Prof. Dr. Yohanes Boni Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar FEB UHO, Fokus pada Pemberdayaan Petani dan Pembangunan Pedesaan

1 week ago 20

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) menegaskan komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat melalui pengukuhan Prof. Dr. Yohanes Boni, SE., M.Si sebagai Guru Besar di bidang Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Acara berlangsung di Auditorium Mokodompit dan disiarkan secara langsung melalui streaming resmi universitas.

Prof. Yohanes, lahir di Wale-Ale pada 31 Desember 1961, telah mengabdi di UHO selama lebih dari 22 tahun dan dikenal meneliti pembangunan pertanian pedesaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta penguatan modal sosial masyarakat pedesaan. Penelitian utamanya berjudul “Inovasi Struktural Pembangunan Pertanian dalam Mengentaskan Kemiskinan Pedesaan melalui Peningkatan Kinerja Usaha Tani”.

Prestasi penelitian dan pengabdian Prof. Yohanes:

Penelitian: Nasional/Kementerian: 4; Internal UHO: 4; Pemerintah Daerah: 32; Mandiri: 4

Pengabdian masyarakat: Nasional/Kementerian: 4; Internal UHO: 4; Mandiri: 4

Luaran penelitian: Jurnal Internasional Bereputasi: 9; Jurnal Internasional Tidak Terindeks: 9; Jurnal Nasional Terakreditasi: 10; Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi: 9; Paten: 2

Orasi Ilmiah: Strategi Pembangunan Pedesaan

Dalam orasinya, Prof. Yohanes menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai motor pembangunan pedesaan:

“Sektor unggulan daerah, khususnya pertanian, bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan, tetapi juga menjadi instrumen kuat untuk mengurangi kemiskinan. Pembangunan pertanian harus didukung oleh peningkatan kapasitas petani, modal sosial masyarakat, dan pembangunan infrastruktur yang memadai.”

Ia menekankan tiga variabel utama penelitian inovatifnya:

1. Peningkatan kualitas pembangunan hidup perdesaan, termasuk pendidikan, keterampilan, dan akses terhadap peluang ekonomi.

2. Pengembangan kapasitas sumber daya petani, agar mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan produksi yang tinggi sehingga pendapatan meningkat.

3. Penguatan modal sosial masyarakat pedesaan, seperti budaya gotong royong dan kekerabatan, yang menjadi motivasi kuat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Wawancara Langsung: Motivasi dan Pesan Inspiratif

Prof. Yohanes membagikan pengalaman pribadi dan motivasinya meneliti pembangunan pertanian pedesaan:

“Sebagai orang dari desa, saya terinspirasi meneliti pembangunan pertanian karena melihat potensi wilayah pedesaan yang sangat besar. Lahan subur dan luas, etos kerja pertanian tinggi, tetapi pendapatan petani rendah. Dari kajian ini, saya merumuskan tiga variabel utama: pembangunan perdesaan, pengembangan kapasitas petani, dan penguatan modal sosial masyarakat pedesaan. Ketiga aspek ini harus berjalan bersamaan agar hasil penelitian benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.”

Tentang kebaruan penelitiannya, Prof. Yohanes menegaskan:

“Salah satu kebaruan penelitian saya adalah penguatan modal sosial masyarakat pedesaan. Nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun, seperti budaya gotong royong dan kekerabatan, belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, modal sosial ini bisa menjadi motivasi kuat untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi petani, sehingga pendapatan mereka meningkat dan kemiskinan di pedesaan dapat dikurangi.”

Mengenai perjalanan akademik dan tantangan menjadi guru besar:

“Perjuangan panjang yang kami lalui sangat luar biasa dan penuh tantangan. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi, terutama bagi anak-anak saya dan mahasiswa. Menjadi guru besar bisa dicapai siapa saja, tetapi dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kerja keras. Tantangan terbesar adalah publikasi di jurnal internasional, namun jika sabar, tekun, dan terus berlatih, semua bisa dicapai dengan baik.”

Kehidupan Pribadi dan Pesan untuk Generasi Muda

Prof. Yohanes menetap di Kendari bersama istri, Emma Subanhurin, S.Pd., dan kedua anaknya, Chrisantono Suban dan Maria Inggrid Vania Bea.

“Pencapaian ini saya persembahkan kepada keluarga dan semua pihak yang membimbing saya selama perjalanan akademik. Semoga capaian ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.

Pengukuhan Prof. Yohanes menegaskan peran strategis FEB UHO dalam mendorong penelitian aplikatif dan pemberdayaan masyarakat pedesaan, sekaligus memperkuat reputasi universitas di kancah nasional maupun internasional.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|