YOLO vs YONO: Mana yang Lebih Sesuai untuk Gaya Hidup?

1 week ago 19

Di tahun ini, tren gaya hidup baru yang dikenal dengan sebutan YONO (You Only Need One) telah menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang, terutama Gen Z. Lantas, apa sih gaya hidup YONO?

Summary:

  • YONO adalah tren gaya hidup baru yang menarik perhatian Gen Z di tahun 2025. Gaya hidup ini mendorong konsumsi yang bijaksana dengan membeli barang yang benar-benar diperlukan, berkualitas, dan tahan lama.
  • Gen Z memilih YONO karena kesadaran lingkungan, ketidakpastian ekonomi, pengaruh media sosial, nilai-nilai tradisional, dan pergeseran nilai hidup. Mereka lebih peduli terhadap dampak lingkungan dan ingin mengelola keuangan dengan bijak.
  • YONO bukan hanya tren, tetapi pergeseran paradigma yang mencerminkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan hidup, keberlanjutan, dan kemandirian finansial.

Fenomena Gaya Hidup YONO di Tahun 2025

Setelah era hedonisme dan konsumerisme yang dipopulerkan oleh akronim YOLO (You Only Live Once), kini generasi muda, khususnya Gen Z, mulai beralih ke gaya hidup yang lebih bijaksana dan berkelanjutan, yaitu YONO (You Only Need One).

YONO adalah gaya hidup yang mendorong konsumsi dengan penuh pertimbangan. Prinsipnya sederhana, yaitu membeli barang yang benar-benar diperlukan, berkualitas, dan tahan lama.

Penganut YONO tidak hanya menghemat uang tetapi juga mendukung nilai keberlanjutan.

Dengan memilih produk yang multifungsi atau meminimalkan pembelian yang tidak penting, para pengikut YONO tidak hanya mengurangi pengeluaran tetapi juga dampak buruk terhadap lingkungan1.
[Baca Juga: Menghamburkan Uang: Gaya Hidup yang Membahayakan Finansial?]

Perbedaan Gaya Hidup YONO dan YOLO

Jika YOLO mendukung hidup dengan mengutamakan kepuasan instan dan pengalaman tanpa batas, YONO justru menawarkan pendekatan yang jauh lebih terkendali.

YOLO sering kali memotivasi pembelian barang-barang mewah atau kegiatan yang berorientasi pada kesenangan semata. Sebaliknya, YONO menekankan pentingnya memilih hal-hal yang benar-benar memiliki nilai guna jangka panjang2.

Berikut ini perbedaan antara YOLO dan YONO dalam berbagai aspek.

Aspek

YOLO

YONO

Fokus

Kepuasan instan, pengalaman baru, dan kepemilikan banyak barang

Kualitas hidup, kesederhanaan, dan investasi jangka panjang

Konsumsi

Konsumtif, membeli barang yang tidak perlu

Minimalis, memilih barang yang berkualitas dan fungsional

Tujuan Keuangan

Memenuhi keingin saat ini

Mencapai kemandirian finansial dan tujuan jangka panjang

Nilai

Hedonisme, individualisme

Kesadaran sosial, keberlanjutan, dan nilai-nilai tradisional

Pandangan Financial Planner Terhadap Gaya Hidup YONO

Para financial planner menyambut positif pergeseran gaya hidup dari YOLO ke YONO. Para ahli keuangan melihat YONO sebagai langkah yang cerdas dalam mengelola keuangan pribadi.

Dengan fokus pada kualitas daripada kuantitas, generasi muda yang menganut YONO cenderung lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran dan lebih bijak dalam berinvestasi.

[Baca Juga: Cara Mengatur Gaya Hidup YOLO dan FOMO]

Kenapa YONO Jadi Pilihan Hidup Gen Z?

Berikut adalah beberapa alasan mengapa YONO menjadi pilihan hidup Gen Z:

#1 Kesadaran Lingkungan

Isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan semakin mendesak. Gen Z sangat peduli terhadap dampak lingkungan dari konsumsi mereka. YONO mengajarkan mereka untuk memilih produk yang berkualitas, tahan lama, dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, mereka dapat mengurangi limbah dan mendukung keberlanjutan3.

Gaya Hidup YONO 01

Ilustrasi Gaya Hidup YONO. Sumber: Freepik

#2 Ketidakpastian Ekonomi

Fluktuasi ekonomi dan pandemi telah membuat generasi muda lebih waspada terhadap masa depan. Mereka ingin memiliki tabungan darurat dan investasi yang cukup untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.

Mereka menyadari pentingnya mengelola keuangan dengan bijak dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Gaya hidup YONO mendorong mereka untuk fokus pada kebutuhan esensial dan mengurangi pembelian impulsif.

#3 Pengaruh Media Sosial

Media sosial berperan penting dalam menyebarkan kesadaran akan gaya hidup minimalis dan berkelanjutan. Banyak influencer dan content creator yang mempromosikan nilai-nilai YONO, menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejak mereka.

[Baca Juga: Gaya Hidup Sehat dan Panjang Umur Ala Orang Jepang]

#4 Nilai-nilai Tradisional

YONO juga dipengaruhi oleh kebangkitan nilai-nilai tradisional seperti kesederhanaan, kerja keras, dan pentingnya keluarga. Generasi muda mulai menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari materi.

#5 Pergeseran Nilai Hidup

Jika YOLO menekankan pada pengalaman hidup yang maksimal tanpa mempertimbangkan dampaknya, YONO mengajarkan pentingnya keseimbangan dan tanggung jawab.

Gen Z mulai mengutamakan kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan, daripada mengejar kepuasan instan yang bersifat sementara.

Waktunya Terapkan YONO?

Gaya hidup YONO bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah pergeseran paradigma yang mencerminkan kesadaran generasi muda akan pentingnya keseimbangan hidup, keberlanjutan, dan kemandirian finansial.

Dengan memilih YONO, individu tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Jika kamu memilih menerapkan gaya hidup ini, jangan lupa untuk tetap mengatur keuangan. Konsultasikan bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lain jika perlu bantuan agar tujuan keuangan kamu tercapai.

Hubungi dan booking jadwal konsultasi sekarang melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.  

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Bagaimana pendapatmu tentang pembahasan di atas? Yuk, tulis pandangan kamu di kolom komentar dan share artikel ini juga, ya. Semoga bermanfaat.

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/tirachardz

Referensi Tambahan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|