Setiap pengusaha sebaiknya paham cara mengatur keuangan entrepreneur demi keuangan yang lebih sehat. Bagaimana kiatnya?
Simak ulasan selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Summary:
- Banyak bisnis gagal karena entrepreneur tidak mengelola arus kas dengan baik. Meskipun mencatat laba tinggi, arus kas negatif dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan sehari-hari seperti membayar gaji karyawan dan tagihan.
- Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis adalah kunci utama dalam pengelolaan keuangan yang efektif. Pemisahan ini memungkinkan proses akuntansi seperti penganggaran dan pengelolaan arus kas dilakukan secara lebih terstruktur dan akurat.
- Melakukan analisis biaya secara mendalam dapat membantu mengidentifikasi area yang dapat dihemat.
Kesalahan Entrepreneur dalam Mengatur Keuangan Pribadi dan Bisnis
Studi terbaru dari startupranking.com mengungkapkan fakta mengejutkan: 90% bisnis di Indonesia mengalami kegagalan akibat penerapan cara mengatur keuangan entrepreneur.
Angka ini menunjukkan betapa krusialnya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik dalam keberlangsungan sebuah usaha. Untuk membantu para pengusaha pemula, Jenius akan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan finansial umum yang harus dihindari.
Berikut adalah sejumlah kesalahan cara mengatur keuangan entrepreneur:
#1 Arus Kas yang Buruk
Keberlangsungan suatu bisnis tidak hanya ditentukan oleh besarnya keuntungan, tetapi juga oleh kesehatan arus kasnya. Arus kas merujuk pada aliran uang masuk dan keluar dari bisnis dalam periode tertentu.
Meskipun sebuah bisnis mungkin mencatat laba yang tinggi, jika arus kasnya negatif, bisnis tersebut akan kesulitan memenuhi kewajiban keuangan sehari-hari, seperti membayar gaji karyawan, sewa, dan tagihan lainnya1.
[Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Catatan Keuangan dan Laporan Keuangan?]
#2 Tidak Punya Dana Darurat
Setiap bisnis berpotensi menghadapi berbagai tantangan tak terduga, mulai dari permasalahan hukum hingga kebutuhan perbaikan mendadak. Untuk menghadapi situasi darurat seperti ini, setiap pengusaha perlu memiliki dana darurat yang memadai.
Cara mengatur keuangan entrepreneur dengan dana darurat berfungsi sebagai “bantal” keuangan yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kendala operasional yang muncul secara tiba-tiba, tanpa harus terburu-buru mencari pinjaman dan terlilit utang.
Idealnya, dana darurat bisnis sebaiknya setara dengan tiga bulan pengeluaran operasional.
#3 Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Sebagai seorang wirausaha, pemahaman yang mendalam mengenai keuntungan dan kerugian bisnis adalah suatu keharusan. Pemisahan yang jelas antara keuangan pribadi dan bisnis menjadi kunci utama dalam pengelolaan keuangan yang efektif.
Dengan demikian, proses akuntansi seperti penganggaran dan pengelolaan arus kas dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan akurat2.
#4 Kurangnya Insight Tentang Pajak
Banyak pengusaha muda mempraktikkan cara mengatur keuangan entrepreneur dengan mengecualikan pajak. Padahal, pembayaran pajak bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga menjadi indikator kesehatan finansial suatu usaha.
Selain itu, kepatuhan pajak dapat meningkatkan kredibilitas bisnis dan memudahkan akses terhadap pembiayaan perbankan.
Jenis pajak yang perlu dibayarkan oleh seorang pengusaha sangat bergantung pada skala dan jenis usahanya. Untuk usaha berbasis fisik, pajak-pajak seperti PPh Pasal 21, 23, dan pajak atas sewa umumnya dikenakan.
Sementara itu, pengusaha dengan bisnis berbasis online wajib membayar PPN dan PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
#5 Pengeluaran Lebih Banyak Dibanding Pemasukan
Margin keuntungan bersih merupakan indikator penting keberhasilan sebuah bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa setiap sektor industri memiliki rentang margin keuntungan yang berbeda-beda.
Misalnya, industri ritel umumnya memiliki margin yang lebih tipis (2%) dibandingkan dengan industri restoran (10%). Memahami perbedaan ini sangat krusial dalam menetapkan harga jual produk yang kompetitif sekaligus menguntungkan.
[Baca Juga: 8 Cara Memulai Bisnis Ekspor dan Rekomendasi Produknya]
8 Cara Mengatur Keuangan Entrepreneur yang Efektif
Berikut adalah cara mengatur keuangan entrepreneur yang efektif:
#1 Perencanaan Keuangan yang Komprehensif
Suatu rencana keuangan yang matang adalah fondasi bagi kesuksesan bisnis. Rencana ini mencakup proyeksi keuangan jangka pendek dan panjang, serta alokasi anggaran yang rinci untuk setiap pos pengeluaran.
