Pengertian Wealth Preservation: Strategi Melindungi Kekayaan dari Inflasi dan Risiko Masa Tua

1 week ago 14

Memahami pengertian wealth preservation dapat membantu Anda menjaga kekayaan, menciptakan penghasilan pasif hingga merancang masa pensiun yang lebih aman dan terencana. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian wealth preservation, pentingnya bagi dana pensiun, strategi aplikatif, hingga simulasi nyata untuk Anda dalam merencanakan masa depan finansial.

Summary:

  • Wealth preservation adalah strategi pelestarian kekayaan yang bertujuan menjaga nilai aset dari inflasi dan risiko finansial lainnya agar kekayaan tetap bernilai dan dapat diwariskan.
  • Langkah-langkah untuk melestarikan kekayaan diantaranya seperti diversifikasi portofolio dan investasi anti-inflasi.
  • Anda perlu membangun portofolio yang mampu tumbuh denga naman melalui alokasi investasi dan proteksi yang seimbang.

Pengertian Wealth Preservation

Wealth preservation atau pelestarian kekayaan adalah serangkaian strategi finansial yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan nilai aset atau kekayaan seseorang dari risiko penurunan nilai, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi.

Tujuan utama dari wealth preservation bukan sekadar memperbanyak kekayaan, tetapi memastikan bahwa nilai aset tetap terjaga untuk jangka panjang, terutama hingga masa pensiun dan bahkan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Berbeda dengan wealth accumulation (akumulasi kekayaan) yang fokus pada pertumbuhan aset, wealth preservation lebih mengutamakan stabilitas dan keamanan kekayaan yang telah diperoleh.

Strategi ini menjadi krusial bagi Anda yang sudah memasuki usia matang atau mendekati masa pensiun, karena fokus finansial mulai bergeser dari mengejar pertumbuhan agresif menjadi menjaga apa yang telah dimiliki.

[Baca Juga: Wealth Management: Bagaimana Menangani Karyawan yang Tidak Siap Pensiun]

Pentingnya Wealth Preservation untuk Menjaga Dana Pensiun

Setelah menghabiskan puluhan tahun bekerja dan menabung untuk masa pensiun, pasti Anda berharap dapat menikmati hari tua dengan tenang.

Namun, tanpa strategi wealth preservation yang tepat, nilai dana pensiun bisa tergerus oleh berbagai risiko finansial seperti inflasi, volatilitas pasar, dan biaya hidup yang meningkat.

Bayangkan jika Anda memiliki dana pensiun sebesar Rp1 miliar pada usia 55 tahun. Tanpa perlindungan yang baik, nilai riil dari dana tersebut dapat berkurang secara signifikan dalam 10–20 tahun akibat inflasi.

Inilah mengapa wealth preservation sangat penting agar dana pensiun tetap bernilai, mencukupi kebutuhan hidup, dan tidak habis sebelum waktunya.

Wealth preservation juga membantu menghadapi situasi tak terduga seperti biaya kesehatan yang tinggi, krisis ekonomi, atau kebutuhan mendesak keluarga. Dengan strategi yang tepat, dana pensiun tidak hanya aman tetapi juga fleksibel untuk menjawab kebutuhan di masa mendatang.

[Baca Juga: Rahasia di Balik Kekayaan: Menerapkan Mindset Wealth Creation]

Strategi Wealth Preservation agar Tidak Tergerus Inflasi  

Berikut adalah beberapa strategi utama yang dapat diterapkan untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan risiko finansial lainnya:

#1 Diversifikasi Portofolio 

Diversifikasi adalah prinsip utama dalam pelestarian kekayaan. Artinya, jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Anda perlu mengombinasikan berbagai aset seperti saham defensif, obligasi pemerintah, properti, dan emas untuk meminimalkan risiko. Ketika satu aset turun, aset lain dapat menahan kerugian.

#2 Investasi pada Instrumen Anti-Inflasi 

Instrumen seperti obligasi indeks inflasi (inflation-linked bonds), logam mulia seperti emas, dan reksa dana berbasis sektor kebutuhan pokok dapat menjadi pelindung nilai kekayaan dari inflasi. Sebaiknya Anda memilih produk investasi yang stabil namun tetap memberikan imbal hasil positif.

