Emas dan Bitcoin menjadi dua instrumen investasi yang banyak digandrungi investor era digital. Adakah hubungan harga emas dan Bitcoin?
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Summary:
- Sepanjang tahun 2024, baik emas maupun Bitcoin mencatatkan rekor harga tertinggi
- Harga Bitcoin mengalami kenaikan 117,5% dan harga emas Antam mengalami kenaikan 33%
Pergerakan Harga Emas dan Bitcoin
Tahun 2024 menandai tonggak penting bagi pasar aset digital, khususnya kripto.
Persetujuan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat terhadap Bitcoin sebagai instrumen investasi Exchange-Traded Fund (ETF) pada Januari, diikuti oleh Ethereum pada Mei, memperluas akses investor ke pasar kripto melalui mekanisme investasi yang familier.
Sepanjang tahun 2024, baik emas maupun Bitcoin mencatatkan rekor harga tertinggi. Emas mencapai puncaknya di US$2.787 per troy ounce pada 30 Oktober, mengalami kenaikan 44% dalam setahun.
Sementara itu, Bitcoin melampaui rekor tertingginya pasca pemilihan umum AS, melonjak lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun. Pada 23 November 2024, Bitcoin (BTC) diperdagangkan di level US$99.395 per koin.
Emas dan Bitcoin dapat diintegrasikan ke dalam alokasi aset alternatif untuk meningkatkan potensi imbal hasil, diversifikasi portofolio, dan perlindungan terhadap aset tradisional.
Emas telah lama berperan dalam perdagangan internasional sejak zaman Mesir kuno sekitar tahun 1500 SM. Jaringan Bitcoin, di sisi lain, didirikan pada 3 Januari 2009 melalui penambangan blok pertama oleh Satoshi Nakamoto.
Emas memiliki penerimaan universal, baik sebagai aset investasi maupun dalam bentuk perhiasan. Bitcoin menawarkan karakteristik desentralisasi yang unik.
Emas memiliki sejarah panjang dan mapan di kalangan investor, sementara Bitcoin relatif baru dalam dunia investasi finansial, awalnya berkembang di komunitas investasi ritel.
Meskipun tergolong aset baru, dana kelolaan (AUM) ETF kripto telah melonjak signifikan pada tahun 2024, mencapai US$146 miliar.
Angka ini setara dengan separuh dari total investasi dalam ETF emas global, yang mencapai US$290 miliar pada 7 November 2024((Susi Setiawati. 24 November 2024. Harga Emas dan Bitcoin Melonjak Tahun Ini, Investor Pilih Mana?. www.cnbcindonesia.com)).
Seperti halnya komoditas lain, nilai Bitcoin mengalami fluktuasi. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana respons investor terhadap situasi ini? Apakah mereka beralih ke emas sebagai aset safe-haven? Data historis menunjukkan hal yang berbeda.
Volatilitas harga Bitcoin seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai strategi investasi yang tepat. Namun, jika dibandingkan dengan emas dalam periode 15 tahun terakhir, Bitcoin menunjukkan kinerja Return on Investment (ROI) yang jauh lebih unggul.
- Emas: Pada awal tahun 2009, harga emas Antam berada di kisaran Rp322.000 per gram, dan pada tahun 2024 mencapai Rp1.399.000 per gram, mencatatkan ROI sebesar 334,26%.
- Bitcoin: Saat diluncurkan pada tahun 2009, nilai Bitcoin hanya sekitar US$0,000764 per BTC, atau sekitar Rp7,64 dengan kurs saat itu. Pada tahun 2024, harga Bitcoin sempat menyentuh US$99.655, setara dengan Rp1.579.731.000, yang berarti kenaikan persentase mencapai 13 miliar persen.
Performa Tahun Berjalan 2024
Harga emas Antam mengalami kenaikan 33% dari Rp1.130.000 per gram di awal tahun menjadi Rp1.504.000 per gram pada 27 November 2024.
