1 week ago
16
Gambar: saat upacara berlangsung (Foto: Istimewa)
SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sekaligus Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung RI, Pengadilan Negeri (PN) Wangi-Wangi mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut perairan Wakatobi yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfer Dunia.
Upacara di bawah laut ini digelar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan komunitas selam di Wakatobi, tepatnya di spot penyelaman Sombu Dive, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi.
Bendera Merah Putih bersama spanduk ucapan HUT Mahkamah Agung Republik Indonesia ke-80 dibentangkan pada kedalaman 19 meter di bawah laut. Angka 19 dipilih bukan tanpa alasan, melainkan sebagai simbol tanggal lahir Mahkamah Agung Republik Indonesia, yakni 19 Agustus 1945, yang kini memasuki usia ke-80 tahun.
Di HUT ke-80 ini, Mahkamah Agung RI menegaskan pesan mendalam bahwa keadilan Indonesia tidak hanya tegak di daratan, tetapi juga mengalir hingga ke dasar samudra.
Ketua PN Wangi-Wangi, Panji Prahistoriawan Prasetyo, menyampaikan makna filosofis dari kegiatan ini.
“Pengibaran bendera di kedalaman laut melambangkan betapa dalamnya nilai keadilan yang kami junjung. Laut adalah anugerah yang harus dilindungi hukum agar ekosistem tetap terjaga, lestari demi masa depan bangsa, serta bebas dari perusakan seperti praktik bom ikan,” ujarnya.
Sebanyak delapan penyelam yang terdiri dari hakim, panitera, serta pegawai PN Wangi-Wangi ikut ambil bagian.
Selain memperingati hari besar nasional dan institusional, aksi ini juga menjadi kampanye pelestarian laut sekaligus promosi pariwisata Wakatobi.
Dengan luas mencapai 1,39 juta hektare, kawasan Wakatobi menyimpan biodiversitas laut menakjubkan: ratusan jenis karang, ribuan spesies ikan, hingga biota unik yang langka di belahan dunia lain.
“Dengan panorama bawah laut yang memukau, Wakatobi adalah permata Indonesia yang patut dibanggakan. Melalui momentum ini, kami ingin menunjukkan bahwa keadilan bisa berjalan seiring dengan pelestarian alam dan promosi pariwisata,” tegas Panji.
Dari kedalaman laut Wakatobi, pesan kuat pun dipancarkan, yakni persatuan, keadilan, dan kelestarian alam adalah napas bangsa yang harus dijaga untuk generasi selanjutnya.
Laporan: Amran Mustar Ode
