1 month ago
23
SULTRAKINI.COM:KUALA LUMPUR- PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional dengan meraih dua penghargaan prestisius dalam ajang ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) Regional Assessment 2024. CIMB Niaga dinobatkan sebagai Top 50 ASEAN Public Listed Companies dan Top 1 Indonesia PLCs untuk ketiga kalinya.
Penghargaan ini diberikan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) bersama Minority Shareholders Watch Group (MSWG) dalam seremoni yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/7/2025).
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut dan menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan konsistensi CIMB Niaga dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sesuai standar ASEAN.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh karyawan, jajaran Direksi dan Dewan Komisaris CIMB Niaga, bimbingan dari regulator, serta kepercayaan dari nasabah dan masyarakat. Konsistensi kami dalam menerapkan GCG memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” ujar Fransiska.
Ia menambahkan, CIMB Niaga akan terus berupaya mempertahankan prestasi ini dengan meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan di seluruh lini operasional, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi hingga seluruh karyawan, dengan mengacu pada standar nasional, regional, dan praktik terbaik internasional.
Penghargaan ACGS Awards merupakan inisiatif dari ASEAN Capital Markets Forum yang memberikan penilaian independen terhadap praktik tata kelola perusahaan terbuka di negara-negara Asia Tenggara. Tahun ini, proses seleksi dilakukan secara ketat terhadap 569 perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar di kawasan ASEAN, dengan dukungan penuh dari regulator pasar modal di masing-masing negara anggota.
Melalui ajang ini, diharapkan semakin banyak perusahaan publik di ASEAN, termasuk Indonesia, yang terpacu untuk menerapkan standar GCG yang lebih tinggi guna menciptakan iklim bisnis yang sehat dan kompetitif di tingkat regional.
Laporan: Riswan
