskusikan dan sepakati bersama dengan keterbukaan.
[Baca Juga: 10 Cara Hindari Masalah Keuangan Keluarga Muda, Terapkan Yuk!]
#2 Tentukan Tujuan Keuangan Bersama
Bicarakan dan tentukan apa saja yang menjadi tujuan keuangan keluarga, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Deskripsikan secara jelas seperti dana pendidikan anak, dana pembelian rumah dan kendaraan, dana pensiun, dana liburan, dan sebagainya. Tujuan keuangan yang jelas membantu pasangan menjadi lebih fokus dalam mencapainya.
[Baca Juga: 10+ Cara Mengelola Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil, Pasti Bisa!]
#3 Susun Anggaran Sesuai Prioritas Keluarga
Susun anggaran sesuai dengan prioritas tujuan keuangan keluarga yang telah disepakati. Buatlah serealistis mungkin yang sesuai dengan kondisi saat ini, seperti kondisi penghasilan, aset, dan utang yang dimiliki.
Pastikan seluruh anggota keluarga paham dan dapat menjalankannya untuk menghindari pemborosan dan sikap yang tidak konsisten.
Simak juga video ini untuk Anda terapkan dalam keluarga.
#4 Terapkan Anggaran dan Review Berkala
Anggaran yang mudah dipahami oleh seluruh anggota keluarga tentukan akan mudah pula diterapkan. Pencatatan pengeluaran dapat dilakukan untuk proses evaluasi. Penting sekali untuk melakukan review berkala agar sesuai dengan kondisi keuangan yang terbaru.
#5 Konsultasikan pada Konsultan Keuangan
Terkadang pasangan suami-istri sulit untuk mencapai kata sepakat dalam hal masalah keuangan keluarga. Oleh karena itu, pertimbangkan bantuan professional dengan berkonsultasi pada konsultan keuangan tersertifikasi.
Konsultan akan membantu sebagai penengah dan bersikap objektif untuk memberikan solusi atas permasalahan keuangan keluarga.
Anda dapat konsultasi bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya. kami akan membantu Anda merencanakan keuangan dengan tepat sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan keuangan keluarga.
Hubungi dan booking jadwal konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner untuk info lengkapnya.
Keuangan Sehat, Pernikahan Kuat
Perceraian karena permasalahan ekonomi seringkali muncul karena kurangnya perencanaan keuangan keluarga. Konflik keuangan tidak dapat terselesaikan karena tidak ada langkah konkret untuk menanganinya.
Perencanaan keuangan yang matang akan membawa pernikahan yang harmonis dan bahagia.
Hanya beberapa langkah kecil dalam perencanaan keuangan akan berdampak pada keluarga yang stabil dan bahagia.
Jangan ragu untuk mendapat bantuan profesional dalam merencanakan keuangan keluarga. Silakan berkonsultasi dengan kami perencana keuangan tersertifikasi dari Finansialku dengan layanan Financial Health Check-Up maupun Konsultasi Keuangan Keluarga.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Itulah beberapa info penting seputar penyebab utama perceraian dan langkah antisipasinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan kita semua terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan.
Bagikan artikel ini jika bermanfaat. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/pressfoto
Referensi Tambahan