Harga Bitcoin mengalami kenaikan 117,5% sepanjang tahun 2024, dari US$42.280 pada awal Januari, menjadi US$91.978 pada November.
Nilai ini terus bertahan hingga awal Maret 2025, sebelum kembali bergejolak di pertengahan bulan.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin memiliki volatilitas yang tinggi, potensi keuntungannya jauh melebihi instrumen investasi tradisional seperti emas dan saham dalam jangka panjang1.
[Baca Juga: Perkembangan Bitcoin, Modal 100 Juta Sekarang Jadi Triliunan!]
Apa Hubungan Harga Emas dan Bitcoin?
Data empiris menunjukkan bahwa korelasi antara Bitcoin dan emas tidaklah stabil dalam jangka panjang. Kompleksitas hubungan kedua aset ini tercermin dari fluktuasi korelasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor pasar dan sentimen investor.
Namun, pada periode tertentu, seperti saat pandemi COVID-19, terlihat adanya sinkronisasi pergerakan harga. Kenaikan nilai kedua aset tersebut terjadi secara signifikan, dipicu oleh kebijakan moneter ekspansif yang diterapkan oleh bank sentral global, terutama Federal Reserve.
Injeksi likuiditas dalam jumlah besar ke dalam sistem keuangan, yang bertujuan untuk meredam dampak ekonomi pandemi, menimbulkan kekhawatiran inflasi.
Kondisi ini mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai (safe-haven), yang pada akhirnya meningkatkan permintaan terhadap Bitcoin dan emas.
Berikut adalah hubungan harga emas dan Bitcoin:
#1 Oposisi Terhadap Dolar AS
Bitcoin dan emas muncul sebagai alternatif terhadap dominasi dolar AS, terutama ketika nilai dolar mengalami penurunan. Hubungan terbalik ini didasarkan pada jumlah pasokan yang terbatas dan persepsi keduanya sebagai aset lindung nilai (safe-haven) terhadap inflasi mata uang fiat.
Sebagai contoh, pada November 2022, pelemahan dolar AS berkorelasi dengan kenaikan harga emas lebih dari 17,6% dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Meskipun pasar kripto diguncang oleh kebangkrutan FTX, Bitcoin tetap mencatatkan pertumbuhan signifikan, hampir 50% dalam periode yang sama. Peristiwa FTX sempat menekan harga Bitcoin ke titik terendah, memicu ketakutan pasar yang justru mendorong kenaikan harga lebih lanjut.
Dinamika ini mencerminkan dampak luas kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) terhadap harga kedua aset tersebut.
Ketika dolar AS menghadapi tekanan inflasi akibat kebijakan fiskal ekspansif, emas dan Bitcoin menjadi pilihan investasi yang dianggap aman, menawarkan perlindungan terhadap penurunan daya beli mata uang fiat.
#2 Pengaruh Sentimen Pasar
Harga emas dan Bitcoin sama-sama dipengaruhi oleh sentimen pasar, termasuk berita ekonomi, kebijakan pemerintah, dan spekulasi investor.
Namun, Bitcoin cenderung lebih sensitif terhadap sentimen pasar karena ukurannya yang lebih kecil dan partisipasi investor ritel yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi harga yang lebih drastis dibandingkan dengan emas.
#3 Pengaruh Kondisi Ekonomi Global
Kondisi ekonomi global, seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan ketidakpastian geopolitik, dapat mempengaruhi harga emas dan Bitcoin secara signifikan.
Pada saat ketidakpastian ekonomi meningkat, permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas dan Bitcoin cenderung meningkat.
Investasi Mana yang Lebih Baik Saat Ini?
