Masa Pensiun Tanpa Uang Pesangon, Ini Cara Mengatasinya!

1 week ago 19

Apa yang terjadi jika Anda terpaksa pensiun tanpa uang pesangon? Apa dampaknya? Lalu bagaimana Anda bisa menyiapkan masa pensiun yang aman meskipun tanpa pesangon? 

Simak penjelasannya di artikel berikut ini ya!

Summary:

  • Karyawan yang memasuki masa pensiun umumnya masih berhak atas uang pesangon namun bisa saja kehilangan hak tersebut jika ada ketentuan khusus dari perusahaan. 
  • Ketiadaan pesangon saat pensiun dapat menimbulkan tekanan finansial, emosional, dan bahkan sosial bagi pensiunan.
  • Meski tanpa pesangon, Anda tetap bisa meraih pensiun yang aman dan sejahtera asalkan mempersiapkannya dengan bijak sejak sekarang.

Fenomena Karyawan Pensiun Tanpa Pesangon

Seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta bekerja selama lebih dari 25 tahun. Perusahaan tersebut tidak memiliki peraturan perusahaan yang mengatur usia pensiun maupun hak-hak pensiun, serta tidak menyisihkan dana pensiun.

Akibatnya, karyawan dapat bekerja hingga merasa tidak sanggup lagi dan mengundurkan diri. Ketika mengundurkan diri karena usia lanjut, perusahaan tidak memberikan pesangon, melainkan hanya uang jasa yang besarannya tidak berdasarkan masa kerja, melainkan ditentukan sepihak oleh pemilik usaha, biasanya setara 1–2 bulan gaji.

Bayangkan Anda telah mengabdi puluhan tahun di sebuah perusahaan, lalu tiba-tiba saat memasuki usia pensiun, Anda pulang tanpa membawa uang pesangon. Situasi ini bukan sekadar mimpi buruk, tapi kenyataan yang dialami sebagian pekerja di Indonesia1.

Sebagaimana telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku, karyawan yang mencapai usia pensiun otomatis berhak atas pesangon dan/atau manfaat pensiun yang berkaitan dengan PHK tersebut.

Lebih lanjut, menurut Pasal 56 PP 35/2021 pekerja/buruh yang memasuki usia pensiun maka berhak atas uang pesangon sebesar 1,75 kali, uang penghargaan masa kerja (UPMK) sebesar 1 kali, dan uang penggantian hak (UPH) berdasarkan lama masa kerja karyawan.

Peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dapat mengatur hak-hak karyawan yang lebih tinggi dari ketentuan minimum yang diatur dalam PP 35/2021.

Jika perusahaan telah mendaftarkan karyawan ke program dana pensiun sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, iuran yang dibayarkan oleh perusahaan dapat diperhitungkan sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban atas uang pesangon, UPMK, dan UPH.

Ketentuan khusus dalam perjanjian kerja atau PKB juga dapat menentukan hak pesangon karyawan yang memasuki usia pensiun.

Ada kemungkinan kasus tertentu karyawan tidak mendapatkan pesangon. Misalnya, perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan penundaan pembayaran pesangon atau jika karyawan melakukan pelanggaran berat yang membuat mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pesangon.

Kasus karyawan yang pensiun tanpa menerima pesangon menunjukkan pentingnya keberadaan peraturan perusahaan yang jelas mengenai usia pensiun dan hak-hak yang menyertainya.

Oleh karena itu, karyawan perlu memahami ketentuan hukum tersebut untuk memastikan kesejahteraan pekerja di masa pensiun. Khususnya bagi yang mengandalkan pesangon sebagai modal hidup setelah pensiun.

[Baca Juga: Ini Daftar Peraturan dan Persiapan Pensiun Karyawan Swasta]

3 Dampak Pensiun Tanpa Pesangon  

Pensiun tanpa pesangon bisa berdampak besar, terutama bagi Anda yang tidak memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Berikut ini beberapa konsekuensinya: 

#1 Bergantung Pada Anak atau Keluarga 

Tanpa dana cadangan, banyak pensiunan akhirnya bergantung pada anak-anak atau kerabat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hal ini tidak hanya membebani finansial anak, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan keluarga. Ketergantungan ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan tekanan emosional bagi kedua belah pihak.

Jika Anda ingin belajar untuk menyiapkan dana pensiun agar tidak bergantung pada anak, Anda dapat belajar melalui Online Course Panduan Praktis Pensiun Bahagia, Sejahtera, dan Sehat dari Finansialku!

online course pensiun

#2 Sulit Memenuhi Kebutuhan Dasar 

Pensiun bukan berarti pengeluaran berhenti. Biaya makan, listrik, kesehatan, hingga kebutuhan darurat tetap berjalan.

Tanpa penghasilan tetap dan tanpa pesangon, pensiunan bisa kesulitan mencukupi kebutuhan dasar. Apalagi, di usia lanjut, kebutuhan kesehatan biasanya meningkat dan biaya medis tidaklah murah.

#3 Tidak Punya Modal Usaha atau Investasi 

Banyak orang berharap pesangon bisa menjadi modal usaha kecil atau investasi pasca pensiun. Namun jika pesangon tidak diberikan, impian tersebut bisa pupus. Tanpa modal, peluang untuk tetap produktif secara ekonomi pun mengecil.

