FEB UHO Dorong Mahasiswa Jadi Wirausaha Muda Melalui Seminar UMKM dan Festival Reaksi

1 day ago 7

SULTRAKINI.COM: KENDARI— Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo menggelar Seminar Nasional bertajuk “Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM” dengan menghadirkan Dr. Asraf, S.E., M.M., Sekretaris Forum UMKM Sultra sebagai narasumber utama. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pelataran UMKM FEB yang berlangsung dua hari, 5–6 Desember, menampilkan berbagai produk mahasiswa dan pelaku usaha lokal.

Seminar pada pagi hari ini dilakukan di Studio Mini FEB UHO ini menjadi salah satu program yang mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), khususnya dalam mendorong lulusan agar siap bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan setelah lulus.

Wakil Dekan I FEB UHO, Dr. La Ode Suriadi, S.E., M.Si., mengapresiasi antusiasme mahasiswa dan menilai seminar ini sangat relevan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU).

“Seminar tadi sangat positif dan menjadi harapan kami untuk mendukung IKU. Mahasiswa idealnya dalam enam bulan setelah lulus sudah bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi. Kegiatan seperti ini mempersiapkan mereka lebih awal,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa peluang kerja formal semakin terbatas, sehingga teknologi dan marketplace menjadi jalan cepat bagi generasi muda untuk memulai usaha.

“Sekarang tidak perlu toko fisik. Marketplace banyak, tinggal dimanfaatkan. Mahasiswa bisa mulai dari rumah,” ujarnya.

Dr. Suriadi juga mengingatkan bahwa mahasiswa seharusnya mulai mencoba berwirausaha sejak semester 6, bukan menunggu setelah lulus.

Mahasiswa, lanjutnya, harus mulai melakukan riset produk, memahami kebutuhan pasar, hingga menyiapkan konsep usaha yang bisa langsung diimplementasikan setelah lulus.

Menurutnya, peningkatan kapasitas UMKM sejalan dengan program strategis pemerintah, termasuk akses pendanaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini semakin digalakkan.

“Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM sangat fokus mendorong UMKM. Bank-bank juga didorong untuk menyalurkan dana KUR. Ini harus dimanfaatkan mahasiswa,” tutupnya.

Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan menggelar Festival Reaksi, ajang tahunan yang menjadi ruang ekspresi bagi mahasiswa.

Ketua panitia Seminar dan Festival, Muh. Irsal, menjelaskan bahwa Festival Reaksi terinspirasi dari keresahan senior-senior terdahulu terhadap minimnya ruang akademik dan kreativitas di jurusan tersebut sehingga membuat Organisasi HMJ.

“Senior-senior dulu membentuk kelompok perdamaian karena ruang akademik terasa sempit. Maka Festival Reaksi dibuat untuk menghidupkan kembali himpunan dan memberi mahasiswa panggung ekspresi,” katanya.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan resmi yang ketiga, dengan dukungan anggaran dari fakultas.

Festival Reaksi 2025 berlangsung selama dua hari dengan rangkaian kegiatan yang padat:

Hari Pertama (5 Desember)

Pembukaan dan seminar nasional

Pelataran UMKM dengan 10 stand

Lomba e-sports: Free Fire dan Mobile Legends

Lomba PS3 (PES/BEST)

Hiburan panggung ekspresi

Hari Kedua (6 Desember)

Hiburan pagi

Lomba lanjutan

Stand UMKM di pelataran jurusan

Panggung ekspresi hingga pukul 22.00

Hiburan penutup

Peserta lomba bersifat umum, sementara pengisi panggung berasal dari berbagai jurusan ekonomi.

Meski persiapannya singkat, panitia tetap berhasil menyelenggarakan acara dengan baik.

“Festival besar seperti ini biasanya butuh 3–4 bulan. Tahun ini kami hanya punya 1 bulan, itu tantangan terbesar,” kata Irsal.

Total peserta dari seminar dan lomba diperkirakan mencapai 250 orang lebih.

Ketua panitia berharap Festival Reaksi terus menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang.

“Kami berharap festival ini tetap berlangsung tiap tahun. Dukungan birokrasi sangat berarti dan semoga tahun depan lebih besar lagi,” ujarnya.

Wakil Dekan I juga berharap kegiatan ini nantinya dapat didukung tidak hanya oleh fakultas, tetapi juga sponsor eksternal agar pembinaan UMKM kampus semakin meluas dan berdampak.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|