Apakah benar kebahagiaan pernikahan dapat diraih dengan gaya hidup Dual Income No Kids (DINK)? Ataukah hanya ikut-ikutan tren masa kini? Dan bisa jadi, tuntutan keuangan yang menjadi faktor untuk tidak memiliki anak.
Yuk, kita bahas serba-serbi gaya hidup DINK ini!
Summary:
- Gaya hidup DINK (Dual Income No Kids) merujuk pada pasangan yang keduanya bekerja dan memutuskan untuk tidak memiliki anak yang didasari oleh berbagai alasan, termasuk alasan medis, fokus pada karier, atau prioritas lain.
- Berdasarkan survei BPS, kebahagiaan pernikahan lebih dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga daripada status memiliki anak. Sehingga, kebahagiaan dalam pernikahan tidak selalu bergantung pada kehadiran anak.
- Terdapat kelebihan dan kekurangan yang harus dipahami oleh pasangan yang memutuskan untuk memilih gaya hidup DINK.
Gaya Hidup Dual Income No Kids (DINK)
Di zaman modern ini, khususnya di kota-kota besar, banyak pasangan menikah yang menjalani gaya hidup Dual Income No Kids atau DINK. Tentu mereka memiliki alasan tersendiri untuk mencapai kebahagiaan pernikahan.
Dual Income No Kids atau DINK dapat didefinisikan sebagai gaya hidup pasangan yang sama-sama memiliki penghasilan dan tidak memiliki anak. Gaya hidup ini dapat didasari dengan kondisi tertentu. Adapun contoh pasangan yang memilih gaya hidup ini di antaranya adalah:
- Pasangan yang tidak dikarunai anak karena alasan medis
- Pasangan yang fokus pada karir dan menikah untuk memiliki teman hidup
- Pasangan yang memiliki prioritas lain (seperti hobi) dan tidak ingin pusing dengan kehadiran anak atau biasa disebut juga dengan gaya hidup childfree.
[Baca Juga: 5 Cara Mengelola Cash Flow Rumah Tangga dari Ahlinya, Catat!]
Alasan Pasangan Memilih Dink
Beberapa alasan pasangan memilih gaya hidup DINK:
#1 Punya Anak Itu Mahal
Memiliki anak di zaman ini dapat dikatakan memerlukan biaya yang besar, mulai dari kebutuhan pokok hingga pendidikan. Terlebih lagi, dana pendidikan yang dianggap berkualitas adalah sekolah dengan biaya mahal.
Pasangan DINK memilih untuk memanfaatkan penghasilan mereka untuk biaya hidup, gaya hidup, atau meraih kebebasan finansial tanpa harus memikirkan biaya membesarkan anak.
#2 Ingin Mencapai Puncak Karier
Prioritas untuk mencapai posisi tertentu dalam berkarier pun menjadi salah satu alasan tidak memiliki anak, bisa dalam waktu sementara atau permanen.
Dengan memilih gaya hidup DINK, tentunya dapat lebih leluasa mengejar peluang karier, mengikuti pelatihan, atau bahkan pindah ke kota atau negara lain untuk pekerjaan yang lebih baik1.
#3 Kebebasan Hidup dan Finansial
Dengan dua penghasilan dan tanpa tanggungan anak, pasangan DINK memiliki lebih banyak kebebasan finansial. Fleksibilitas juga menjadi alasan memilih gaya hidup DINK.
Tanggung jawab merawat anak dianggap menghambat kebebasan hidup seperti travelling, menjalankan hobi, bersosialisasi dan menikmati waktu luang berdua pasangan.
#4 Alasan Medis
Beberapa pasangan mungkin terpaksa menjalankan gaya hidup DINK karena tidak dikaruniai anak karena alasan medis. Kondisi lainnya adalah pasangan yang memiliki riwayat medis, seperti kanker, dan penyakit berat lainnya, sehingga tidak memungkinkan untuk merawat anak.
[Baca Juga: Sepakat Childfree, Apa yang Harus Dipersiapkan Untuk Masa Depan?]
Tipe Keluarga yang Menjalankan DINK
Berikut adalah beberapa tipe keluarga yang menjalankan DINK.
#1 Pasangan Baru
Para pasangan yang baru menikah tentu saja mengawali masa awal pernikahan dengan belum memiliki anak meskipun tidak berniat menunda punya anak.
Beberapa pasangan baru pun ada yang memutuskan menunda memiliki anak dan menjalankan gaya hidup DINK sementara waktu2.
#2 Pasangan yang Tidak Dikaruniai Anak
Kehidupan DINK terpaksa dilakukan oleh pasangan yang memang tidak dapat memiliki anak. Tentu saja alasan medis menjadi latar belakang, entah itu memang tidak bisa memiliki anak ataupun masalah kesehatan dalam kesanggupan merawat anak.
#3 Pasangan dengan Anak yang Sudah Dewasa
Ternyata gaya hidup DINK juga dirasakan oleh pasangan yang sudah memiliki anak, lho. Tapi, biasanya ada dalam keluarga yang sudah memiliki anak yang telah dewasa dan tinggal terpisah dari orang tua. Mereka kembali menikmati kehidupan dengan dua penghasilan tanpa tanggungan anak.
#4 Pasangan yang Memilih Childfree
Tren untuk tidak memiliki anak atau dikenal dengan istilah childfree memang popular di masa kini, terutama di negara-negara Barat dan modern.
Tipe ini merujuk pada pasangan yang secara sadar memilih untuk tidak memiliki anak. Keputusan ini bisa didasarkan pada alasan medis, mental, atau keuangan.
