SRO Pastikan Investasi Pasar Modal Aman, Jumlah Investor di Sultra Tembus 100 Ribu

3 weeks ago 42

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Investasi di pasar modal Indonesia diyakini aman dan terlindungi. Kepastian ini ditegaskan oleh tiga Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), saat kegiatan Media Gathering bersama jurnalis di Swiss-Belhotel Kendari, Kamis (18/9/2025).

Kepala BEI Sulawesi Tenggara, Bayu Saputra, mengungkapkan bahwa sistem di pasar modal dirancang dengan perlindungan berlapis, melibatkan berbagai otoritas dan lembaga.

“Di dalamnya ada peran OJK, BEI, KSEI, KPEI hingga Indonesia SIPF. Semua bekerja memastikan pasar modal berjalan transparan dan akuntabel. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena investasinya dikelola di jalur yang benar,” jelas Bayu.

Ia juga menuturkan, jumlah investor di Sulawesi Tenggara kini sudah menembus angka 100 ribu, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Bayu, minat terbesar justru datang dari kalangan muda, khususnya pelajar dan mahasiswa.

“Generasi muda lebih cepat menyerap informasi. Itulah yang membuat kontribusi mereka terhadap pertumbuhan jumlah investor sangat dominan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Unit Layanan Pelanggan PT KSEI, Abdul Azis Albakkar, menyampaikan bahwa secara nasional investor pasar modal sudah melampaui 18 juta Single Investor Identification (SID). Angka tersebut, kata dia, terus tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahun.

“Capaian ini patut kita syukuri. Artinya, pasar modal semakin dipercaya, baik oleh masyarakat domestik maupun investor asing,” ujarnya.

Abdul Azis menekankan, di balik pertumbuhan pesat, perlindungan investor menjadi prioritas utama SRO.

“Jumlah investor boleh besar, tapi yang utama adalah bagaimana memastikan mereka merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi,” katanya menambahkan.

Melalui kegiatan ini, SRO menekankan pentingnya kolaborasi antara otoritas, media, dan galeri investasi dalam memperluas literasi pasar modal. Harapannya, semakin banyak masyarakat di Sulawesi Tenggara yang berani berinvestasi dengan pemahaman yang matang sesuai profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Laporan: Riswan

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|