
SULTRAKINI.COM: KOLAKA TIMUR – Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka Timur terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebagai langkah konkret, dinas tersebut menggelar program pembekalan bagi Guru Pendamping Khusus (GPK) dengan menghadirkan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Tenggara, Junaiddin Pagala, S.T., M.T., sebagai narasumber utama. Kegiatan yang berlangsung pada tahun 2024 ini bertujuan membekali para guru dengan keterampilan dan pengetahuan dalam mendampingi siswa ABK agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tingginya Kebutuhan Guru Pendamping Khusus
Berdasarkan hasil screening awal di sekolah-sekolah di Kolaka Timur, terdeteksi sebanyak 126 siswa penyandang disabilitas. Namun, angka tersebut masih bersifat sementara karena belum melalui pemeriksaan medis untuk menentukan jenis disabilitasnya secara spesifik. Dengan kondisi ini, kehadiran Guru Pendamping Khusus menjadi krusial dalam memastikan setiap siswa ABK mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan inklusif, Kolaka Timur menjadi kabupaten pertama di Sulawesi Tenggara yang melaksanakan program peningkatan kompetensi pendamping ABK. Pada tahun 2024, pemerintah daerah telah membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial. ULD berperan dalam memberikan layanan asesmen, pendampingan psikologis, serta dukungan terapi bagi siswa ABK.
Pelatihan dan Magang di LKP Teachers Grow
Kegiatan pembekalan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka Timur, Drs. Syafruddin, M.Pd., yang menekankan pentingnya peran GPK dalam mendukung pendidikan inklusif. Ia mengapresiasi dedikasi para guru yang terpilih dan berharap program ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi ABK di Kolaka Timur.
Sebanyak 25 guru terpilih mengikuti program ini setelah melalui proses asesmen oleh tim dari LKP Teachers Grow, Depok, Jawa Barat. Para peserta berasal dari sekolah-sekolah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus di Kabupaten Kolaka Timur. Mereka akan mendapatkan kesempatan memperdalam wawasan tentang pendidikan inklusif, teknik pendampingan, serta strategi pembelajaran yang efektif bagi siswa ABK.
Sebagai bagian dari program ini, peserta akan menjalani magang selama satu minggu di LKP Teachers Grow, Depok. Magang ini mencakup pelatihan praktis, observasi langsung, serta bimbingan dari para pakar pendidikan inklusif. Diharapkan, pengalaman ini dapat membantu para guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif ketika kembali ke sekolah masing-masing.
Materi dari Kepala BPMP Sultra
Dalam sesi utama, Kepala BPMP Sulawesi Tenggara, Junaiddin Pagala, S.T., M.T., menyampaikan materi mengenai penerimaan dan pengelolaan keberagaman peserta didik. Ia mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dalam mengembangkan pendidikan inklusif.
“Kabupaten Kolaka Timur telah menjadi pelopor dalam aksi nyata peningkatan kompetensi pendamping ABK di Sulawesi Tenggara. Ini adalah langkah luar biasa dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Selain membahas konsep pendidikan inklusif, ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah, orang tua, dan komunitas dalam mendukung perkembangan ABK. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan setiap anak berkebutuhan khusus dapat berkembang secara optimal sesuai potensinya.
Harapan dan Tindak Lanjut
Melalui program ini, diharapkan para guru pendamping khusus dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya. Dengan kombinasi teori dan praktik, mereka dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Komitmen Kolaka Timur dalam mendukung pendidikan inklusif juga diharapkan terus berlanjut melalui berbagai kebijakan dan program berkelanjutan. Dengan dukungan dari BPMP Sultra, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, layanan bagi siswa berkebutuhan khusus di Kolaka Timur dapat terus ditingkatkan agar mereka mendapatkan hak pendidikan yang setara dan berkualitas.