Bola Basket Bombana, Siapa Peduli?

7 hours ago 4

Oleh: Syahrir Lantoni (BUR Center)

SULTRAKINI.COM: ADA turnamen bola basket di SOR Bombana. Event ini diberi nama Basketball Bupati Cup dengan tema “100 Day Celebration”. Hampir setiap hari saya datang, menonton, dan tentu saja memberikan dukungan.

Saya hadir pertama kali saat opening ceremony pada 20 Mei 2025. Di hari itu ada dua momen penting: Hari Kebangkitan Nasional dan peringatan genap 60 tahun usia Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si.

Seremoni pembukaannya cukup meriah, apalagi dibuka langsung oleh Pak Bupati. Hadir pula Ketua DPRD Bombana dan Wakil Bupati, masing-masing bersama istri, serta Kapolres, Dandim 1431 Bombana, dan sebagian besar pimpinan OPD.

Jarang-jarang ada event olahraga yang dihadiri lengkap oleh pucuk pimpinan daerah seperti ini. Ada pula tarian kreasi oleh gadis-gadis belia, lengkap dengan letupan mercon dari tangan penari yang menyemburkan puing-puing kertas berwarna.

Secara keseluruhan, tariannya cukup rancak meskipun iramanya bukan beats. Gerakannya memberi semangat, bisa dibilang sebagai pengganti cheerleaders—meskipun fungsinya berbeda, namun cukup menghibur.

Pidato Bupati menarik perhatian saya. Ia menyentak sambil melontarkan humor. Tepuk tangan pun berkali-kali menggema. Dalam sambutannya, ia menyampaikan komitmen untuk melahirkan atlet handal Bombana yang mampu bersaing di tingkat regional dan nasional.

Anak-anak muda, menurutnya, adalah cikal bakal pemimpin. Karena itu, karakter kesatria dan jiwa sportivitas harus dibentuk melalui kompetisi olahraga, termasuk bola basket yang memang identik dengan anak muda.

Bupati juga menyatakan akan berjuang keras untuk mempersiapkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun depan. “Apa pun keadaan kita,” ujar Burhanuddin, “Bombana harus menjadi tuan rumah yang baik dengan prestasi terbaik.”

Tak lupa, Bupati menyampaikan terima kasih kepada panitia yang seluruhnya adalah anak-anak muda. Panitia yang diketuai Sulfan Sultani Burhanuddin ini hanya bekerja beberapa hari, namun semuanya rampung hingga hari H.

Karena itu, Bupati menyatakan apresiasi tinggi dan mengajak masyarakat Bombana untuk terus mendorong serta memacu semangat generasi muda seperti mereka.

Memang tidak mudah menggelar event seperti ini, apalagi mendatangkan tim-tim dari kabupaten lain. Ke depan, dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk pengusaha, sangat diharapkan untuk menyukseskan event semacam ini.

Tema Basketball Bupati Cup 2025 juga menarik, karena event ini digelar tepat di akhir 100 hari kerja pemerintahan Burhanuddin–Ahmad Yani. Pesan yang ingin disampaikan: komunitas bola basket Bombana siap menjadi bagian integral dari pembangunan daerah.

Saya juga datang pada 22 Mei, hari ketiga turnamen. Ada beberapa pertandingan hari itu. Saya menyaksikan dua laga: kategori umum putra dan kategori umum putri.

Mata saya kembali tertuju pada tema. Bagi saya, “100 Day Celebration” bukan sekadar tema sebuah event bola basket, bukan pula hanya karena bertepatan dengan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana. Lebih dari itu, saya menangkap bahwa event ini adalah upaya untuk menjadikan bola basket sebagai olahraga favorit di Bombana.

Sebab, selama ini olahraga bola basket terkesan lesu darah di daerah ini. Bayangkan, dalam lebih dari 10 tahun, baru empat kali turnamen bola basket digelar.

