Asal Usul Candlestick
Candlestick pertama kali digunakan di Jepang sekitar abad ke-17 untuk memperhitungkan pergerakan harga beras. Pelopor dari metode ini adalah seorang pedagang beras bernama Munehisa Homma.
Dalam trading, pola candlestick biasanya hanya diikuti oleh koreksi jangka pendek saja. Pola-pola tersebut sangat berguna bagi para trader yang ingin memanfaatkan peluang koreksi.
Namun, tak menutup kemungkinan dapat menajadi pembalikan tren untuk jangka panjang.
[Baca juga: Mengenal Candlestick yang Wajib Dipahami Para Trader Saham]
Jenis Pola Candlestick dan Cara Membacanya
Candlestick merupakan grafik paling komprehensif karena mampu memperlihatkan berbagai data yang diperlukan trader.
Misalnya, harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi sampai harga terendah yang terjadi pada periode yang kita pilih.
Jika harga penutupan (close) di atas harga pembukaan (open) maka candlestick akan diberi warna hijau atau putih. Artinya harga tersebut sedang bergerak naik atau “Bullish“.
Jika harga penutupan (close) di bawah harga pembukaan (open) maka candlestick akan diberi warna merah atau hitam. Artinya harga tersebut sedang bergerak turun “Bearish“.
[Baca Juga: Mengenal Line Chart, Bar Chart, dan Candlestick Chart Pada Saham]
Ada 5 macam pola candlestick yang harus kita ketahui karena paling sering memberikan profit yaitu:
#1 Pin Bar/Hammer
Pola candlestick hammer
Pin Bar/Hammer merupakan jenis pola candlestick yang paling popular. Pola candlestick ini memiliki panjang shadow 1,5 kali dari body. Akan tetapi kita harus melihat konfirmasi reversal dari candle setelahnya.
#2 Tweezer Candle
Pola candlestick tweezer
Untuk melihat Tweezer Candle confirmation kita harus melihat candle setelahnya akan memiliki posisi low tertahan di harga yang sama. Tweezer candle bukan hanya hammer yang kembar akan tetapi full candle pun kita anggap sebagai tweezer.
[Baca Juga: Psikologi Trading, Pentingkah Untuk Dipahami Para Traders?]
#3 Engulfing Candle
Pola candlestick engulfing
Candlestick ini terlihat seperti candle yang memakan candle sebelumnya. Dan ini merupakan indikasi perlawanan trend yang sangat kuat baik secara bullish maupun bearish.
[Baca juga: Market Bearish? Jangan Panik! Baca Tips Berikut Ini!]
#4 Three White Soldier & Black Crows
Pola candlestick white soldiers dan black crows
Three white soldiers terbentuk ketika long bullish candle mengikuti downtrend sekaligus menunjukkan bahwa pembalikan arah mulai terjadi.
Supaya pola dianggap valid, candlestick kedua harus lebih besar dari badan candlestick sebelumnya dan harga penutupan juga mendekati harga tertingginya dan diatas bodi hampir tidak memiliki shadow.
Candlestick ketiga untuk mengkonfirmasi harus berbentuk sama dengan candlestick kedua dan memiliki shadow kecil atau tidak mempunyai shadow sama sekali.
Three black crows adalah kebalikan dari three white soldier. Pola Ini terbentuk ketika tiga bearish candle mengikuti pola uptrend yang kuat, ini menunjukkan kalau pembalikkan arah harga mulai terjadi.
[Baca Juga: 5 Indikator Teknikal Analisis Paling Penting Untuk Trader Pemula!]
#5 Morning Star & Evening Star
Pola candlestick morning star dan evening star
Untuk mengkonfirmasi candlestick morning star dan evening star kita harus bersabar dan mencermati candlestick pertama, yaitu candlestick bearish yang mana adalah bagian dari sebuah downtrend.
Candlestick yang kedua adalah candlestick yang memiliki body yang lebih kecil, bisa candlestick bullish ataupun bearish. Dan di candlestick ketiga adalah candlestick bullish yang lebih panjang daripada candlestick kedua.
Panjangnya tidak perlu sama dengan candlestick pertama, namum posisi harga penutupanya harus melebihi setengah dari body candlestick pertama. Inilah konfirmasi terbentuknya pola morning star.
Perlu diingat bahwa pola – pola yang disebutkan di atas merupakan indikasi. Berikut beberapa hal yang Sobat perlu pertimbangkan dalam keputusan trading:
- Selalu konfirmasi dengan indikator lain: RSI, MACD, atau volume.
- Jangan gunakan di time frame terlalu rendah (terlalu banyak noise).
- Backtest pola di saham yang Sobat minati.
Apabila Anda ingin belajar dan memahami trading melalui pola candlestick seperti di atas, Anda bisa mengikuti Program Pendampingan Investasi (Bookplan) dari Finansialku.
Anda akan dibantu oleh ahli keuangan dan investasi dalam memahami investasi sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan tentunya.
Segera daftar programnya melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!
Cara Membaca Candlestik Trading Saham
Grafik candlestick menampilkan empat jenis harga yang menjadi acuan dalam menganalisis pergerakan saham.
Dengan memperhatikan keempat harga ini, para investor dan trader dapat memahami dinamika harga suatu saham dalam periode tertentu.
Cara membaca candlestick trading saham
Empat komponen harga yang ditampilkan dalam grafik candlestick adalah:
Open: Harga saham saat pasar mulai dibuka.
Low: Harga terendah yang tercatat selama sesi perdagangan berlangsung.
High: Harga tertinggi yang tercatat dalam sesi perdagangan hari itu.
Close: Harga saham saat pasar ditutup pada hari tersebut.
[Baca juga: Mengenal Candlestick: Senjata Menavigasi Pasar Saham yang Fluktuatif]
Belajar banyak mengenai investasi melalui Online Course Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses dari Finansialku dengan cara klik banner di bawah!
Tingkatkan Pengetahuan Investasi Anda
Setelah mengetahui bagaimana cara membaca candlestick trading saham, sekarang Anda sudah bisa mencoba menganalisis pola candlestick dari beberapa saham yang ada.
Namun perlu diingat, jika Anda masih pemula sangat disarankan untuk melakukan konsultasi review investasi dengan financial planner agar lebih terjamin.
Hubungi Whatsapp 0851 5897 1311 untuk mendaftarkan diri dan bertanya-tanya perihal konsultasi!
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bisa memberikan manfaat. Jika ada yang ingin kamu diskusikan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH