Bahlil Targetkan 50 Desa di Sultra Terlistrik Sebelum 2027

3 days ago 11

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan sebanyak 50 desa di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan segera menikmati pasokan listrik sebelum akhir tahun 2027.

Program tersebut merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemerataan akses energi di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam keterangannya di sela pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sultra di Kota Kendari, Minggu (2 November 2025), Bahlil menyebut pemerataan listrik menjadi fokus pemerintah guna memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses energi yang setara.

“Masih ada 5.700 desa dan 44 dusun di seluruh Indonesia yang belum mendapatkan listrik. Di Sultra sendiri, masih ada sekitar 50 desa yang belum teraliri,” ujar Bahlil di hadapan peserta Musda.

Untuk merealisasikan target tersebut, Bahlil meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara segera menyerahkan data detail kabupaten dan kota yang masih memiliki desa belum berlistrik. Data tersebut diperlukan untuk dimasukkan dalam rencana kerja dan penganggaran Kementerian ESDM tahun 2026.

“Kami butuh data riil dari pemerintah daerah supaya bisa kami anggarkan. Jangan tunggu lama, karena ini arahan presiden untuk mempercepat pemerataan listrik,” tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM per September 2025, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,76 persen. Meski demikian, pemerataan pasokan listrik di wilayah Indonesia Timur masih menjadi tantangan besar. Beberapa provinsi seperti Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua masih memiliki desa terpencil yang belum tersambung ke jaringan listrik permanen.

Data PLN Wilayah Sultra menunjukkan sebagian desa di Konawe Kepulauan, Kolaka Timur, dan Buton Selatan masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal dan genset lokal untuk memenuhi kebutuhan harian.

Pemerintah menegaskan bahwa program elektrifikasi nasional merupakan prioritas utama dalam RPJMN 2025–2029, dengan target 100 persen desa dan dusun teraliri listrik paling lambat tahun 2030.

“Target nasional kita 2029 atau paling lambat 2030, semua desa dan dusun sudah punya akses listrik. Ini bukan janji politik, tapi program kerja nyata,” ujar Bahlil.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian ESDM menyiapkan skema Listrik Desa Terpadu, yaitu kombinasi jaringan PLN, pembangkit energi baru terbarukan (EBT), serta sistem modular di wilayah yang sulit dijangkau.

Melalui program ini, pemerintah berharap seluruh wilayah Sulawesi Tenggara dapat menikmati listrik yang andal, berkelanjutan, dan merata, sehingga tidak ada lagi desa yang hidup dalam kegelapan setelah tahun 2027.

Laporan: Riswan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|