Bagaimana literasi keuangan karyawan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Kondisi Literasi Keuangan Karyawan yang Mengenaskan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024.
Survei yang ditujukan untuk mengukur tingkat pemahaman dan akses masyarakat Indonesia terhadap produk dan layanan keuangan ini menunjukkan peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan secara keseluruhan.
Indeks literasi keuangan mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan tercatat sebesar 75,02%. Kelompok pegawai/profesional mencatatkan tingkat literasi keuangan tertinggi, yakni 83,22%.
SNLIK 2024 juga memberikan gambaran mengenai literasi dan inklusi keuangan syariah.
Meski menunjukkan pertumbuhan, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks secara keseluruhan, masing-masing sebesar 39,11% dan 12,88%1.
[Baca Juga: 7 Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Keuangan Karyawan]
Kenapa Literasi Keuangan Penting untuk Karyawan?
Ada beberapa alasan mengapa literasi keuangan karyawan penting dipelajari dan dipraktikkan:
#1 Cakap Memanfaatkan Informasi Keuangan
Era digital telah memungkinkan akses instan terhadap informasi keuangan dan ekonomi global. Informasi ini menjadi landasan bagi setiap keputusan finansial individu, termasuk investasi.
Namun, untuk memanfaatkan informasi ini secara efektif, diperlukan literasi keuangan yang memadai. Keterampilan ini memastikan pengambilan keputusan investasi yang lebih terinformasi dan berpotensi menguntungkan2.
#2 Mendorong Inklusi Keuangan
Literasi keuangan karyawan yang memadai memungkinkan optimalisasi penggunaan layanan finansial.
Dengan demikian, akses terhadap produk atau layanan keuangan digital, seperti m-banking, e-wallet, dan e-commerce, dapat dilakukan secara efisien dan efektif, tanpa menghambat produktivitas.Hal ini juga turut mendorong inklusivitas keuangan masyarakat secara lebih luas.
#3 Menekan Stres
Kegagalan dalam perencanaan keuangan pribadi seringkali memicu peningkatan stres dan kecemasan di kalangan karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu proaktif dalam memberikan edukasi literasi keuangan karyawan yang komprehensif.
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban psikologis yang diakibatkan oleh masalah keuangan, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada tugas pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.
Dengan pemahaman finansial yang baik, diharapkan karyawan tidak lagi terbelenggu oleh kecemasan akan kondisi keuangan jangka pendek, melainkan dapat membangun karier yang berkelanjutan dan berkontribusi secara optimal bagi perusahaan3.
#4 Optimalisasi Perencanaan Keuangan
Literasi keuangan karyawan membantu mereka mengelola uang dengan benar. Implikasinya, mereka bisa hidup tenang dengan rencana finansial terukur.
[Baca Juga: Serba-serbi Anggaran Keuangan Karyawan yang Akan Memudahkan Hidup Anda]
#5 Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Program literasi keuangan karyawan di tempat kerja mengindikasikan bahwa mereka Anda sangat menghargai kontribusi para karyawan sebagai aset berharga.
Meskipun gaji mungkin menjadi perhatian, program literasi keuangan yang ditawarkan perusahaan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengelola keuangan pribadi secara lebih efektif.
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan, namun juga mendorong loyalitas yang berdampak positif pada efisiensi operasional perusahaan.
Strategi Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan di Tempat Kerja
Simak strategi meningkatkan literasi keuangan karyawan di tempat kerja ala Finansialku berikut ini4:
#1 Pemetaan Kebutuhan Karyawan melalui Survei
Langkah awal yang krusial adalah melakukan survei mendalam terhadap karyawan.
Melalui survei ini, perusahaan dapat mengidentifikasi secara spesifik permasalahan keuangan yang dihadapi oleh setiap individu, preferensi solusi yang mereka harapkan, serta tingkat literasi keuangan secara keseluruhan.
Data yang diperoleh dari survei ini akan menjadi landasan kuat dalam merancang program edukasi yang relevan dan efektif.
[Baca Juga: Para HRD, Kenali 5 Tanda Masalah Keuangan Karyawan dan Solusinya!]
#2 Pemanfaatan Teknologi untuk Edukasi Keuangan
Perkembangan teknologi informasi saat ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk mendistribusikan pengetahuan keuangan secara efektif.
Alih-alih mengandalkan media konvensional seperti majalah dinding, perusahaan dapat memanfaatkan berbagai platform digital seperti LinkedIn, atau bahkan membangun jaringan internal khusus.
Dengan memanfaatkan media sosial, webinar, workshop, email blast, artikel online, dan infografis video, perusahaan dapat menyampaikan informasi keuangan secara menarik dan interaktif.
