Benteng Mandati Tonga, Jejak Peradaban Leluhur Liya yang Terabaikan

2 weeks ago 26
Gambar, Benteng Mandati Tonga yang telah di tutup rumput dan pepohonan (Foto: Amran Mustar Ode / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Terabaikan dan nyaris terlupakan, Benteng Mandati Tonga yang terletak di Desa Liya Mawi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menyimpan jejak penting peradaban masyarakat adat Liya. Meski berada di balik rimbunnya pepohonan dan sunyinya perbukitan Pulau Wangi-Wangi, benteng ini merupakan salah satu warisan sejarah yang hingga kini belum tersentuh perhatian serius dari pemerintah.

Berbeda dengan Benteng Keraton Liya yang ramai dikunjungi wisatawan, Benteng Mandati Tonga justru sepi dan nyaris tak dikenal publik. Padahal, benteng yang berdiri kokoh di atas bukit dengan panorama laut biru dan pulau-pulau indah seperti Kaledupa hingga Tomia ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Dengan luas sekitar satu hektare, benteng ini dulunya berfungsi sebagai pertahanan masyarakat. Dinding batunya yang setebal sekitar satu setengah meter kini ditutupi semak belukar dan pohon-pohon besar. Meriam yang konon berjajar di sepanjang dinding benteng sudah tidak ada lagi. Hanya batu tua dan puing-puing yang tersisa sebagai saksi bisu kejayaan masa lampau.

Di dalam kawasan benteng, terdapat pula makam-makam kuno yang memperkuat nilai historis situs ini. Namun hingga kini, tidak ada upaya konkret dari pemerintah daerah maupun pusat untuk menetapkannya sebagai situs cagar budaya atau mengembangkannya sebagai destinasi wisata sejarah.

Rahman, seorang pemerhati budaya Liya, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Benteng Mandati Tonga. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dan langkah nyata untuk pelestarian situs tersebut.

“Ini bukan sekadar bangunan tua, tapi warisan leluhur yang menjadi identitas budaya masyarakat Liya. Benteng ini layak ditetapkan sebagai cagar budaya dan dikelola secara profesional,” ujarnya.

Kini, harapan akan pelestarian Benteng Mandati Tonga berada di ujung tanduk. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin jejak sejarah yang berharga ini akan hilang selamanya dari ingatan kolektif masyarakat.

Laporan: Amran Mustar Ode

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|