Strategi Pensiun Tanpa Pesangon yang Aman dan Sejahtera

Meski terdengar menakutkan, kondisi pensiun tanpa pesangon bisa diantisipasi. Dengan perencanaan yang tepat sejak dini, Anda tetap bisa menikmati masa tua yang sejahtera dan bebas dari beban finansial. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan: 

#1 Mulai Investasi Sejak Dini 

Investasi adalah kunci utama jika Anda tidak ingin menggantungkan hidup pada pesangon. Anda dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan jangka panjang, seperti reksa dana, saham, emas, atau properti. Semakin dini Anda memulai, semakin besar potensi hasilnya karena efek compounding

[Baca Juga: 5 Cara Jadi Kaya Saat Pensiun, Masa Tua Anti Kekurangan]

#2 Bangun Dana Pensiun Mandiri 

Sebisa mungkin, jangan hanya mengandalkan dana pensiun dari perusahaan atau BPJS Ketenagakerjaan. Anda dapat membangun dana pensiun mandiri, misalnya dengan membuka rekening tabungan khusus atau menggunakan produk pensiun swasta seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Idealnya, Anda perlu mengalokasikan minimal 10% dari penghasilan bulanan untuk dana pensiun ini.

Jika merasa kesulitan dalam membangun dana pensiun mandiri, Anda dapat melakukan Konsultasi Dana Pensiun dengan perencana keuangan Finansialku.

Perencana keuangan kami yang bersertifikat dan berpengalaman dapat memberikan strategi yang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuan pensiun yang diinginkan.

Segera buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!

konsul - DANA PENSIUN Q3 23

#3 Punya Dana Darurat yang Memadai 

Dana darurat menjadi pelindung utama jika terjadi hal tak terduga, seperti PHK mendadak atau kebutuhan medis mendesak sebelum masa pensiun. Tidak hanya itu, meskipun sudah pensiun, memiliki dana darurat tetap penting. 

Saat pensiun, Anda mungkin tidak lagi memiliki penghasilan tetap, tetapi berbagai kebutuhan mendesak tetap bisa muncul, seperti biaya kesehatan yang meningkat, perbaikan rumah mendadak, atau membantu anggota keluarga yang mengalami kesulitan.

Dana darurat akan menjadi bantalan finansial agar Anda tidak perlu menjual aset, menarik investasi sebelum waktunya, atau berutang untuk mengatasi situasi-situasi tak terduga tersebut.

#4 Tetap Produktif dengan Penghasilan Tambahan 

Sebelum pensiun, Anda sebaiknya mulai membangun sumber penghasilan pasif, seperti bisnis kecil, freelance, atau investasi properti.

Dengan begitu, saat pensiun tiba, Anda masih memiliki sumber pemasukan yang bisa menopang kebutuhan hidup.

#5 Evaluasi dan Kurangi Gaya Hidup Konsumtif 

Transisi dari status sebagai pekerja aktif menjadi pensiunan secara langsung membawa perubahan terhadap pola hidup Anda.

Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi penyesuaian gaya hidup yang kemungkinan besar akan berbeda dibandingkan saat masih menjalani kehidupan sebagai karyawan aktif.

#6 Pahami dan Rencanakan Hak-Hak Ketika Pensiun 

Sebagai karyawan, Anda perlu mempelajari dan memahami hak-hak Anda sebagai pekerja. Langkah ini dapat dimulai dengan memeriksa kembali perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk memastikan apakah Anda berhak atas pesangon pensiun2.

Jika tidak ditemukan ketentuan yang mengatur hal tersebut, maka Anda disarankan untuk mendiskusikannya secara langsung dengan pihak HRD, agar dapat menyiapkan alternatif perencanaan keuangan sedini mungkin.

[Baca Juga: Pahami Aturan Uang Pensiun di Indonesia Biar Makin Matang!]

Simulasi Menyiapkan Pensiun jika Tanpa Pesangon 

Misalnya Anda berusia 30 tahun dan ingin pensiun di usia 55 tahun. Anda memperkirakan kebutuhan dana pensiun sebesar Rp5 miliar untuk mencukupi kebutuhan hidup selama 20 tahun pasca pensiun. Artinya, Anda punya waktu 25 tahun untuk menyiapkan dana tersebut.

Jika Anda mulai menabung dan berinvestasi sejak sekarang, berikut simulasi kasar:

  • Target Dana Pensiun: Rp5.000.000.000
  • Periode: 25 tahun
  • Asumsi imbal hasil investasi: 10% per tahun (rata-rata reksa dana saham)

Dengan kalkulator finansial, Anda perlu menabung sekitar Rp3.500.000–Rp4.000.000 per bulan secara konsisten selama 25 tahun untuk mencapai target tersebut.

Jika Anda baru mulai di usia 40 tahun, jumlah tabungan bulanan yang perlu disisihkan akan meningkat dua kali lipat lebih karena waktu yang lebih singkat.

Dengan memiliki gambaran seperti ini, Anda bisa membuat perencanaan yang realistis dan menyesuaikan strategi berdasarkan kemampuan finansial saat ini.

Gunakan Kalkulator Dana Pensiun Finansialku atau konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai jumlah yang perlu dikumpulkan jika Anda pensiun tanpa pesangon.

[Baca Juga: Syarat Dapatkan Pesangon Karyawan Pensiun dan Simulasi Hitungnya]

Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah siap menghadapi pensiun tanpa pesangon? Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-teman lain yang ingin pensiun aman dan sejahtera. Terima kasih.

Referensi Tambahan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|