1 week ago
20
SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) kembali mencatat sejarah akademiknya melalui pelaksanaan Rapat Senat Luar Biasa dalam rangka Pengukuhan Guru Besar, yang digelar di Auditorium Mokodompit UHO pada Senin, 6 Oktober 2025, pukul 08.00 hingga 12.00 WITA.
Acara resmi dibuka oleh Ketua Senat UHO, Prof. Dr. Jamili, M.Si, yang menandai dimulainya sidang dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Dalam sambutannya, Prof. Jamili menekankan bahwa pengukuhan ini bukan hanya bentuk pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga awal tanggung jawab besar bagi para dosen untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat.
“Menjadi Guru Besar bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu, pengetahuan, dan pendidikan di Universitas Halu Oleo,” ujar Prof. Jamili.
Ia juga menyampaikan harapan agar pengukuhan ini menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lain untuk terus meningkatkan kualifikasi dan kinerja akademiknya. Dalam penutup sambutannya, Ketua Senat menegaskan bahwa sebutan Profesor bukanlah gelar, melainkan jabatan fungsional tertinggi yang menuntut tanggung jawab dalam mentransformasikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan pimpinan sidang dari Ketua Senat kepada Rektor UHO, Plt. Dr. Herman, S.H., LL.M, yang kemudian memberikan sambutannya di hadapan para undangan dan civitas akademika.
Dalam pidatonya, Plt. Rektor Dr. Herman menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan capaian para Guru Besar yang dikukuhkan. Ia juga menyoroti sejumlah kisah inspiratif di balik perjalanan akademik mereka.
“Menjadi Guru Besar bukanlah hal mudah. Tapi Bapak dan Ibu telah menunjukkan kerja keras dan ketekunan luar biasa hingga sampai di titik ini. Ini adalah kebanggaan bagi kita semua,” ungkapnya.
Rektor juga menambahkan bahwa pengukuhan kali ini terasa istimewa karena beberapa Guru Besar memiliki kisah unik, di antaranya Prof. Dra. Wa Kuasa Baka, M.Hum., yang merupakan istri dari mantan Rektor UHO, Prof. Usman Rianse. Selain itu, momen ini juga bertepatan dengan ulang tahun Prof. Muh. Yani Balaka, S.E., M.Sc.Agr., yang menambah kehangatan suasana acara.
“Ternyata hari ini juga merupakan hari ulang tahun Prof. Yani. Saya dan seluruh civitas akademika UHO mengucapkan selamat ulang tahun. Ini bukan kebetulan, tetapi takdir indah yang telah direncanakan oleh Tuhan,” ujar Dr. Herman disambut tepuk tangan hadirin.
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tenggara, pimpinan instansi pemerintah, tokoh masyarakat, serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulawesi Tenggara.
Berikut daftar delapan Guru Besar UHO yang dikukuhkan hari ini:
1. Prof. Dr. Dra. Wa Kuasa Baka, M.Hum. – FIB
2. Prof. Dr. La Ino, S.Pd., M.Hum. – FIB
3. Prof. Dr. Muh. Yani Balaka, S.E., M.Sc.Agr. – FEB
4. Prof. Dr. Yohanes Boni, S.E., M.Si. – FEB
5. Prof. Dr. Ir. H. Rahmad Sofyan Patadjai, M.S. – FPIK
6. Ir. Hj. Sitti Leomo, M.Si. – FP
7. Prof. Dr. Ir. Kahirun, M.Si. – FHIL
8. Prof. Dr. Faisal Danu Tuheteru, S.Hut., M.Si. – FHIL
Dengan pengukuhan ini, jumlah total Guru Besar di Universitas Halu Oleo kini mencapai 156 orang, yang tersebar di berbagai fakultas.
Mengakhiri sambutannya, Rektor UHO berharap agar seluruh Guru Besar yang baru dikukuhkan terus berkarya dan menjaga amanah jabatan dengan penuh dedikasi.
“Ilmu yang kita miliki harus memberi manfaat, tidak hanya bagi universitas, tetapi juga bagi bangsa dan negara,” tutupnya.
Laporan: Andi Mahfud
