SULTRAKINI.COM: KENDARI – Lanud Haluoleo terus memperluas program ketahanan pangan melalui pengolahan lahan seluas kurang lebih 14 hektare yang kini ditanami berbagai komoditas pertanian, serta dilengkapi peternakan dan perikanan sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah.
Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Tarmuji Hadi Susanto mengatakan bahwa pengembangan lahan tersebut mencakup sayuran, buah-buahan, hingga ternak lele dan bebek. Ia menegaskan, langkah ini merupakan bentuk dukungan Lanud terhadap program pemerintah di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Kita mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Kolonel Tarmuji menjelaskan bahwa Lanud membangun unit produksi terpadu yang menaungi pertanian, peternakan, perikanan. Seluruh sektor tersebut dirancang agar saling terintegrasi dan hasilnya dapat disalurkan ke pasar-pasar masyarakat sekitar.
Ia juga menuturkan bahwa Lanud tengah menyiapkan konsep agro-wisata pertanian. Masyarakat nantinya dapat datang, memetik langsung hasil kebun, menimbang, dan membeli di lokasi. Menurutnya, pengalaman tersebut memberikan sensasi berbeda dibanding membeli sayuran di pasar.
“Sensasi memetik langsung itu berbeda,” kata Komandan Lanud.
Sejumlah komoditas telah berhasil diproduksi, di antaranya kacang panjang, labu air, gambas, bayam, jagung, semangka kuning dan hijau, labu kuning, serta tanaman pisang yang jumlahnya sekitar 100 pohon dengan beragam jenis. Seluruh hasil panen diharapkan dapat mendukung kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis yang saat ini sementara pembangunan dan masyarakat melalui pasar sekitar.
Program ketahanan pangan ini juga melibatkan warga desa di sekitar Lanud. Kepala desa bahkan ikut berkebun sebagai contoh bagi warganya. Masyarakat diberi ruang untuk menggarap sebagian lahan, yang kini telah memasuki masa panen untuk beberapa komoditas.
Kolonel Tarmuji menyebut produksi yang dihasilkan kerap langsung habis terjual karena tingginya permintaan. Ia menyampaikan bahwa Lanud tidak menaikkan harga hasil panen dan masyarakat justru bisa memperoleh produk lebih murah saat membeli langsung di lokasi.
Salah satu anggota kelompok tani, Mikail, mengatakan bahwa mereka menggarap lahan seluas setengah hektare yang disiapkan pihak Lanud. Tanaman yang dikelola meliputi timun, kacang, dan tomat.
“Hasil panen kami ambil sendiri untuk dijual,” ujarnya.
Kolonel Tarmuji berharap pengembangan lahan ini ke depan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi anak-anak dan masyarakat mengenai proses menanam hingga panen.
Laporan: Riswan

16 hours ago
4

















































