BI Sultra Dorong Kendari Jadi Kota Digital: Transaksi Pemerintah Makin Efisien, Retribusi Kini Bisa Lewat QRIS

2 weeks ago 30

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Upaya menuju kota cerdas di bidang keuangan terus dipacu. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong Pemerintah Kota Kendari agar memperkuat sistem digitalisasi transaksi keuangan daerah, demi mendorong efisiensi dan transparansi pengelolaan anggaran.

Pelaksana Harian Kepala BI Sultra, Thathit Suryono, mengatakan tingkat Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Kota Kendari pada semester I tahun 2025 mengalami peningkatan dari 94,9 persen menjadi 96,3 persen. Peningkatan itu, menurutnya, merupakan sinyal positif bahwa transformasi digital di lingkungan Pemkot terus bergerak ke arah yang lebih baik.

“Capaian ini patut diapresiasi, tapi jangan berhenti di sini. Kualitas penerimaan dan belanja daerah perlu terus dijaga agar manfaat digitalisasi benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Thathit saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sirida atau Sistem Informasi Retribusi Daerah di Aula BI Sultra, Selasa (28/10/2025).

Dalam kesempatan itu, ia menyoroti pentingnya memperluas pemanfaatan berbagai instrumen digital seperti QRIS, virtual account, serta kemitraan dengan marketplace dan retailer untuk memperkuat penerimaan retribusi dan pajak daerah.

“QRIS dinamis perlu dimaksimalkan tahun ini. Edukasi non-tunai kepada masyarakat juga harus terus digencarkan agar menjadi budaya baru dalam bertransaksi,” ujarnya.

Di sisi lain, BI Sultra mencatat masih terbatasnya penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) dalam belanja daerah. Dari seluruh OPD di Kota Kendari, baru 18 yang memanfaatkan KKPD dan dengan volume transaksi yang masih rendah.

“Padahal KKPD bisa mempercepat proses, meningkatkan transparansi, dan menekan risiko penyalahgunaan anggaran,” tambahnya.

Untuk memperkuat digitalisasi di sektor retribusi, BI Sultra bersama Pemkot Kendari tengah menggagas kompetisi antar-kecamatan, petugas retribusi, dan pelaku usaha wajib retribusi teraktif. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya pembayaran retribusi secara digital, terutama untuk sektor kebersihan.

“Dengan cara seperti ini, semangat masyarakat untuk tertib bayar retribusi bisa tumbuh dari bawah,” tutur Thathit.

BI Sultra juga memberikan dukungan terhadap inovasi sistem parkir digital yang baru diluncurkan Pemkot Kendari. Sebagai bentuk dukungan nyata, BI menyerahkan 400 home building parkir untuk mendukung penerapan sistem pembayaran nontunai di lapangan.

“Masyarakat kini bisa membayar parkir cukup lewat QRIS atau aplikasi mobile banking, tanpa perlu uang tunai,” ujarnya.

Thathit menambahkan, penguatan digitalisasi keuangan daerah bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan daya saing daerah. Berdasarkan data, Indeks Daya Saing Digital (Digital Competitiveness Index) Sulawesi Tenggara tahun 2024 tercatat sebesar 37,8, sedikit di bawah rata-rata nasional 38,1. Sementara Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di Sultra mencapai 43,49 atau berada pada kategori “cukup”.

“Angka ini menunjukkan kita masih punya ruang besar untuk tumbuh. Tantangannya adalah memperkuat literasi digital dan menyiapkan SDM yang adaptif terhadap teknologi,” tutupnya.

Laporan: Riswan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|