Sensor Infra Merah dan Pelatihan Pencatatan Keuangan bagi Usaha Hidroponik Nuri Horti dan Siswa SMK Pertanian

7 hours ago 2

SULTRAKINI.COM: KENDARI-Pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan KKN tematik merupakan kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (https://uho.ac.id). Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak pada masyarakat yang menjadi capaian dalam program Kampus Berdampak yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Prof. Dr. Santiaji Bande, S.P., M.P. sebagai ketua tim KKN Tematik yang beranggotakan Prof. Ir. Mustarum Musaruddin, S.T., MIT., Ph.D., Dr. Asmar Hasan, S.P., M.P., Hadi Sudarmo, S.P., M.Si., Agustono Slamet, S.P., M.P., Nur Isnaini Ulfa, S.Si., M.Si., dan Muhammad Botek, S.P., M.P. Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik tahap pertama yakni penggunaan infra merah dalam mendeteksi tanaman sehat atau tidak sehat dan digitalisasi pencatatan keuangan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Nuri Horti pada tanggal 21 September 2025.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan berupa penggunaan sensor infra merah dalam mendeteksi kesehatan tanaman yang langsung dipraktikkan pada usaha hidroponik. Jika hasil pengambilan gambar tanaman terlihat cerah maka tanaman dapat dinyatakan sehat. Sebaliknya, jika tidak cerah maka tanaman dinyatakan tidak sehat. Hal ini memudahkan petani dalam pengamatan kesehatan tanaman dengan areal tanam yang luas.

Kemudian dilanjutkan dengan penggunaan aplikasi pencatatan keuangan sehingga memudahkan petani dalam mengelola keuangan usahataninya, terutama pada sisi penerimaan dan pengeluaran yang akan terlihat per hari, per minggu, per bulan, dan per tahun. Penggunaan catatan keuangan digital akan memperlihatkan komposisi pengeluaran dan penerimaan terbesar baik secara harian hingga tahunan.

Pelatihan tersebut dihadiri oleh pemilik Hidroponik Nuri Horti dan siswa SMK Pertanian yang terdiri dari SMK 5 Bombana, SMK 8 Bombana, SMK 4 Muna Barat, SMK 6 Kolaka, dan SMK 10 Konawe Selatan. Mereka antusias mengikuti pelatihan sampai berakhir. Kegiatan pelatihan dimulai dari penyampaian materi hingga praktik. Pada dasarnya, mereka belum mengetahui penggunaan sensor infra merah dan aplikasi pencatatan keuangan, sehingga menjadi pengetahuan dan keterampilan baru bagi peserta pelatihan.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|