Untuk membantu Anda mengidentifikasi investasi mana yang lebih baik, simak tabel berikut ini:
Aspek |
Bitcoin |
Emas |
Return Bulanan Rata-rata |
6,28% |
0,18% |
Return Bulanan Tertinggi |
65,2% |
9,93% |
Return Bulanan Terendah |
-36,59% |
-7,28% |
Nilai Risiko Rata-rata |
0,0356 |
0,0118 |
Nilai Risiko Tertinggi |
0,0868 |
0,0268 |
Nilai Risiko Terendah |
0,0101 |
0,0049 |
Nilai Sharpe Rata-rata |
-0,5731 |
-7,5087 |
Nilai Sharpe Tertinggi |
14,9137 |
1,0937 |
Nilai Sharpe Terendah |
-14,001 |
-20,6504 |
Nilai Treynor Rata-rata |
0,0025 |
-0,0824 |
Nilai Treynor Tertinggi |
1,1605 |
0,0078 |
Nilai Treynor Terendah |
-0,4942 |
-0,1922 |
Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan beberapa aspek berikut:
Kriteria |
Emas |
Bitcoin |
Stabilitas Historis dan Rekam Jejak |
Rekam jejak panjang, teruji waktu, diterima universal. |
Aset digital baru (2009), potensi keuntungan tinggi, volatilitas signifikan. |
Nilai Intrinsik dan Keberwujudan |
Nilai intrinsik dari sifat fisik, opsi menjadi emas fisik. |
Nilai berdasarkan persepsi pasar, tidak ada nilai intrinsik, rentan fluktuasi. |
Regulasi dan Kematangan Pasar |
Pasar teregulasi, transparan, likuiditas tinggi, pasar matang. |
Regulasi berkembang, rentan manipulasi, ketidakpastian, perubahan regulasi berdampak. |
Volatilitas Harga Pasar |
Harga stabil dan dapat diprediksi, perubahan harga moderat. |
Volatilitas harga ekstrem, fluktuasi signifikan, risiko tinggi. |
Penerimaan dan Likuiditas Global |
Diterima universal, likuiditas tinggi, alat tukar. |
Penerimaan terbatas, likuiditas dapat berkurang, belum diterima penuh sebagai alat tukar. |
Perlindungan Terhadap Inflasi |
Efektif sebagai lindung nilai inflasi, aset cadangan bank sentral. |
Potensi lindung nilai belum terbukti, volatilitas tinggi. |
Dampak Lingkungan |
Penambangan menghasilkan emisi karbon. |
Penambangan butuh konsumsi energi besar, kontribusi pemanasan global. |
Tingkatkan Pendapatan dengan Investasi Sesuai Profil Risiko
Emas dan Bitcoin menunjukkan lonjakan harga yang signifikan, menandai pencapaian yang baik bagi kedua aset tersebut.
Untuk investor, penting untuk mempertimbangkan profil risiko dan tujuan keuangan sebelum berinvestasi. Diversifikasi portofolio dengan alokasi yang tepat antara emas dan Bitcoin dapat membantu mengoptimalkan potensi keuntungan sambil meminimalkan risiko.
Investor dengan toleransi risiko rendah mungkin lebih memilih alokasi yang lebih besar pada emas, sementara mereka yang lebih agresif dapat mempertimbangkan alokasi yang lebih besar pada Bitcoin.
Namun, penting untuk diingat bahwa investasi dalam Bitcoin harus dianggap sebagai investasi jangka panjang, mengingat volatilitasnya yang tinggi.
Untuk saran finansial yang lebih komprehensif, Anda dapat melakukan Konsultasi Review Investasi dari Finansialku. Mereka akan mengarahkan Anda untuk mencapai tujuan investasi hingga evaluasi keuangan saat ini.
Hubungi Whatsapp 0851 5897 1311 untuk informasi lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi.
Demikian pembahasan tentang hubungan harga emas dan Bitcoin. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!
Sumber Gambar:
- Hubungan Harga Emas dan Bitcoin 1 – http://bit.ly/2W6DU3P
Referensi Tambahan