[Baca Juga: Daftar Tantangan Keuangan Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya!]
Paradigma Mengenai Kebahagiaan dalam Pernikahan
Status pernikahan seringkali disangkutpautkan dengan tingkat kebahagiaan. Paradigma mengenai kebahagiaan dalam pernikahan dapat bervariasi tergantung pada budaya, nilai-nilai pribadi, dan pengalaman hidup.
Apakah pernikahan selalu membawa kebahagiaan pada seseorang?
Mari kita buktikan dengan hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) di bawah ini!3 4
Hasil survei di atas menunjukkan bahwa status pernikahan tidak selalu lebih bahagia dari status lajang karena hanya selisih sedikit. Pengukuran indeks kebahagiaan tahun 2021 di atas menggunakan 3 (tiga) dimensi, yaitu kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup.
Paradigma kebahagiaan dalam pernikahan pada masa kini tentunya beragam. Bagaimana dengan kebagiaan pernikahan dari sisi pendapatan rumah tangga?
Kebahagiaan pernikahan berdasarkan survei BPS di atas menunjukkan semakin besar pendapatan suatu rumah tangga maka semakin bahagia.
Oleh karena itu, paradigma kebahagiaan pernikahan telah bergeser di abad 21 ini. Kehadiran anak dalam suatu pernikahan bukanlah satu-satunya faktor kebahagiaan pernikahan.
Yuk, tonton video ini supaya rumah tangga terhindar dari konflik.
Kelebihan dan Kekurangan DINK
Sebelum memutuskan untuk menjadi pasangan DINK, perlu diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan DINK seperti di bawah ini:
Kelebihan DINK
Berikut adalah kelebihan menjadi pasangan DINK.
#1 Kebebasan Finansial
Pasangan DINK memiliki keleluasaan finansial yang lebih tinggi karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membesarkan anak.
Alokasi anggaran ini dapat dimanfaatkan untuk prioritas hidup lain, seperti investasi, liburan, atau hobi yang mereka nikmati tanpa harus memikirkan biaya pendidikan dan kebutuhan anak.
#2 Fleksibilitas Waktu
Selain finansial, pasangan DINK juga memiliki banyak waktu untuk kegiatan lain seperti karier, hobi, hingga quality time bersama pasangan. Tidak ada tanggung jawab merawat anak membuat pasangan DINK dapat fokus ke keinginan pribadi.
#3 Kualitas Hidup yang Lebih Tinggi
Dengan dua penghasilan dan tanpa anak, pasangan DINK dapat menikmati gaya hidup yang lebih mewah dan berkualitas. Mereka dapat menghabiskan lebih banyak uang untuk pengalaman dan barang-barang yang meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kekurangan DINK
Berikut ini adalah kekurangan menjadi pasangan DINK.
#1 Tekanan Sosial
Tak dapat dipungkiri bahwa tekanan sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar menjadi beban dari pasangan DINK. Di banyak budaya, memiliki anak dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan keluarga.
Pasangan DINK mungkin menghadapi tekanan dari keluarga atau masyarakat yang mengharapkan mereka untuk memiliki anak.
#2 Kesepian di Hari Tua
Risiko sendiri di hari tua pun tinggi. Pasangan, keluarga, teman, dan kerabat yang ada saat ini pun akan meninggal sehingga salah satu pasangan DINK akan merasakan kesepian Tanpa anak, pasangan DINK perlu memikirkan rencana jangka panjang untuk masa tua mereka.
Mereka harus memastikan bahwa mereka memiliki rencana pensiun yang solid dan dukungan sosial yang memadai.
Jika Anda sudah yakin memutuskan menjadi pasangan DINK, yuk siapkan masa tua Anda dan pasangan dengan baik mulai hari ini.
Konsultasikan bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya untuk membantu Anda merencanakan pensiun dengan tepat, meski tak memiliki anak.
Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk booking konsultasi. Klik banner untuk info lengkapnya.
#3 Kehilangan Pengalaman Menjadi Orang Tua
Memilih untuk tidak memiliki anak berarti pasangan DINK tidak akan mengalami kebahagiaan dan tantangan yang datang dengan menjadi orang tua. Bagi beberapa orang, ini bisa menjadi sumber penyesalan di kemudian hari.
#4 Isolasi Sosial
Pasangan DINK mungkin merasa terisolasi dari teman-teman dan keluarga yang memiliki anak. Mereka mungkin merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain yang berada pada tahap kehidupan yang berbeda.
DINK Bukan Hanya Pilihan Tren Gaya Hidup
Gaya hidup DINK adalah pilihan yang semakin populer di kalangan pasangan modern. DINK tidak hanya tentang gaya hidup tanpa anak tetapi juga tentang cara pasangan mendefinisikan kebahagiaan dan kesuksesan.
Dengan dua penghasilan dan tanpa anak, pasangan DINK dapat menikmati kebebasan finansial dan pribadi yang lebih besar. Namun, mereka juga harus siap menghadapi tantangan sosial dan merencanakan masa depan mereka dengan bijak.
Mari rencanakan masa depan Anda dan pasangan dari sekarang agar masa tua hidup dengan aman.
Jika perlu bantuan ahli untuk merencanakan keuangan pensiun, silakan hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Nah, Sobat Finansialku, itulah penjelasan mengenai gaya hidup Dual Income No Kids (DINK) kini semakin dikenal dan dipilih oleh banyak pasangan menikah di seluruh dunia.
Bagaimana menurut Anda? Tulis opini dan pandangan Anda mengenai hal ini di kolom komentar. Jangan lupa bagikan juga informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/master1305
Referensi Tambahan