Belajar keuangan secara mandiri bisa membantu Anda memahami tujuan dan strategi finansial yang benar.
Untuk Anda yang tertarik belajar keuangan, simak ulasan Finansialku berikut sampai habis!
Summary:
- Belajar keuangan bisa dilakukan secara mandiri dengan mengetahui topik yang ingin dipelajari
- Platform seperti youtube dan social media bisa menjadi wadah untuk belajar keuangan otodidak
Kenapa Anda Harus Belajar Keuangan?
Literasi keuangan adalah keterampilan penting untuk mencapai stabilitas finansial dan menghindari masalah seperti utang berlebih serta kebiasaan konsumtif. Sayangnya, pendidikan formal di sekolah dan universitas masih minim dalam hal ini.
Pentingnya belajar keuangan terletak pada kemampuannya mengajarkan pengelolaan uang yang bijak, termasuk membuat anggaran, menabung, berinvestasi, dan mengelola pengeluaran. Hal ini mendorong keputusan finansial yang lebih cerdas dan meminimalkan pemborosan.
Pembiasaan membuat anggaran sejak dini sangat krusial untuk mencegah pengeluaran melebihi pemasukan dan mendorong disiplin menabung.
Belajar keuangan juga berperan besar dalam mencegah masalah finansial di masa depan, seperti penumpukan utang.
Individu dengan literasi keuangan rendah cenderung kesulitan membedakan kebutuhan dan keinginan, berujung pada pembelian barang tidak esensial.
Lebih jauh, kebiasaan ini meningkatkan kesadaran akan investasi. Memahami berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana sejak dini dapat membuka peluang lebih besar untuk mencapai stabilitas finansial di masa depan, sekaligus menghindari jebakan investasi bodong.
Pada akhirnya, belajar keuangan menyiapkan generasi yang lebih mandiri secara finansial. Anak muda yang melek finansial cenderung lebih stabil ekonominya, tidak bergantung pada bantuan finansial pihak lain, dan lebih fokus mencapai tujuan hidup mereka.
Kesulitan dalam Belajar Keuangan
Sejumlah orang menuturkan bahwa mereka mengalami kendala saat belajar keuangan. Umumnya, kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
#1 Kurangnya Pendidikan Keuangan Formal
Kurikulum pendidikan kerap minim bahasan literasi keuangan, mengakibatkan individu tidak dibekali kemampuan esensial seperti penganggaran, investasi, atau pemahaman risiko finansial sejak dini.
Kesenjangan ini membuat banyak orang baru familier dengan konsep tersebut saat atau setelah lulus, sehingga kerap kesulitan mengelola keuangan pribadi di kemudian hari.
Institusi pendidikan semestinya berperan aktif dengan mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam kurikulum atau melalui program tambahan seperti lokakarya.
#2 Minimnya Pengalaman Pribadi dalam Mengelola Keuangan
Ketergantungan finansial pada keluarga sebelum kemandirian pasca-sekolah menghambat pengembangan keterampilan pengelolaan keuangan dasar, seperti menyusun anggaran atau menabung.
Saat individu mulai mandiri, ketiadaan pengalaman ini kerap memicu kesulitan dalam mengatur pengeluaran dan membuat keputusan finansial yang bijak, bahkan berujung pada akumulasi utang atau pemborosan.
#3 Pengaruh Lingkungan Sosial dan Media Sosial
Tekanan sosial dan paparan media sosial sering mendorong perilaku konsumtif. Keinginan untuk mengikuti tren dan gaya hidup glamor yang ditampilkan secara daring memicu pengeluaran impulsif.
Ditambah kemudahan transaksi digital, individu semakin rentan terhadap godaan belanja yang tidak terencana, mengakibatkan kesulitan dalam mengendalikan keuangan pribadi.
Di sisi lain, akses mudah terhadap pinjaman dan kredit tidak diimbangi pemahaman memadai mengenai belajar keuangan, risiko utang, seperti bunga tinggi atau denda keterlambatan.
Hal ini menyebabkan banyak individu terlilit utang konsumtif tanpa perhitungan matang, memperburuk kondisi finansial mereka dan berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang.
#4 Persepsi tentang Keuangan yang Masih Terbatas
Literasi keuangan kerap dianggap hanya relevan saat seseorang telah bekerja atau berpenghasilan tetap.
Pandangan sempit ini membuat banyak individu mengabaikan pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini, padahal kemampuan ini krusial untuk mengelola tunjangan atau penghasilan sampingan.
Ketiadaan pemahaman yang komprehensif, diperparah oleh informasi keuangan yang terlalu teknis, menyulitkan individu untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan finansial masa depan.
[Baca Juga: 15 Pelajaran Keuangan agar Anda Memiliki Pengetahuan Keuangan yang Baik]
5 Cara Mudah Belajar Keuangan Secara Otodidak
Berikut adalah cara belajar keuangan mudah secara mandiri:
#1 Kuasai Penganggaran (Budgeting)
Saat gaji diterima, pahami ke mana aliran dana Anda. Apakah ada alokasi untuk tabungan, atau justru habis untuk konsumsi? Sebelum dana masuk, susun rencana pengeluaran dengan cermat.
