Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan, Ratusan Perempuan Turun Bersuara

1 day ago 5

SULTRAKINI.COM: KENDARI— Ratusan perempuan dari berbagai komunitas memadati kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Balai Kota Kendari dalam rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Sabtu (6/12/2025). Kegiatan yang dipimpin langsung Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, itu diawali dengan jalan sehat mengelilingi area RTH, melintas kawasan eks MTQ, lalu kembali ke titik awal.

Pemerintah menargetkan sebanyak 1.500 perempuan akan berkumpul dalam kampanye dan aksi kolektif ini. Peserta berasal dari berbagai elemen, mulai dari organisasi masyarakat sipil, PKK, unsur eksekutif, komunitas kampus, hingga masyarakat umum. Mereka bersama-sama menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan bahwa seluruh bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan harus diberantas dari Kota Kendari.

“Pada prinsipnya, momentum yang kita laksanakan hari ini memberikan harapan besar bagi seluruh perempuan di Kota Kendari. Kita saling menyayangi, kita berantas kekerasan terhadap perempuan di Kota Kendari ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa perempuan Kendari harus menjadi sosok yang kuat dan berani melawan kekerasan.

“Kita sebenarnya tidak sadari, tetapi saya rasa seluruh perempuan di Kendari ini adalah perempuan yang berani melawan,” bebernya.

Namun, Siska juga mengingatkan mengenai konflik antarperempuan yang belakangan kerap terjadi.

“Kita basmi seluruh hal-hal yang tidak baik terhadap sesama perempuan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, Fitriani Sinapoy, menjelaskan bahwa kampanye ini merupakan rangkaian peringatan internasional 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Pemerintah Kota Kendari menggandeng berbagai komunitas perempuan dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga organisasi pemerhati perempuan.

Fitriani menegaskan bahwa kampanye ini penting dilakukan karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Kendari masih terus terjadi.

Berdasarkan data UPTD PPA Kota Kendari per minggu pertama Desember 2025, tercatat 17 kasus kekerasan terhadap perempuan, sementara kasus kekerasan terhadap anak mencapai 41 kasus.

“Ini bukan sekadar angka, tetapi perhatian penting bagi kita. Satu kasus saja seharusnya tidak boleh terjadi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa setiap kasus kekerasan berarti ada korban dan pelaku yang terdampak, sehingga upaya pencegahan harus semakin diperkuat.

“Karena kalau kita berbicara kekerasan, berarti kita berbicara korban dan pelaku. Bisa saja satu pelaku korbannya banyak, atau pelakunya banyak korbannya satu. Itu sebabnya kampanye anti kekerasan ini harus terus kita gaungkan. Kalau perlu, tidak ada lagi kekerasan di Kota Kendari,” tutup Fitriani.

Kampanye ini diharapkan menjadi langkah kolektif memperkuat perlindungan perempuan di Kota Kendari serta mendorong terciptanya lingkungan yang aman, bebas kekerasan, dan penuh solidaritas antarperempuan.

Laporan: Riswan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|