Demi Orang Tua dan Kampus, Yasir Nur Ikhwanuddin Raih Emas Pencak Silat

1 week ago 29

SULTRAKINI.COM: SEMARANG – Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX Tahun 2025 kembali melahirkan talenta muda berbakat di dunia olahraga. Salah satunya datang dari Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara. Yasir Nur Ikhwanuddin, mahasiswa Program Studi Penjaskes-Rek Fakultas FKIP angkatan 2022, sukses meraih medali emas di cabang pencak silat dan mengibarkan nama UHO di pentas nasional.

Yasir mengaku perjalanan menuju podium tertinggi penuh tantangan. Sejak mengenal silat di bangku SMP kelas 3, ia terus menempa diri hingga akhirnya terpilih menjadi bagian dari tim inti UKM Silat UHO. Padahal, persaingan di tingkat universitas pun tidak kalah ketat.

“Banyak atlet hebat yang bersaing masuk tim inti UKM Silat UHO. Alhamdulillah, saya dipercaya mewakili UHO,” kata Yasir usai pertandingan.

Motivasi besarnya sederhana: membanggakan orang tua dan kampus. Namun, perjuangannya tidak mudah. Demi turun kelas pertandingan, ia rela menurunkan berat badan hingga 7 kilogram.

“Tantangan terbesar adalah saat harus turun kelas. Selain itu, lawan-lawan dari Jawa Tengah dan Jawa Barat sangat tangguh,” ungkapnya.

Meski begitu, Yasir tetap berpegang pada prinsip bertanding tanpa beban.

“Strategi khusus tidak ada. Prinsip saya cuma main lepas, enjoy, dan yang penting bisa membanggakan pelatih,” ujarnya.

Disiplin tinggi menjadi kunci keberhasilan. Yasir menjaga pola makan, memastikan tidur teratur minimal 7–8 jam, tidur maksimal sebelum pukul 22.00 malam, serta rutin jogging pagi. Dukungan penuh dari orang tua, jurusan, hingga kampus juga membuatnya bisa fokus pada persiapan.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kuliah di UHO. Pihak kampus selalu memberi izin ketika saya harus mengikuti event, sehingga saya bisa konsentrasi berlatih,” tuturnya.

Raihan emas ini sendiri bukanlah kejutan baginya. Sejak tahun lalu, ia sudah menargetkan medali emas di POMNAS XIX.

“Target saya akhirnya terwujud. Apa yang saya bayangkan sejak lama akhirnya benar-benar tercapai,” katanya penuh rasa syukur.

Lebih jauh, pengalaman di POMNAS mengubah pandangannya soal masa depan. Jika sebelumnya ia tidak terpikir untuk menjadi atlet profesional, kini semangat itu semakin kuat.

“Setelah ikut POMNAS, keinginan saya untuk serius menjadi atlet silat semakin besar,” ujarnya.

Yasir pun berharap keberhasilannya bisa menjadi pemicu pembinaan olahraga di Sulawesi Tenggara agar semakin baik.

“Semoga pemerintah daerah lebih memperhatikan pembinaan atlet, karena potensi kita sangat besar untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” harapnya.

Prestasi Yasir menjadi salah satu bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu mencetak sejarah di dunia olahraga. Medali emas yang diraihnya menambah daftar kebanggaan bagi kontingen UHO sekaligus Sulawesi Tenggara di ajang olahraga mahasiswa terbesar di Tanah Air.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|