SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kasus pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru SD Negeri di Kendari terus mencuat. Hingga kini, sedikitnya empat korban telah berani mengungkapkan pengalaman kelam mereka. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah salah satu korban melaporkan tindakan tak senonoh tersebut, yang diduga berlangsung selama bertahun-tahun.
Salah satu korban, didampingi oleh orang tuanya, kembali mendatangi Mapolresta Kendari untuk memberikan keterangan kepada penyidik Unit IV Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Kendari, pada Sabtu (11/1/2024). Kuasa hukum korban, Nasruddin, mengungkapkan bahwa jumlah korban terus bertambah, termasuk mantan dan siswa aktif dari beberapa sekolah tempat pelaku bertugas.
“Korban ternyata bukan hanya satu orang. Ada beberapa mantan murid dan siswa aktif yang mulai mengungkapkan kelakuan tak terpuji pelaku. Kami menduga perbuatan ini adalah penyimpangan serius karena pelaku cenderung menargetkan anak-anak,” ujar Nasruddin kepada wartawan.
Nasruddin juga mengungkapkan dampak psikologis yang dialami para korban. Beberapa di antaranya menderita trauma mendalam akibat tindakan pelecehan yang dilakukan oleh pelaku berinisial M. Atas nama keluarga korban, pihaknya mendesak agar pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman berat.
“Orang-orang seperti ini harus dihukum seberat-beratnya agar ada efek jera dan menjadi pelajaran bagi yang lain,” tegas Nasruddin.
Hingga kini, pelaku belum ditahan. Namun, Nasruddin menilai penyidik bekerja secara profesional dan berhati-hati dalam menangani kasus ini. Menurutnya, kasus ini telah menjadi perhatian khusus Kapolresta Kendari.
“Kami melihat keseriusan penyidik dalam menangani perkara ini. Namun, keputusan untuk tidak menahan pelaku tentu menjadi kewenangan mereka,” tambahnya.
Kasus ini mencuat setelah viralnya laporan salah satu korban yang merupakan siswa aktif di SD Negeri Kendari. Seiring berjalannya waktu, korban lain mulai angkat bicara. Nasruddin menyebutkan, para korban tidak hanya berasal dari sekolah tempat pelaku terakhir bertugas, tetapi juga dari sekolah-sekolah lain tempat ia pernah mengajar.
“Korbannya ada di beberapa sekolah, bahkan ada yang sudah lulus. Kami berharap para korban terus berani bersuara agar pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tutup Nasruddin.
Laporan: Riswan