Dengan perencanaan yang baik, pengusaha dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial dan mencapai target bisnis yang telah ditetapkan3.
Jika Anda perlu bantuan ahli, silakan diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku. Mereka akan membantu Anda merencanakan keuangan untuk pribadi dan bisnis, serta strategi dan saran keuangan yang tepat.
Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk booking jadwal konsultasi. Klik banner untuk info lengkapnya.
#2 Pemisahan Rekening yang Jelas
Pemisahan rekening bisnis dan pribadi merupakan praktik akuntansi yang fundamental. Langkah ini memungkinkan pengusaha untuk melacak arus kas bisnis secara akurat, mencegah terjadinya kesalahan pencatatan, dan memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan.
Dengan demikian, pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan berdasarkan data keuangan yang valid. Baca ebook gratis ini sebagai tambahan panduan Anda Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis.
#3 Pentingnya Pencatatan Arus Kas
Cara mengatur keuangan entreprenuer berikutnya adalah mencatat arus kas. Catatan yang lengkap akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pemasukan dan pengeluaran bisnis.
Informasi ini sangat berguna untuk memantau kinerja keuangan, mengidentifikasi potensi masalah, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
#4 Pengelolaan Pajak dan Biaya Operasional
Pemenuhan kewajiban pajak dan pengelolaan biaya operasional merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis. Dengan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pengusaha dapat menghindari masalah hukum dan menjaga reputasi bisnis.
Selain itu, pengelolaan biaya operasional yang efisien akan membantu meningkatkan profitabilitas bisnis.
#5 Manajemen Piutang yang Efektif
Sebagai seorang pengusaha, penting untuk mengelola piutang dengan cermat. Piutang yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada arus kas bisnis. Untuk mengatasi hal ini, lakukan pencatatan yang detail terhadap semua transaksi piutang.
Cara mengatur keuangan entrepreneur dengan catatan utang akan memberikan gambaran jelas mengenai pelanggan yang menunggak pembayaran, jumlah tagihan yang belum lunas, serta total piutang yang harus ditagih.
Dengan demikian, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat proses penagihan dan meminimalkan risiko kerugian4.
[Baca Juga: 3 Contoh Perencanaan Keuangan Bisnis dan Manfaatnya, Cek!]
#6 Perencanaan Pembelian yang Cermat
Waktu pembelian yang tepat sangat krusial dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis. Hindari melakukan pembelian impulsif atau berlebihan yang dapat menguras arus kas.
Rencanakan pembelian dengan cermat, prioritaskan kebutuhan mendesak, dan pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya pembelian.
Selain itu, manfaatkan momen-momen tertentu, seperti akhir tahun, untuk melakukan pembelian yang dapat memberikan manfaat pajak.
#7 Pengelolaan Inventaris yang Optimal
Inventaris merupakan aset penting bagi banyak bisnis. Namun, kelebihan atau kekurangan inventaris dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan terhadap jumlah inventaris secara berkala.
Dengan catatan yang akurat, Anda dapat menentukan jumlah optimal inventaris yang dibutuhkan, menghindari kelebihan stok yang mengikat modal, dan mencegah kekurangan stok yang dapat mengganggu operasional bisnis.
#8 Optimalisasi Biaya dan Pendapatan
Untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis, Anda perlu melakukan upaya berkelanjutan dalam memangkas biaya dan meningkatkan pendapatan. Melakukan analisis biaya secara mendalam dapat membantu Anda mengidentifikasi area-area yang dapat dihemat.
Misalnya, Anda dapat mencari pemasok baru dengan harga yang lebih kompetitif atau melakukan negosiasi ulang kontrak dengan pemasok yang ada.
Selain itu, fokuslah pada upaya peningkatan pendapatan, seperti pengembangan produk baru, perluasan pasar, atau peningkatan efisiensi operasional.
Membangun Kekayaan Melalui Perencanaan Keuangan yang Baik
Kegagalan dalam mengelola keuangan merupakan salah satu penyebab utama kegagalan bisnis.
Banyak pengusaha pemula yang seringkali melakukan kesalahan dalam mengelola keuangan bisnis mereka, seperti tidak memiliki dana darurat, mencampuradukan keuangan pribadi dan bisnis, atau mengabaikan pentingnya pajak.
Jika butuh bantuan untuk mengelola keuangan pribadi dan bisnis Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.
Mereka akan membantu Anda mengidentifikasi masalah keuangan yang mungkin Anda hadapi, menyusun strategi keuangan yang efektif, dan mencapai tujuan finansial sesuai arah bisnis. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk booking jadwal konsultasi.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Sekian pembahasan tentang cara mengatur keuangan entrepreneur. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak orang yang terbantu. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik
Referensi Tambahan