Banyak orang berpikir bahwa asuransi penyakit kritis hanyalah tambahan yang tidak terlalu penting karena mereka sudah memiliki BPJS atau asuransi kesehatan kantor. Padahal, kedua jenis asuransi itu hanya menanggung biaya perawatan, bukan dampak finansial jangka panjang ketika penghasilan berhenti karena sakit berat.
Menurut data WHO, sekitar 70% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular, seperti kanker, jantung, dan stroke. Di Indonesia sendiri, biaya pengobatan penyakit kritis bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan lebih, tergantung durasi pemulihan.
Inilah mengapa asuransi penyakit kritis memiliki manfaat besar — namun sering kali diabaikan.
#1 Memberikan Dana Tunai Saat Diagnosis Dinyatakan
Berbeda dari asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis memberikan uang pertanggungan (lumpsum) segera setelah diagnosis penyakit kritis terkonfirmasi, bukan setelah perawatan selesai. Dana ini bisa digunakan secara fleksibel: membayar pengobatan alternatif, biaya transportasi medis, bahkan menutup cicilan rumah atau biaya hidup keluarga.
Contoh praktikal:
Seorang nasabah berusia 38 tahun terdiagnosis kanker stadium awal. Polisnya memberikan uang pertanggungan Rp500 juta. Dana tersebut ia gunakan untuk perawatan lanjutan, membayar biaya sekolah anak, dan menutup premi asuransi jiwa selama masa terapi. Hasilnya, kondisi finansial keluarga tetap aman.
#2 Menjaga Stabilitas Keuangan Keluarga
Sakit berat bukan hanya tentang biaya rumah sakit, tapi juga kehilangan penghasilan. Tanpa proteksi, keluarga bisa kehilangan sumber pemasukan utama dalam waktu singkat. Dengan asuransi penyakit kritis, keluarga tetap memiliki cadangan dana tunai untuk mempertahankan gaya hidup dan memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan. Certified Financial Planner Finansialku menekankan: “Asuransi penyakit kritis itu seperti sabuk pengaman finansial—mencegah tabrakan ekonomi ketika kesehatan terganggu.”
3. Melindungi Rencana Keuangan Jangka Panjang
Bayangkan jika Anda sudah memiliki investasi untuk pendidikan anak atau pensiun, namun harus mencairkannya karena sakit berat.Tanpa asuransi penyakit kritis, strategi keuangan jangka panjang Anda bisa hancur.Dengan proteksi yang tepat, investasi tetap berjalan, sementara dana medis ditutup oleh manfaat asuransi. Tips dari CFP Finansialku, pastikan uang pertanggungan minimal setara dengan 3–5 kali pengeluaran tahunan keluarga, agar rencana finansial Anda tidak terganggu saat risiko datang.
#4 Memberi Ruang untuk Pemulihan Tanpa Tekanan Finansial
Kondisi mental dan emosional berperan penting dalam proses pemulihan. Pasien yang tidak terbebani masalah keuangan biasanya pulih lebih cepat dan memiliki kualitas hidup lebih baik. Uang pertanggungan dari asuransi penyakit kritis membantu keluarga fokus pada kesehatan, bukan kekhawatiran tentang tagihan. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang jenis dan cara klaim, baca [Panduan Lengkap Asuransi Penyakit Kritis di Indonesia: Jenis, Manfaat, dan Cara Klaim]
5. Mendukung Kemandirian Finansial di Usia Produktif
Banyak orang berpikir penyakit kritis hanya menyerang usia tua. Faktanya, risiko kanker dan serangan jantung kini meningkat di usia 30–45 tahun, terutama di kalangan pekerja kantoran. Dengan asuransi penyakit kritis, Anda bisa menjaga kemandirian finansial bahkan di usia produktif — tanpa harus bergantung pada keluarga atau utang konsumtif.
6. Mengurangi Risiko Kebangkrutan Akibat Biaya Medis Besar
Data WHO menunjukkan, lebih dari 40% kasus kebangkrutan pribadi di Asia disebabkan oleh biaya medis tak terduga. Dengan asuransi penyakit kritis, risiko ini bisa ditekan. Polis memberikan dana darurat instan tanpa perlu menjual aset produktif seperti rumah atau investasi.
[Baca Juga: Perlu Nggak Sih Punya Asuransi Penyakit Kritis? Begini Cara Menentukannya]
Beberapa perusahaan asuransi menawarkan rider penyakit kritis sebagai tambahan dari polis jiwa. Rider ini biasanya lebih terjangkau dan bisa dikustomisasi sesuai usia atau kondisi kesehatan Anda. Namun, pastikan untuk membandingkan cakupan penyakit dan batasan klaim sebelum membeli.
Asuransi penyakit kritis bukan hanya “asuransi tambahan”—ia adalah benteng terakhir finansial keluarga. Bagi Anda yang sudah menikah atau memiliki tanggungan, proteksi ini wajib dipertimbangkan.
Ingin tahu berapa uang pertanggungan yang ideal untuk kondisi Anda? Konsultasikan dengan Certified Financial Planner Finansialku melalui layanan Konsultasi Keuangan Pribadi.
Anda dapat menghubungi Whatsapp 08515 5897 1311 . Klik banner untuk info lengkap.
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai topik ini? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.