Shofa’ Nur Amirah Khairiyah Raih IPK 3,99, Wisudawan Terbaik UHO

1 month ago 42

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Shofa’ Nur Amirah Khairiyah, lulusan Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO), meraih predikat wisudawan terbaik tingkat universitas periode Oktober 2024 – Januari 2025. Prestasi ini diraihnya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hampir sempurna, yakni 3,99. Prosesi wisuda digelar di Auditorium Mokodompit UHO pada Kamis, 6 Februari 2025.

Perempuan kelahiran Kendari, 16 Mei 2003 ini merupakan putri asli Muna yang sejak kecil dikenal sebagai siswa berprestasi. Keberhasilannya menjadi lulusan terbaik bukanlah hasil instan, melainkan buah dari kerja keras, kedisiplinan, dan komitmen tinggi dalam menempuh pendidikan.

Perjalanan Menuju Prestasi Terbaik

Sejak kecil, Shofa sudah menunjukkan prestasi akademik yang gemilang. Saat bersekolah di SDN 1 Baruga, SMPN 4 Kendari, dan SMAN 4 Kendari, ia selalu meraih peringkat juara setiap semester. Konsistensinya dalam meraih prestasi berlanjut hingga bangku kuliah, di mana ia aktif dalam berbagai organisasi dan program pengembangan diri.

“Sejujurnya, saya tidak pernah menargetkan menjadi wisudawan terbaik. Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap proses yang saya jalani. Mungkin dari situlah Allah memberikan jalan untuk meraih hasil ini,” ungkap Shofa usai prosesi wisuda.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Shofa juga aktif mengajar di lembaga bimbingan belajar JILC dan mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus. Ia terlibat dalam program Djarum Beasiswa Plus, Duta Inspirasi Indonesia, magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MSIB), serta menjadi pemakalah dalam dua seminar nasional yang diadakan oleh Jurusan Pendidikan Geografi UHO.

Tantangan dan Strategi Sukses

Menjalani kuliah dengan segudang aktivitas tentu bukan perkara mudah. Shofa mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus ia hadapi, mulai dari tekanan akademik, jadwal yang padat, hingga rasa lelah dan ragu terhadap diri sendiri. Namun, ia selalu berusaha membuat skala prioritas agar tetap bisa menyeimbangkan akademik dan aktivitas lainnya.

“Kadang saya kewalahan, capek, bahkan merasa gagal mengatur semuanya. Tapi saya belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Ada hari-hari di mana saya tidak bisa produktif, dan itu tidak apa-apa,” tuturnya.

Menurutnya, kunci sukses dalam perkuliahan bukan hanya sekadar belajar keras, tetapi juga menemukan metode belajar yang paling sesuai. Ia lebih suka menggunakan metode auditory learning dengan menjelaskan ulang materi serta membuat rangkuman visual agar lebih mudah memahami konsep.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan dosen dan sesama mahasiswa. Baginya, dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga mentor yang membimbing mahasiswa dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara itu, teman-teman kuliah adalah orang-orang yang selalu mendukung dan berbagi perjuangan bersama.

Rencana Setelah Wisuda

Setelah menyelesaikan studi S-1, Shofa berencana tetap mengajar di JILC sambil mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2. Ia memiliki impian untuk mendalami ilmu pendidikan dan mitigasi bencana agar dapat berkontribusi lebih besar di bidang akademik dan sosial.

“Saya belum tahu pasti kapan dan di mana, tapi saya percaya, kalau terus berusaha, kesempatan itu akan datang di waktu terbaik,” ujarnya penuh optimisme.

Pesan untuk Generasi Muda

Bagi Shofa, pendidikan bukan hanya tentang nilai atau ranking, tetapi tentang proses belajar dan bertumbuh. Ia mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga mengembangkan diri melalui pengalaman di luar kelas.

“Jangan takut gagal. Pendidikan bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi tentang bagaimana kita belajar dari setiap pengalaman, baik itu sukses maupun kegagalan. Fokuslah pada proses, dan jujurlah pada setiap langkah yang kamu ambil,” pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi. Menurutnya, seseorang tidak harus menjadi perfeksionis akademik, tetapi harus tetap menjaga kesehatan fisik dan mental.

Dukungan Orang Tua dan Keluarga

Keberhasilan Shofa tidak terlepas dari doa dan dukungan penuh orang tuanya. Ayahnya, La Pili, yang merupakan mantan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dan kini menjabat sebagai Humas PT Tiran Group, serta ibunya, Hj. Wa Naeta, selalu memberikan motivasi agar ia tetap semangat dalam mengejar impian.

Sebagai orang tua, La Pili mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para dosen serta civitas akademika UHO yang telah membimbing putrinya hingga mencapai prestasi terbaik.

“Semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Keberhasilan Shofa’ Nur Amirah Khairiyah menjadi wisudawan terbaik UHO membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, mimpi besar bisa diraih. Kisah inspiratifnya diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menempuh pendidikan.***

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|