
SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) kembali mencatat sejarah akademik dengan mengukuhkan Prof. Dr. Tamrin, S.P., M.P. sebagai Guru Besar dalam bidang Teknologi Rekayasa Pangan. Upacara pengukuhan berlangsung khidmat di Auditorium Mokodompit, Senin (29/9/2025), bersama tujuh guru besar lainnya.
Prof. Tamrin lahir di Bataraguru, Baubau, 17 Mei 1969. Ia merupakan dosen tetap di Fakultas Pertanian UHO yang telah mengabdi puluhan tahun di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Beliau dikaruniai seorang istri, Fitrah Hanifah Azuz, S.P., serta lima orang anak: Taufiq Alfath Munawwirulqulub Tamrin, S.TP.; Tibyan Ahmadi Munawwirulqulub Tamrin; Tawshiyah Aisa Munawwirulqulub Tamrin; Thufail Azdy Munawwirulqulub Tamrin; dan Thahirah Aqifah Munawwirulqulub Tamrin.
Dalam pernyataan pribadinya, Prof. Tamrin mengungkap rasa syukur mendalam atas pengukuhan tersebut.
“Alhamdulillah, setelah dikukuhkan hari ini, kami merasa lega. Seharusnya pengukuhan ini sudah direncanakan pada Maret atau April, namun karena beberapa kendala baru bisa terlaksana hari ini. Kami sangat bersyukur,” ujarnya.
Prof. Tamrin kemudian mengenang perjalanan risetnya sejak 2008 hingga 2021 yang ia sebut sebagai periode paling monumental.
“Alhamdulillah, dari riset selama bertahun-tahun, salah satu produk yang paling membanggakan adalah Sultan Coklat. Produk ini menggunakan rumput laut dan gula merah – sumber daya lokal yang melimpah di Sulawesi Tenggara – serta kakao sebagai komoditas unggulan daerah. Ini inovasi baru, karena di Indonesia belum banyak yang memanfaatkan rumput laut untuk konsumsi cokelat,” jelasnya.
Produk yang telah dihasilkan mencakup cokelat batangan dan minuman cokelat.
“Nama Sultan Coklat kami pilih sebagai simbol harapan agar Sulawesi Tenggara menjadi ‘negeri coklat’, pusat pengolahan kakao dan produk turunannya. Ke depan, kami juga akan mengembangkan kulit biji kakao menjadi kertas dan geoplastik dengan teknologi nanoselulosa,” terangnya dengan penuh semangat.
Dalam wawancara eksklusif usai pengukuhan, Prof. Tamrin juga menjelaskan pengembangan produk ke arah pangan fungsional.
“Kami akan meningkatkan kandungan triptofan – senyawa prekursor serotonin yang memberi rasa bahagia. Dengan begitu, cokelat ini bisa menjadi ‘makanan anti galau’ yang bermanfaat bagi kesehatan mental,” katanya.
Namun, perjalanan risetnya tidak lepas dari tantangan.
“Kadang-kadang kita harus menunggu bahan penelitian datang, sehingga jadwal riset sedikit terlambat. Tapi kami mencari cara untuk berkolaborasi dengan pihak lain agar penelitian tetap berjalan,” tambahnya.
Di akhir wawancara, ia menyampaikan pesan khusus kepada mahasiswa.
“Kami berharap hasil karya yang sudah kami rintis ini bisa menjadi motivasi baru. Manfaatkanlah sumber daya alam yang ada untuk menciptakan inovasi dengan nilai tambah maksimal, sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tutupnya.
Dengan pengukuhan ini, Prof. Tamrin semakin memperkuat posisi Fakultas Pertanian UHO sebagai pusat riset pangan di Kawasan Timur Indonesia, sekaligus memberi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi.
Laporan: Andi Mahfud