INIPASTI.COM, Persib Bandung resmi dinobatkan sebagai juara BRI Liga 1 2024/2025 setelah hasil imbang 3-3 antara Persebaya Surabaya dan Persik Kediri pada laga pekan ke-31, Senin (5/5/2025) di Stadion Brawijaya, Kediri. Kepastian ini datang tanpa Persib harus bertanding, menegaskan dominasi Maung Bandung di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Gelar ini menjadi yang kedua secara beruntun (back-to-back), sekaligus menandai sejarah baru dengan penambahan bintang keempat di logo klub. Berikut analisis mendalam atas pencapaian Persib, faktor keberhasilan, dan dampaknya bagi sepak bola Indonesia.
Faktor Kunci Keberhasilan Persib
- Konsistensi Performa
Persib menunjukkan stabilitas luar biasa sejak awal musim. Dengan 64 poin dari 31 pertandingan (18 menang, 10 imbang, 3 kalah), Maung Bandung memimpin klasemen sejak pekan ke-17. Meski sempat tersandung dengan kekalahan 0-1 dari Malut United pada pekan ke-31, poin mereka tetap tak terkejar oleh Dewa United dan Persebaya yang masing-masing mengoleksi 54 poin. Konsistensi ini, seperti disampaikan bek senior Achmad Jufriyanto, menjadi pembeda utama dibandingkan pesaing. - Kekuatan Skuad dan Strategi Pelatih
Di bawah asuhan pelatih Bojan Hodak, Persib tampil solid baik di lini belakang maupun serangan. Pemain seperti David da Silva, Ciro Alves, dan Nick Kuipers menjadi pilar penting, didukung talenta lokal seperti Beckham Putra. Hodak berhasil meracik strategi yang adaptif, memanfaatkan kedalaman skuad untuk menjaga performa di tengah jadwal padat. Kemenangan 3-0 atas PSS Sleman pada pekan ke-30, dengan gol dari Tyronne del Pino, menjadi salah satu bukti dominasi mereka. - Dukungan Bobotoh
Suporter Persib, Bobotoh, memainkan peran krusial. Antusiasme mereka, baik di Stadion Gelora Bandung Lautan Api maupun saat nonton bareng (nobar), menciptakan atmosfer yang memotivasi tim. Perayaan di Graha Persib dan kafe-kafe di Bandung pasca-kepastian gelar menunjukkan ikatan emosional kuat antara tim dan suporter.
Analisis Kompetisi dan Pesaing
Persib unggul 10 poin atas Dewa United dan Persebaya, dua pesaing terdekat. Persebaya, yang masih memiliki peluang matematis, gagal memanfaatkan laga krusial melawan Persik. Meski sempat unggul 3-1 melalui gol-gol Bruno Moreira, Flavio Silva, dan Malik Risaldi, Persik bangkit lewat brace Ramiro Fergonzi dan tendangan bebas Ze Valente, memastikan hasil imbang yang mengamankan gelar Persib. Dewa United, meski konsisten di papan atas, kehilangan poin krusial saat kalah 1-2 dari Malut United pada pekan ke-30, melemahkan peluang mereka.
Dari sisi statistik, Persib mencetak 51 gol dan kebobolan 27 kali (selisih +24), sedikit di bawah Dewa United (56 gol, selisih +25). Namun, rekor head-to-head yang buruk melawan Dewa United (imbang 2-2, kalah 0-2) membuat Persib harus mengamankan poin maksimal untuk menghindari tiebreaker. Untungnya, hasil pesaing memungkinkan Persib mengunci gelar lebih awal.
Dampak dan Signifikansi
- Sejarah Baru Persib
Gelar ini menjadi yang keempat di era profesional (1994/1995, 2014, 2023/2024, 2024/2025), memantapkan Persib sebagai salah satu klub tersukses di Indonesia. Penambahan bintang keempat di logo klub menjadi simbol kejayaan baru. Selain itu, ini adalah kali pertama Persib meraih gelar back-to-back di Liga 1, menegaskan era dominasi mereka. - Peningkatan Standar Profesionalisme
Persib menjadi contoh pengelolaan klub profesional di Indonesia. Kekuatan finansial, manajemen yang solid, dan infrastruktur seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api mendukung kesuksesan mereka. Ini menjadi pelajaran bagi klub lain untuk meningkatkan standar operasional di era sepak bola industri. - Implikasi untuk Kompetisi Asia
Dengan gelar ini, Persib dipastikan lolos ke kompetisi level Asia, kemungkinan AFC Champions League Two. Ini menjadi kesempatan untuk mengukur kemampuan di kancah internasional, sekaligus meningkatkan eksposur sepak bola Indonesia.
Sorotan dan Catatan Kritis
Meski sukses, Persib tidak luput dari tantangan. Kekalahan dari Malut United menunjukkan bahwa tim promosi pun bisa menyulitkan, mengingatkan pentingnya menjaga fokus hingga akhir musim. Achmad Jufriyanto juga mengimbau Bobotoh untuk merayakan dengan positif, menghindari euforia berlebihan yang dapat merugikan. Selain itu, Persib perlu mempersiapkan skuad untuk tiga laga sisa (Barito Putera, Persita, Persis Solo) guna menjaga momentum jelang kompetisi Asia.
Keberhasilan Persib Bandung meraih gelar Liga 1 2024/2025 adalah bukti konsistensi, strategi matang, dan dukungan suporter yang luar biasa. Gelar back-to-back ini tidak hanya memperkaya sejarah klub, tetapi juga mengerek standar profesionalisme sepak bola Indonesia. Dengan tiga laga tersisa, Persib diharapkan tetap fokus, sementara Bobotoh diimbau merayakan dengan bijak. Kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari ambisi lebih besar di kancah Asia. Selamat, Maung Bandung!
Sumber:
- Berita terkini dari Bola.net, Detik.com, Espos.id, Radar Bandung, dan Viva.co.id
- Unggahan di X dari @IndostransferFC, @SiaranBolaLive, dan @persib