Visiting Professor Dekan Fikom Unpad, FISIP UHO Perkuat Akreditasi dan Jejaring

1 week ago 28

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) kembali menggelar kegiatan akademik berskala nasional melalui program Visiting Professor, Kamis (2/10/2025), di Aula Bahtiar FISIP UHO. Acara berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.45 WITA.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.S., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran sekaligus Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat. Kehadirannya menjadi momentum penting bagi civitas akademika UHO, khususnya di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Strategi Meningkatkan Kualitas Mahasiswa

Dekan FISIP UHO, Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si., menegaskan bahwa Visiting Professor merupakan bagian dari strategi meningkatkan kualitas mahasiswa di era digital.

“Ini salah satu cara dengan menghadirkan profesor atau guru besar agar bisa memengaruhi bentuk fundamental skill mahasiswa, seperti keterampilan komunikasi, kerja sama tim, hingga kemampuan bekerja. Dengan kehadiran pakar, mahasiswa dapat terus meng-update pengetahuan, menghasilkan karya ilmiah, sekaligus penelitian yang relevan,” ujarnya.

Prof. Eka juga menekankan pentingnya relevansi dunia pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja. “Pendidikan harus punya relevansi dengan masyarakat bisnis dan tuntutan disruption. Karena itu, kami dorong metode project-based learning, studi kasus, hingga kolaborasi dengan industri,” jelasnya.

Ilmu Baru untuk Mahasiswa dan Dosen

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UHO, La Iba, S.IP., M.Si., menilai kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan dosen di era digital.

“Sangat diharapkan ada ilmu-ilmu baru dari para pakar komunikasi, khususnya dari luar. Kehadiran profesor memberi pencerahan, apalagi banyak dosen baru dengan latar belakang beragam. Dengan adanya profesor, mereka bisa mendapat perspektif lebih luas, terutama terkait tantangan komunikasi di era digital,” ungkapnya.

La Iba juga menekankan kepakaran Prof. Dadang yang tepat untuk mengisi kegiatan ini. “Beliau adalah pakar komunikasi, profesor di bidang media sosial dan jurnalistik, sekaligus Ketua ISKI Pusat. Kepakarannya sangat relevan bagi mahasiswa dan dosen,” tambahnya.

Ia menyoroti fenomena pergeseran pola komunikasi. “Kini terjadi perubahan signifikan, dari media mainstream ke media sosial. Di era Gen Z, viralitas sering kali membentuk opini publik. Ini tantangan besar bagi mahasiswa komunikasi agar lebih kritis dan adaptif,” jelas La Iba.

Mendukung Akreditasi dan Kolaborasi

Ketua Panitia sekaligus Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UHO, Dr. Harnina Ridwan, S.IP., M.Si., menegaskan bahwa Visiting Professor turut mendukung akreditasi jurusan.

“Visiting Professor ini salah satu pendukung akreditasi dalam penyusunan borang. Ada kuliah umum untuk mahasiswa dan knowledge sharing untuk dosen. Mahasiswa mendapat materi langsung dari pakar, sementara dosen belajar banyak tentang penelitian dan pengembangan keilmuan,” jelasnya.

Acara ini juga melibatkan perguruan tinggi lain. “Karena Prof. Dadang adalah Ketua ISKI, maka kami libatkan semua universitas yang memiliki jurusan ilmu komunikasi, seperti Universitas Muhammadiyah Kendari dan Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Antusiasme peserta terlihat dari jumlah kehadiran. “Kami menyiapkan 200 kursi untuk mahasiswa, tetapi ternyata kurang karena yang hadir lebih banyak. Untuk dosen, ada 50 orang yang ikut serta dalam sesi knowledge sharing,” ungkap Dr. Harnina.

Lebih jauh, ia berharap kegiatan ini memberi manfaat jangka panjang. “Output-nya adalah peningkatan capaian pembelajaran mahasiswa, serta dosen yang lebih produktif dalam penelitian, pengabdian, dan interaksi dengan industri,” pungkasnya.

Kegiatan Visiting Professor ini menegaskan komitmen FISIP UHO dalam menghadirkan ruang belajar inovatif sekaligus memperkuat jejaring akademik dan industri. Dengan menghadirkan pakar nasional, FISIP UHO berharap mampu mencetak lulusan yang adaptif, kritis, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja di era digital.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|