Turnamen pertama diadakan saat Hj. Mashura Ila Ladamai menjabat sebagai Wakil Bupati Bombana, dengan tajuk Gubernur Cup—kebetulan beliau saat itu adalah Ketua Perbasi Sultra.

Turnamen kedua digelar saat Bombana dipimpin oleh Sitti Saleha sebagai Pj Bupati tahun 2017. Nama turnamennya Bombana Cup, namun bukan piala bergilir.

Yang ketiga adalah turnamen bola basket pelajar putri bernama Bombana Cup, dilaksanakan di masa Pj Bupati Ir. H. Burhanuddin, M.Si, bertempat di SMAN 3 pada tahun 2023.

Turnamen keempat adalah yang sedang berlangsung sekarang ini. Untuk pertama kalinya, memakai nama Bupati Cup dan memiliki tema yang spesifik.

Perlu dicatat, dari empat event basket tersebut, dua di antaranya terjadi di masa kepemimpinan Ir. H. Burhanuddin, baik sebagai Pj Bupati maupun sebagai bupati definitif. Keduanya pun dibuka langsung olehnya.

Dari keempat turnamen itu, tiga di antaranya berlangsung di bawah kepemimpinan Ketua Perbasi Bombana, Heryanto. Sayangnya, beberapa bulan lalu, sebelum kejuaraan ini digelar, Heryanto mengundurkan diri dari jabatannya.

Di masa transisi kepengurusan ini, penting untuk segera menggelar Musda Perbasi Bombana guna memilih ketua definitif beserta kepengurusan lengkapnya. Pilihlah yang segar, punya leadership, menjiwai, dan mencintai bola basket.

Kepengurusan Perbasi Bombana yang segar, solid, dan lincah akan menjadi titik tolak masa depan bola basket di Wonua Bombana.

Dengan pengurus seperti itu, gerakan kampanye dan penyelenggaraan event bola basket akan semakin mudah. Apalagi, Bupati Bombana tampak siap “pasang badan” demi kemajuan olahraga bola basket di wilayahnya.

Mengapa harus bola basket? Bukankah banyak cabang olahraga lain yang juga butuh perhatian? Misalnya sepak bola, futsal, bulu tangkis, atau voli?

Jawabannya sederhana. Cabang-cabang tersebut sudah cukup populer. Kini saatnya bola basket juga dipopulerkan, agar perkembangan olahraga tidak timpang antar-cabang.

Tidak mudah memang memajukan bola basket di Bombana. Olahraga ini lebih populer di kalangan pelajar. Bagi mereka, bermain basket adalah gaya hidup.

Sayangnya, eksistensi bola basket seolah terkungkung di balik pagar sekolah. Permainan hanya dilakukan bersama teman dan disaksikan oleh warga sekolah. Itu pun kalau ada pertandingan antarkelas.

Padahal sesungguhnya, lewat bola basket, para pelajar ingin mengekspresikan diri pada skala yang lebih luas—pada turnamen-turnamen besar yang ditonton masyarakat umum.

Sayangnya, kejuaraan bola basket nyaris tak ada. Klub-klub bola basket pun seperti dalam pepatah: “hidup segan, mati tak mau.”

Cikal bakal atlet bola basket ada di lingkungan sekolah. Maka, sekolah menjadi pintu masuk pembinaan. Libatkan kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga, dan Dinas Pendidikan. Lebih jauh lagi, jadikan bola basket sebagai olahraga wajib di sekolah, bahkan diberi nilai di rapor.

Untuk memopulerkannya, perbanyak turnamen. Buat event semeriah mungkin agar menarik perhatian. Kalau perlu, penonton pun diberi doorprize. Tinggal teknisnya saja yang diatur.

Untuk semua itu, memang Bupati dan jajarannya harus memberi perhatian lebih. “Pasang badan” jika ada hambatan. Di situlah terlihat siapa yang benar-benar peduli.***

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|