Alokasikan dana untuk kebutuhan dan keinginan, namun kendalikan agar tidak berlebihan. Hindari pembelian impulsif; ini adalah fondasi utama dalam mengelola keuangan.
#2 Pahami Tujuan Keuangan Anda
Setiap individu memiliki tujuan finansial yang berbeda, seperti menabung untuk liburan, modal usaha, pendidikan, atau persiapan pensiun. Sebelum merumuskan strategi pengelolaan keuangan, identifikasi dan pahami tujuan akhir Anda dengan jelas.
#3 Pelajari dan Pilih Instrumen Investasi yang Tepat
Berbagai instrumen investasi tersedia, masing-masing dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang bervariasi.
Sebelum berinvestasi, pelajari sistem, mekanisme transaksi, risiko, dan keuntungannya. Setelah memahaminya, pilih instrumen yang selaras dengan tujuan keuangan Anda.
Sebagai ajang belajar keuangan, investasi berisiko rendah seperti deposito bisa menjadi pilihan, sebelum beralih ke instrumen lain seperti reksadana. Ingat, investasi adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan semata-mata untuk memperkaya diri.
#4 Prioritaskan Pembelian yang Cermat dan Bijak
Terapkan prinsip pembelian yang cermat dan bijak, dengan mengutamakan kualitas jangka panjang.
Contohnya, lebih baik berinvestasi pada barang yang mahal namun awet puluhan tahun daripada membeli barang murah yang cepat rusak. Dengan meminimalkan pengeluaran, dana dapat dialokasikan lebih optimal untuk investasi atau tabungan
#5 Lakukan Pengecekan Kondisi Keuangan Secara Berkala
Progres pengelolaan keuangan tidak akan terlihat tanpa pemantauan rutin. Sisihkan waktu setiap hari atau setidaknya beberapa kali seminggu untuk memeriksa kondisi finansial Anda.
Pengecekan berkala akan membantu Anda memahami pola pengeluaran, pendapatan, dan kebiasaan belanja. Dengan informasi ini, Anda dapat melakukan penyesuaian, menyusun rencana tambahan, atau mengevaluasi strategi yang sudah ada.
[Baca juga: 5 Alasan Kita Harus Belajar Keuangan Pribadi]
Capai Financial Freedom dengan Belajar Keuangan yang Baik
Mempelajari keuangan membekali seseorang dengan kemampuan mengelola uang secara bijak, mulai dari menyusun anggaran, menabung, berinvestasi, hingga mengelola pengeluaran, yang pada akhirnya mendorong keputusan finansial yang lebih cerdas dan meminimalkan pemborosan.
Mengingat pentingnya literasi keuangan, Anda dapat memulai perjalanan belajar secara mandiri.
Silakan mulai dengan menguasai penganggaran untuk memahami aliran dana Anda, kemudian identifikasi tujuan keuangan pribadi Anda dengan jelas.
Pelajari dan pilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda, bahkan investasi berisiko rendah seperti deposito bisa menjadi permulaan.
Prioritaskan pembelian yang cermat dan bijak dengan mengutamakan kualitas jangka panjang. Terakhir, lakukan pengecekan kondisi keuangan secara berkala untuk memantau progres dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Untuk mendukung pembelajaran mandiri Anda, manfaatkan berbagai sumber daya seperti buku, kelas online, hingga podcast yang membahas tentang keuangan pribadi.
Cara ini akan perlahan-lahan membantu Anda memahami urgensi menata keuangan pribadi demi masa depan yang lebih cerah.
Jika Anda membutuhkan saran keuangan yang lebih komprehensif, jangan ragu untuk melakukan Konsultasi Perencanaan Keuangan dengan Finansialku.
Mereka dapat membantu Anda melihat peluang investasi berdasarkan profil risiko, manajemen aset, hingga strategi mengumpulkan dana pensiun.
Segera buat jadwal konsultasi melalui Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!
Bagaimana ulasan Finansialku tentang strategi belajar keuangan di atas? Mari sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini!
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak orang yang paham dengan cara belajar keuangan secara mandiri. Terima kasih!
Sumber Referensi:
Studi:
- Syariah Addin, Aris Hidayat, Niken Herawati, dan Lady Diana Wipindyastuti. Desember 2024. Pendidikan Keuangan Untuk Mahasiswa: Tantangan dan Dampaknya terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi, JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan), Vol 7 No. 12. Dompu: STKIP Yapis Dompu
Artikel internet:
- Admin. 21 Februari 2025. Pentingnya Pendidikan Literasi Keuangan bagi Anak Muda. mtsn8sleman.sch.id – http://bit.ly/4njFCZB
- Admin. Tips Mengelola Keuangan secara Efektif ala Raditya Dika. indomobilfinance.com – http://bit.ly/4kTmAaR
Khairina F Hidayati. 04 Mei 2023. Belajar Mengatur Keuangan: Pentingnya dan 10 Tips. glints.com – http://bit.ly/4lnVKrd