Properti sebagai instrumen investasi dianggap sebagai aset yang menguntungkan karena permintaan yang cenderung stabil tiap tahun. apa saja keuntungannya?
Temukan jawabannya dalam ulasan Finansialku berikut ini!
Summary:
- Investasi properti bisa menjadi pilihan bagi investor yang memiliki modal cukup besar dan rencana jangka panjang.
- Terdapat berbagai pilihan jenis investasi yang satu ini. Namun, sesuaikan kembali dengan kondisi dan tujuan keuangan.
Mengapa Properti Selalu Jadi Pilihan Populer?
Properti sebagai investasi tetap menjadi salah satu aset populer sejak lama. Selain minim risiko, aset ini cukup mudah dikelola.
Secara kasat mata, properti memang tidak butuh perawatan ekstra. Tapi, sama seperti instrumen investasi lain, jika ingin keuntungan maksimal, Anda harus mau melakukan perawatan ekstra dan pemasaran.
Ada beberapa alasan mengapa properti selalu populer sebagai opsi investasi:
- Properti dapat difungsikan untuk banyak kebutuhan, termasuk hunian, tempat usaha, hingga lahan parkir. Semakin tinggi nilai investasi, potensi untung yang didapat juga makin optimal.
- Peluang mendapat capital gain
- Proses perawatan yang tidak butuh analisis macam-macam
[Baca Juga: Strategi Investasi Properti 2025: 7 Rahasia Sukses Maksimal]
Keuntungan Investasi Properti Dibanding Instrumen Lain
Properti mencakup tanah dan semua struktur di atasnya, seperti bangunan dan infrastruktur pendukung.
Meskipun sering dianggap eksklusif untuk kalangan kaya, properti sebagai instrumen investasi menawarkan potensi keuntungan besar bagi mereka yang memiliki modal memadai. Properti cenderung mengalami kenaikan nilai setiap tahun dan memiliki risiko yang relatif rendah, menjadikannya pilihan investasi yang stabil.
Beberapa keuntungan utama dari properti sebagai instrumen investasi antara lain:
#1 Potensi Pendapatan Sewa
Properti sebagai instrumen investasi dapat diubah menjadi bisnis sewa yang menguntungkan. Lokasi strategis dekat fasilitas umum memungkinkan properti disewakan sebagai hunian. Pendapatan ini dapat menjadi aliran kas pasif yang stabil, ideal sebagai bekal pensiun.
#2 Apresiasi Nilai yang Stabil
Harga properti secara historis terus meningkat seiring dengan kenaikan harga tanah dan tingginya permintaan hunian.
Tidak seperti instrumen finansial lain yang fluktuatif, pasar properti cenderung stabil, sehingga risikonya lebih rendah. Pertumbuhan nilai ini melampaui inflasi.
#3 Lindung Nilai Terhadap Inflasi
Properti merupakan aset yang efektif untuk melindungi nilai dari inflasi. Dengan rata-rata inflasi Indonesia sebesar 3-5% per tahun, kenaikan harga properti sebesar 10-20% per tahun jauh lebih tinggi. Ini menjaga daya beli aset Anda tetap optimal.
#4 Minimnya Pengawasan Harian
Berbeda dengan saham atau reksadana yang butuh pemantauan konstan, investasi properti tidak memerlukan pengawasan pasar harian.
Setelah properti dibeli, pemilik dapat langsung menyewakan atau menjualnya untuk menghasilkan keuntungan.
#5 Agunan untuk Pinjaman Bank
Properti sebagai instrumen investasi dapat digunakan sebagai jaminan (agunan) untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Hal ini memberikan fleksibilitas finansial tambahan bagi investor saat membutuhkan dana.
Tantangan & Risiko Investasi Properti di Era Digital
Selain berbagai keunggulan, properti sebagai instrumen investasi juga memuat beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
#1 Kurangnya Likuiditas
Tidak seperti instrumen investasi lain, properti bukanlah aset yang mudah dicairkan. Proses penjualan atau penyewaan properti memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga tidak dapat segera diubah menjadi uang tunai.
#2 Biaya Modal yang Tinggi
Properti sebagai instrumen investasi membutuhkan modal yang besar. Meskipun skema cicilan tersedia, biaya bunga yang menyertainya bisa menambah beban finansial secara signifikan, membuat total biaya properti menjadi sangat mahal.
#3 Harga Jual Berdasarkan Lokasi
Nilai jual properti sangat dipengaruhi oleh lokasinya. Properti yang terletak di daerah rawan bencana atau kurang strategis memiliki nilai jual yang jauh lebih rendah, berbeda dengan properti yang berada di lokasi yang aman dan berkembang.
[Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Anuitas Kredit Rumah dan Pertimbangan Sebelum Beli]
Apakah Harga Properti Masih Naik dalam 5 Tahun ke Depan?
Permintaan properti cenderung tinggi sepanjang tahun. Sebab, selalu ada individu yang butuh hunian atau lokasi usaha baru.
Jika tidak ada peristiwa besar yang mengguncang pasar, harga properti sebagai instrumen investasi diperkirakan akan terus naik dalam lima tahun ke depan.
Jika berkaca dari pergerakannya sekarang, rata-rata kenaikan harga properti di kota besar dengan ekonomi cepat tiap tahun adalah 10 – 15%. Meski tiap daerah mungkin mengalami perbedaan persentase kenaikan, harga akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor:
- Inflasi mata uang
- Hukum penawaran dan permintaan
- Situasi ekonomi
- Pembangunan infrastruktur dan fasilitas canggih di sekitar properti
- Pergeseran selera hunian
Jenis Properti yang Cocok untuk Investasi: Residensial, Komersial, atau Kos-kosan?