Pendekatan ini memungkinkan karyawan dari berbagai generasi untuk mengakses materi edukasi sesuai dengan preferensi dan gaya belajar mereka.
Salah satu sumber informasi keuangan yang bisa Anda akses secara gratis yaitu Perpustakaan Finansialku, Youtube, dan Podcast Finansialku. Sebagai langkah awal, yuk tonton video ini.
#3 Membudayakan Diskusi Keuangan Positif di Tempat Kerja
Salah satu tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan adalah stigma negatif yang seringkali terkait dengan pembahasan masalah keuangan.
Untuk mengatasi hal ini, perusahaan perlu menciptakan budaya yang terbuka dan mendukung diskusi terbuka mengenai pengelolaan keuangan.
Manajemen dapat menginisiasi kegiatan-kegiatan yang mendorong karyawan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait keuangan. Misalnya, mengadakan sesi tanya jawab dengan ahli keuangan, atau mengorganisir kelompok diskusi informal.
Selain itu, perusahaan juga dapat mendorong kebiasaan-kebiasaan positif seperti membawa bekal dari rumah atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk investasi.
Tingkatkan Literasi Keuangan Karyawan dengan Program In House Training
Alih-alih sosialisasi literasi keuangan karyawan sendiri, perusahaan bisa menggunakan jasa in-house training Finansialku. Selama sesi, karyawan akan mendapat paparan gamblang tentang berbagai problem yang kerap terjadi, termasuk:
- Penghasilan yang dirasa selalu kurang
- Kesulitan menabung dan berinvestasi
- Ketiadaan dana pensiun
- Utang konsumtif yang menumpuk
- Kesulitan beli rumah
Silabus in-house training disusun berdasarkan pertanyaan yang paling sering muncul, yakni:
- Membentuk Mindset Keuangan yang Optimal: Bagaimana mengembangkan pola pikir yang tepat dalam mengelola keuangan pribadi agar mencapai tujuan finansial jangka panjang.
- Perencanaan Keuangan Komprehensif: Memahami konsep perencanaan keuangan sebagai landasan untuk merancang strategi finansial yang efektif dan terukur.
- Evaluasi Kesehatan Keuangan: Melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi keuangan saat ini untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang perbaikan.
- Peningkatan Pendapatan Tambahan: Menjelajahi berbagai cara untuk memperoleh penghasilan tambahan tanpa mengganggu pekerjaan utama, guna mempercepat pencapaian tujuan finansial.
- Optimalisasi Pengeluaran: Menerapkan strategi pengelolaan pengeluaran yang efektif untuk mengalokasikan dana secara bijaksana, meningkatkan tabungan, dan membuka peluang investasi.
- Menghadapi Pengeluaran Tak Terduga: Menyiapkan langkah-langkah proaktif untuk mengatasi kebutuhan finansial mendadak tanpa harus terjebak dalam lingkaran utang.
- Perlindungan Finansial: Membangun perlindungan finansial yang komprehensif melalui asuransi dan instrumen lainnya untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga dalam menghadapi risiko kesehatan dan kematian.
- Membudayakan Kebiasaan Keuangan Sehat: Mengembangkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam mengelola keuangan sehari-hari untuk mencapai kebebasan finansial jangka panjang.
Literasi Keuangan Karyawan Itu Penting!
Literasi keuangan karyawan di Indonesia masih perlu ditingkatkan, meskipun telah terjadi peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan menunjukkan bahwa kelompok pegawai/profesional memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Namun, masih terdapat ruang yang cukup besar untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan keuangan di kalangan karyawan secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan literasi keuangan karyawan, perusahaan dapat melakukan berbagai upaya, seperti melakukan survei kebutuhan karyawan, memanfaatkan teknologi untuk edukasi, membudayakan diskusi keuangan yang positif di tempat kerja, dan menyelenggarakan program in-house training.
Finansialku menawarkan program in-house training yang komprehensif untuk meningkatkan literasi keuangan karyawan. Program ini dirancang untuk membantu karyawan memahami konsep-konsep dasar keuangan, membuat perencanaan keuangan yang efektif, dan mengatasi berbagai tantangan keuangan yang sering dihadapi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program in-house training Finansialku, Anda dapat menghubungi kami di nomor WhatsApp +62 896-3791-0833 atau Email [email protected].
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Semoga pembahasan tentang literasi keuangan karyawan ini bermanfaat. Ajak teman-teman Anda untuk membaca artikel ini dengan cara membagikannya di media sosial. Sampaikan juga pendapat Anda di kolom komentar. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/pressfoto
Referensi Tambahan