#3 Proteksi melalui Asuransi 

Asuransi jiwa dan kesehatan merupakan bagian penting dari wealth preservation. Biaya kesehatan yang tidak terduga dapat menguras dana pensiun dalam sekejap. Dengan memiliki proteksi asuransi yang memadai, Anda dapat meminimalkan risiko pengeluaran besar di masa tua.

#4 Likuiditas dan Ketersediaan Dana Darurat 

Dana darurat tetap dibutuhkan bahkan di masa pensiun untuk menghadapi kebutuhan tak terduga tanpa harus menjual aset utama. Jadi Anda perlu memastikan sebagian aset Anda berada dalam bentuk yang mudah dicairkan seperti tabungan berjangka atau instrumen pasar uang.

[Baca Juga: Strategi Wealth Management untuk Membangun Kekayaan]

Simulasi Menerapkan Strategi Wealth Preservation

Sebagai contoh, Anda berusia 40 tahun dan memiliki target penghasilan pasif sebesar Rp100 juta per tahun saat pensiun nanti. Anda berencana pensiun pada usia 55. 

Untuk mencapai target tersebut sekaligus menjaga nilai aset yang dimiliki agar tetap relevan di masa depan, Anda perlu strategi wealth preservation yang terarah, seperti berikut:

  • Alokasi investasi: 40% pada instrumen pendapatan tetap, 30% pada emas/logam mulia, 20% pada properti, dan 10% pada saham defensif yang mendatangkan dividen.
  • Proteksi: memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang aktif.
  • Dana darurat: disiapkan sebesar 12 kali pengeluaran bulanan dalam tabungan likuid atau instrumen pasar uang.

Dengan imbal hasil rata-rata 6–8% per tahun, aset Anda tidak hanya memiliki potensi untuk tumbuh, tetapi juga mampu menjaga daya beli dari pengaruh inflasi.

Strategi ini memungkinkan Anda membangun portofolio yang sehat sehingga hasil investasinya dapat dikonversi menjadi penghasilan pasif tahunan sebesar Rp100 juta saat pensiun.

Sebagai gambaran, untuk mendapatkan penghasilan pasif sebesar Rp100 juta per tahun, Anda memerlukan portofolio investasi yang mampu menghasilkan imbal hasil sekitar 6% per tahun.

Maka, dana pensiun yang perlu Anda kumpulkan adalah sekitar Rp1,6–1,7 miliar. Dana ini bisa dicapai dalam 15 tahun dengan investasi bulanan sekitar Rp5 juta–Rp6 juta dalam portofolio yang terdiversifikasi dan terproteksi dengan baik.

Pendekatan melestarikan kekayaan ini tidak sekadar menghasilkan pertumbuhan aset investasi. Namun, lebih penting lagi, bertujuan menjaga keberlanjutan arus kas di masa pensiun tanpa harus mengorbankan nilai pokok aset Anda.

[Baca Juga: Ternyata Begini Strategi Kalau Ingin Pensiun di Usia 40 an]

Amankan Dana Pensiun dengan Perencanaan Keuangan Terbaik 

Wealth preservation bukanlah strategi untuk orang kaya saja. Justru, siapapun yang ingin hidup tenang di masa tua perlu memikirkan cara melindungi kekayaan yang dimiliki hari ini. Dana pensiun yang tidak dilindungi bisa habis lebih cepat dari yang Anda perkirakan.

Mulailah dari sekarang, sebelum terlambat. Karena masa pensiun yang sejahtera tidak datang dari harapan—melainkan dari perencanaan yang matang dan eksekusi yang konsisten.

Dengan bantuan perencana keuangan Finansialku, Anda dapat merancang strategi wealth preservation yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan hidup Anda. 

Buat jadwal konsultasi perencanaan keuangan melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah untuk informasi lebih lanjut!

konsul - DANA PENSIUN Q3 23

Sekian penjelasan tentang wealth preservation yang dapat menjaga nilai kekayaan Anda hingga masa tua. Bagikan artikel ini ke orang terdekat untuk saling bertukar ilmu dan berita dari Finansialku.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|