Properti komersial merupakan aset yang difungsikan untuk membangun bisnis. Misal komplek ruko, pusat perbelanjaan, dan rumah makan. Sementara itu, properti residensial adalah aset yang difungsikan sebagai tempat tinggal, termasuk untuk kos-kosan, apartemen, atau rumah tapak.
#1 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti Komersial
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
#2 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti Residensial
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
#3 Mana yang Paling Cocok?
Tingkat kecocokan investasi properti komersial dan residensial bergantung dengan tujuan keuangan investor. Jika Anda ingin aset yang likuid, stabil, dan berisiko rendah, maka properti residensial akan cocok.
Jika Anda punya modal cukup dan ingin keuntungan jangka panjang, maka properti komersial dapat dipertimbangkan.
[Baca Juga: Begini Cara Mengubah Tenor KPR dan Biayanya!]
Strategi Membeli Properti untuk Cashflow vs Capital Gain
Berikut adalah lima langkah strategis yang dapat Anda terapkan untuk mengelola properti sebagai instrumen investasi secara lebih efektif:
#1 Tetapkan Target Investasi
Sebelum melangkah lebih jauh, tentukan tujuan finansial yang ingin Anda capai, apakah itu untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau membeli properti.
Dengan menetapkan target jangka pendek, menengah, atau panjang, Anda bisa menyusun strategi alokasi dana dan memilih instrumen investasi yang paling tepat. Ini akan membantu Anda merancang rencana yang terukur untuk mencapai tujuan.
#2 Pahami Profil Risiko Anda
Kenali profil risiko Anda, yaitu seberapa besar toleransi terhadap fluktuasi investasi.
Jika Anda adalah investor yang konservatif, instrumen berisiko rendah seperti obligasi, deposito, atau reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, jika Anda berani mengambil risiko untuk potensi keuntungan yang lebih besar, Anda bisa mempertimbangkan saham, kripto, atau properti.
Memahami profil risiko akan memandu Anda dalam memilih aset yang selaras dengan kenyamanan finansial Anda.
#3 Pertimbangkan Strategi “Cashflow” vs. “Capital gain“
Memahami perbedaan antara cashflow dan capital gain sangat penting. Cashflow adalah pendapatan pasif yang Anda terima secara rutin, seperti dividen saham atau pendapatan sewa properti.
Sementara itu, capital gain adalah keuntungan yang diperoleh saat nilai investasi Anda naik dan Anda menjualnya.
Dalam investasi properti, pilihan antara cashflow dan capital gain bergantung pada tujuan Anda.
- Untuk cashflow, properti seperti apartemen, rumah kos, atau ruko yang disewakan cocok untuk mendapatkan pendapatan rutin. Lokasi yang strategis di dekat kampus atau kawasan bisnis akan sangat menguntungkan.
- Untuk capital gain, investasi properti pada lahan kosong, rumah di daerah yang sedang berkembang, atau properti komersial di lokasi yang akan datang menjadi pusat bisnis bisa sangat menjanjikan. Nilai properti ini diharapkan meningkat drastis seiring waktu.
Mana yang lebih baik? Keduanya memiliki keunggulan. Cashflow memberikan stabilitas finansial, sedangkan capital gain menawarkan potensi pertumbuhan kekayaan signifikan. Kombinasi keduanya dalam portofolio Anda bisa menjadi strategi yang solid.
#4 Kuasai Berbagai Instrumen Investasi
Pahami karakteristik beragam instrumen investasi yang ada di pasar. Setiap instrumen memiliki tingkat risiko, potensi imbal hasil, dan jangka waktu yang berbeda.
Dengan mengenali setiap instrumen, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.
#5 Pantau dan Evaluasi Kinerja Portofolio Secara Berkala
Investasi bukan hanya soal membeli aset, tetapi juga tentang memantau dan mengevaluasinya.
Tinjau kinerja portofolio Anda secara rutin untuk memastikan investasi yang Anda miliki tetap sejalan dengan tujuan awal.
Evaluasi ini membantu Anda mengidentifikasi peluang atau risiko baru, sehingga Anda bisa mengambil langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan keuntungan.
Mulai Investasi Pertama Anda!
Properti sebagai instrumen investasi tetap menjadi pilihan populer karena berbagai keunggulan, seperti potensi pendapatan sewa, apresiasi nilai yang stabil, dan perlindungan terhadap inflasi.
Jika Anda investor konservatif yang ingin aliran kas stabil dengan risiko rendah, properti residensial untuk disewakan bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, bila Anda berani mengambil risiko untuk keuntungan jangka panjang, properti komersial atau lahan kosong di area berkembang bisa sangat menjanjikan.
Selain itu, pastikan untuk memantau dan mengevaluasi portofolio investasi Anda secara berkala.
Jika Anda membutuhkan saran keuangan yang lebih komprehensif, Finansialku dapat membantu Anda melihat kesehatan keuangan dan memberikan saran finansial yang relevan. Hubungi
Whatsapp 0851 5897 1311. atau klik banner di bawah ini untuk buat janji, sekarang!
Apakah Anda masih punya pertanyaan lain seputar investasi properti? Tulis di kolom komentar dan bagikan juga informasinya kepada rekan serta kerabat lainnya. Terima kasih.